33
Pelaksanaan bongkar muat batubara yang dibawa oleh Perseroan dapat dilaksanakan dengan lancar dalam kondisi cuaca yang baik. Apabila cuaca hujan atau terjadi angin kencang, pengoperasian grab
untuk  pengambilan  batubara  akan  dapat  menurun  kecepatannya  di  bawah  standar  kemampuannya. Hal ini dapat mengakibatkan proses bongkar muat menjadi lebih lama dari yang diperkirakan.
Kondisi–kondisi tersebut pada akhirnya berdampak negatif pada pendapatan dan proitabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan.
9. RISIKO KETIDAKSTABILAN POLITIK
Perseroan  menjalankan  kegiatan  usahanya  di  wilayah  Indonesia  yang  secara  historis  beberapa kali  mengalami  gejolak  politik.  Pada  tahun  1998,  Indonesia  mengalami  perubahan  iklim  politik  yang
mengakibatkan terjadinya kerusuhan sosial dalam masyarakat dan berlanjut pada gejolak perekonomian yang berdampak negatif pada iklim usaha dan investasi di Indonesia. Setelah tahun tersebut, Indonesia
masih mengalami berbagai demonstrasi masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar, tarif listrik dan telepon ataupun tuntutan kenaikan upah minimum bagi buruh.
Selain  gejolak  politik,  Indonesia  juga  menghadapi  beberapa  tindakan  terorisme,  perselisihan antar  golongan  dan  gerakan  separatis  di  beberapa  daerah  yang  menimbulkan  banyak  korban  dan
membahayakan  keselamatan  masyarakat  umum.  Tindakan  peledakan  bom  oleh  para  teroris  telah beberapa  kali  mengakibatkan  dikeluarkannya  larangan  kunjungan  ke  Indonesia  oleh  negara-negara
asing  sehingga  menyebabkan  ketidakstabilan  kondisi  investasi  dan  perekonomian  dalam  negeri. Tidak  ada  jaminan  bahwa  peristiwa-peristiwa  tersebut  tidak  terjadi  lagi  atau  berkurang  intensitasnya
atau meluas hingga mencakup skala yang lebih besar. Selain itu, tidak terdapat pula jaminan bahwa peringatanlarangan kunjungan ke Indonesia dari negara-negara asing tidak dikeluarkan lagi di masa
mendatang.
Tindakan terorisme di dalam negeri, situasi politik yang tidak stabil, gejolak sosial, kerusuhan, bentrokan antar kelompok sosial dapat memberikan dampak negatif yang signiikan bagi aktivitas bisnis Perseroan
dan Anak  Perusahaan.  Hal-hal  tersebut  yang  berada  di  luar  kendali  Perseroan  dapat  menyebabkan terhambatnya  atau  tertundanya  pelaksanaan  kegiatan  operasional  Perseroan.  Selain  itu,  gejolak
ekonomi  yang  timbul  setelahnya  dapat  mempengaruhi  secara  negatif  kemampuan  pembayaran  oleh para  pelanggan  Perseroan  yang  secara  tidak  langsung  juga  akan  mempengaruhi  kinerja  keuangan
Perseroan.
10.  RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN
Selain  menggunakan  dana  hasil  operasional  ataupun  modal  dari  para  pemegang  saham,  Perseroan mendanai  pembelian  kapal,  tongkang  dan
loating crane juga dengan menggunakan dana pinjaman dari bank ataupun kreditur lainnya. Tingkat bunga pinjaman Perseroan per 30 September 2010 berkisar
antara 5 – 12 per tahun. Keuntungan Perseroan dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga dan jumlah pinjaman, walaupun saat
ini Perseroan memperoleh tingkat bunga yang relatif rendah, tetapi perubahan kondisi perekonomian di  masa  depan  akan  mempengaruhi  kemampuan  Perseroan  dalam  memperoleh  pinjaman  dengan
tingkat bunga  yang baik, dan hal ini dapat mempengaruhi  kondisi  keuangan  dan tingkat keuntungan Perseroan.
11. RISIKO PERUBAHAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING
Sebagian besar pendapatan Perseroan diperoleh dalam mata uang Dolar Amerika Serikat mengingat kontrak-kontrak antara pelanggan dan Perseroan serta Anak Perusahaan dilakukan dalam mata uang
tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan usahanya, Perseroan mengeluarkan biaya operasional dalam mata uang Rupiah, namun untuk pembelian kapal, mesin dan belanja modal lainnya, Perseroan melakukan
transaksi dengan nilai yang cukup besar dalam mata uang asing seperti Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura dan Euro Eropa. Fluktuasi terhadap mata uang asing tersebut akan mempengaruhi kinerja
keuangan Perseroan.
34
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 26 Januari
2011 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar  Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian
yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini, kecuali :
1.   Pada tanggal 25 Februari 2011, Perseroan menandatangani Surat Penawaran Indikatif No. 001 Comm 17SK0211 dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk pemberian tambahan fasilitas
kredit hingga USD10.000.000 untuk pembiayaan sebesar 80 pembelian kapal tunda dan tongkang baru, serta pembiayaan sebesar 70 pembelian kapal tunda dan tongkang bekas;
2.   Pada tanggal 10 Februari 2011, Perseroan menandatangani Surat Penawaran Pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited HSBC untuk pemberian fasilitas kredit
untuk mendukung biaya aktiva tetap Perseroan dengan nilai hingga USD20.000.000; 3.   Pada  tanggal  1  Maret  2011,  Perseroan  menandatangani  Surat  Penawaran  tentang  Pembaruan
dan  Penambahan  Fasilitas  Kredit  No.  S.2011.0163DIR  CORP  BANKING  –  Corporate  dengan PT  Bank  Internasional  Indonesia  BII  untuk  pembaruan  dan  tambahan  fasilitas  kredit  menjadi
sebesar USD27.000.000;
4.   Pada  tanggal  17  Maret  2011,  Perseroan  menandatangani Term  Sheet  USD71.000.000  Fasilitas Pinjaman  Utama  Yang  Dijamin  dengan  Overseas  Chinese  Banking  Corporation  Limited  dan
PT  Bank  OCBC  NISP  Tbk  untuk  pemberian  fasilitas  pinjaman  utama  yang  dijamin  sebesar USD71.000.000.
5.   Pada  tanggal  14  Februari  2011,  MSC  menandatangani  Fasilitas  Pinjaman  Term  Loan  2  dan Demand Loan dengan PT Bank Internasional Indonesia untuk pemberian pinjaman sebesar total
USD20.200.000.
35
VII. KETERANGAN
TENTANG PERSEROAN
DAN ANAK
PERUSAHAAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan  adalah  suatu  perseroan  terbatas  yang  didirikan  menurut  dan  berdasarkan  peraturan perundang-undangan  yang  berlaku  di  negara  Republik  Indonesia  dan  berkedudukan  di  Jakarta
Selatan.
Perseroan  yang  didirikan  dengan  nama  PT  Mitrabahtera  Segara  Sejati,  berdasarkan  Akta  Pendirian, telah mendapat status sebagai badan hukum berdasarkan pengesahan dari Menkumham melalui Surat
Keputusan No. C2-10.152.HT.01.01.Th.96 tanggal 6 November 1996, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 298BH.09.05X1996 tanggal 30 Desember 1996, dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 21 Februari 1997, Tambahan No. 740 tahun 1997.
Akta Pendirian yang di dalamnya terdapat anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu dengan akta-akta sebagai berikut ini :
1. Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  No.  15  tanggal  6  Februari  2002,  dibuat  di  hadapan  Irawan
Soerodjo, SH, Notaris di Jakarta, akta mana yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham sesuai  Surat  Keputusan  No.C-07178.HT.01.04.TH.2002  tanggal  26 April  2002,  didaftarkan  pada
Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Jakarta  Selatan  di  bawah  No.5534RUB.09-05X2002  tanggal 14  Oktober  2002,  dan  diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  No.  88  tanggal  1
November 2002, Tambahan No. 134052002. Akta ini menyetujui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 17 tanggal 31 Oktober 2007, dibuat di hadapan Meissie
Pholuan, SH, Notaris di Jakarta, akta mana yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham sesuai  Surat  Keputusan  No.C-03457.HT.01.04.TH.2007  tanggal  16  November  2007,  serta  telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 2009, Tambahan No. 147732007. Akta ini menyetujui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
Perseroan.
3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 50 tanggal 26 Februari 2008, dibuat di hadapan Meissie
Pholuan, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat  Keputusan  No.  AHU-20494.AH.01.02.Tahun  2008  tanggal  23  April  2008  dan  didaftarkan
pada Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0030078.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 April 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 2009, Tambahan
No. 14774. Akta ini menyetujui penyesuaian seluruh anggaran dasar Perseroan dengan UUPT.
4. Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  No.  20  tanggal  15  Januari  2009,  dibuat  di  hadapan  Meissie
Pholuan, SH, Notaris di Jakarta, akta mana yang telah diberitahukan kepada Menkumham sesuai Surat  Penerimaan  Pemberitahuan  No.AHU-AH.01.10-01166  tanggal  2  Maret  2009,  didaftarkan
pada Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0006969.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 2 Maret 2009, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 2009, Tambahan
No. 404. Akta ini menyetujui pengeluaran sebagian saham simpananportofolio dalam Perseroan yang diambil, ditempatkan dan disetor oleh PT Patin Resources.
5. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 tanggal 22 Maret 2010, dibuat di hadapan Budi Kuntjoro,
SH, Notaris di Jakarta, akta mana yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham sesuai Surat Keputusan No.AHU-18407.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 12 April 2010 dan didaftarkan pada Daftar
Perseroan  di  bawah  No.AHU-0027130.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  12  April  2010.  Akta  ini menyetujui perubahan tempat kedudukan Perseroan.
36
6. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 16 tanggal 11 Juni 2010, dibuat di hadapan Meissie Pholuan,
SH, Notaris di Jakarta, akta mana yang telah diberitahukan kepada kepada Menkumham sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan No.AHU-AH.01.10-14978 tanggal 17 Juni 2010 dan didaftarkan
pada Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0045738.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 17 Juni 2010. Akta  ini  menyetujui  pengeluaran  sebagian  saham  simpananportofolio  dalam  Perseroan  yang
ditempatkan dan disetor oleh PT Patin Resources.
Dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Perdana, Perseroan mengubah anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan anggaran dasar perseroan terbuka dan sekaligus mengubah nama Perseroan menjadi
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk berdasarkan Akta No. 5 tanggal 2 Desember 2010, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan
Surat  Keputusan  No.  AHU-57973.AH.01.02.Tahun  2010  tanggal  13  Desember  2010  dan  didaftarkan pada  Daftar  Perseroan  di  bawah  No.AHU-0089782.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  13  Desember  2010,
serta  telah  diberitahukan  kepada  Menkumham  berdasarkan  Surat  Menkumham  No.AHU-AH.01.10- 00607 tanggal 6  Januari 2011 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-0001492.ah.01.09.
Tahun 2011 tanggal 6 Januari 2011.
Sesuai dengan ketentuan pasal 3 anggaran dasar Perseroan sebagaimana tersebut dalam Akta No. 5 tanggal 2 Desember 2010, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan
Perseroan adalah sebagai berikut :
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan usaha dalam bidang pelayaran.
2. Untuk  mencapai  maksud  dan  tujuan  tersebut  di  atas  Perseroan  dapat  melaksanakan  kegiatan
usaha sebagai berikut: a.
Kegiatan usaha dalam bidang pelayaran dalam negeri yang meliputi kegiatan usaha : i.
menjalankan  kegiatan  usaha  pengangkutan  laut  antar  pelabuhan  di  Indonesia  yang dilakukan secara tetap dan teratur dan atau pelayaran yang tidak tetap dan tidak teratur
tramper dengan menggunakan semua jenis kapal; ii.
menjalankan  usaha  pelayaranpengangkutan  orang,  hewan  maupun  barang  antar pelabuhan  laut,  rig  pengeboranplatform  lepas  pantai,  serta  kegiatan  lainnya  yang
menggunakan  berbagai  jenis  kapal  termasuk  kegiatan  pengangkutan  laut  untuk  lepas pantai;
iii.  menjalankan usaha pengangkutan barang-barang minyakgas menggunakan tangker; iv.  menjalankan usaha penyewaan kapal laut chartering dengan berbagai jenis kapal;
v. menjalankan  usaha  sebagai  perwakilan  owner’s  representative  dari  perusahaan
pelayaran  angkutan  laut  baik  pelayaran  tetap  maupun  tidak  tetap  untuk  pelayaran  di dalam negeri dan di luar negeri;
vi.  menjalankan usaha pelayaran penundaan laut; vii.  menjalankan usaha jasa yang berkaitan dengan menyewakan alat-alat yang berhubungan
dengan pelayaran mencakup data-processing, equipment part list serta kegiatan usaha yang terkait;
viii.  menjalankan  usaha  pengelolaan  kapal  ship  management  yaitu  meliputi  namun  tidak terbatas  pada  perawatan,  persiapan  docking,  penyediaan  suku  cadang,  perbekalan
awak  kapal,  perlengkapan  dan  peralatan  awak  kapal,  logistik,  pengawakan,  asuransi, dan sertiikasi kelaiklautan kapal;
ix.  menjalankan usaha jasa penunjang untuk kegiatan lepas pantai. b.
Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama Perseroan adalah : i.
melakukan kegiatan geophysical survey seperti survey seismik dan survey bawah laut; ii.
melakukan  kegiatan  marine  offshore  construction  seperti  pembangunan  platform  dan struktur lepas pantai;
iii.  melakukan  kegiatan  inspeksi  dan  perbaikan  bawah  air  seperti  kegiatan  inspeksi  pipa atau perbaikan pipa serta instalasi pipa dengan menggunakan kapal laut;
37
iv.  menjalankan usaha dalam bidang perantara jual-beli danatau sewa kapal ship broker; v.
menjalankan kegiatan perawatan dan perbaikan kapal; vi.  menjalankan kegiatan keagenan awak kapal ship manning agency meliputi namun tidak
terbatas pada rekruitmen dan penempatan awak kapal sesuai klasiikasi. Saat ini, Perseroan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang jasa pelayaran angkutan barang-barang
curah terutama batubara, transhipment dan pengoperasian pelabuhan yang menunjang jasa pelayaran. Anak perusahaan Perseroan yang sudah melaksanakan kegiatan operasional adalah PT Mitra Swire
CTM yang bergerak dalam bidang usaha transhipment. Kegiatan usaha anak perusahaan merupakan kegiatan yang mendukung bidang usaha yang dijalankan oleh Perseroan.
Sejak pendirian hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan kegiatan usaha Perseroan.
2. IzIN-IzIN USAHA PERSEROAN