Permodalan Keterangan tentang Penjaminan Emisi Efek

107

X. EKUITAS

1. Permodalan

Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan yang didasarkan atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk periode 9 sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebagai berikut : dalam jutaan Rupiah Keterangan 30 September 31 Desember 2010 2009 2008 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh 153.127 60.925 55.000 55.000 Tambahan modal disetor 67.245 67.245 - - Modal disetor lainnya - - 73.170 - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 155 - - - Saldo laba 834.574 676.758 433.005 368.373 Jumlah Ekuitas 1.055.101 804.928 561.175 423.373 Selain yang telah disebutkan diatas, setelah tanggal laporan keuangan 30 September 2010 hingga Prospektus ini diterbitkan tidak ada lagi perubahan struktur permodalan yang terjadi.

2. Perubahan Struktur Modal Perseroan

Pada tanggal 30 Desember 2010, Perseroan mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam dan LK sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana sebesar 175.000.000 seratus tujuh puluh lima juta saham. Dana hasil Penawaran Umum Perdana yang akan diterima oleh Perseroan yang berasal dari Penawaran Umum Perdana adalah sebesar Rp280.000.000.000,- dua ratus delapan puluh miliar Rupiah. Apabila Penawaran Umum Perdana sebesar 175.000.000 seratus tujuh puluh lima juta saham dengan nilai nominal Rp100,- seratus Rupiah setiap saham dengan harga penawaran Rp1.600,- seribu enam ratus Rupiah setiap saham terjadi pada tanggal 30 September 2010, maka proforma ekuitas pada tanggal tersebut adalah sebagai tersebut : dalam jutaan Rupiah Uraian Modal Ditem- patkan dan Disetor Tambahan Modal Disetor Agio Saham Selisih Kurs Penjabaran Saldo Laba Jumlah Ekuitas Posisi ekuitas menurut laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 30 September 2010, dengan jumlah saham sebesar 1.531.265.000 satu miliar lima ratus tiga puluh satu juta dua ratus enam puluh lima ribu saham telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100,- per saham 153.127 67.245 - 155 834.574 1.055.101 Perubahan ekuitas setelah tanggal 30 September 2010, jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut: Penawaran Umum Perdana sebesar - 175.000.000 seratus tujuh puluh lima juta saham dengan harga penawaran Rp1.600,- per saham 17.500 - 262.500 - - 280.000 Proforma ekuitas pada tanggal 30 September 2010 setelah Penawaran Umum Perdana 174.627 67.245 262.500 155 834.574 1.335.101 108

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham yang ditawar- kan dalam Penawaran Umum Perdana ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pe- megang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu- waktu sepanjang mendapat persetujuan dari RUPS. Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, maka besarnya dividen kas yang akan dibagikan adalah dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan. Sesuai dengan kebijakan dividen Perseroan, maka manajemen Perseroan merencanakan pembayaran dividen kas maksimum 50 dari laba bersih setelah pajak dimulai untuk tahun buku 2011. 109

XII. PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 berlaku efektif 1 Januari 2009 mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: - Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan - Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25 dari jumlah modal yang disetor. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06Pj.41997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07PJ.421995 tanggal 21 Februari 1995 perihal “Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek “, telah diatur sebagai berikut: Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan 1. saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10 dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat inal. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50 dari nilai 2. saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan inal dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat- lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak 3. penghasilan inal di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 651KMK.041994 tanggal 29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, atas dividen yang diterimanya dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di BEI, tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan pasal 17 ayat 2 c Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri adalah paling tinggi sebesar 10 dan bersifat inal. Dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dipotong Pajak Penghasilan sesuai dengan pasal 26 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 dengan tarif sebesar 20 dua puluh persen atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima oleh pemegang saham yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda P3B, dengan Indonesia. Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah, wajib pajak harus memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03PJ.1011996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persertujuan Penghindaran Pajak Berganda P3B, dengan 110 ketentuan harus menyerahkan Sertiikat Domisili asli yang diterbitkan oleh pihak yang berwenang di negara asal dan konirmasi tempat tinggal atau tempat kedudukan dari penerima manfaat dari dividen dimaksud. Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi, negara domisilinya adalah negara tempat orang pribadi tersebut bertempat tinggal atau berada. Sedangkan apabila penerima manfaat adalah badan, negara domisilinya adalah negara tempat pemilik atau lebih dari 50 pemegang saham baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukan atau efektif manajemennya berada. Sertiikat ini berlaku untuk masa 1 satu tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertiikat tersebut, sertiikat tersebut tetap berlaku. Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum Perdana ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan Konsultan Pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum Perdana ini. 111

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk No. 67 tanggal 29 Desember 2010 dan Adendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk No. 41 tanggal 21 Maret 2011, seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya danatau penambahan-penambahannya danatau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat di kemudian hari, para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan Ditawarkan Perseroan kepada masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh full commitment dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam Perjanjian yang dzbuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian tersebut. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-45PM2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-45PM2000 tanggal 27 Oktober 2000. Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan emisi efek dalam Penawaran Umum Perdana Perseroan adalah sebagai berikut: Perusahaan Jumlah Saham Nilai Rupiah Persentase PT OSK Nusadana Securities Indonesia 1. 87.200.000 139.520.000.000 49.829 PT Mandiri Sekuritas 2. 87.200.000 139.520.000.000 49.829 PT Amantara Securities 3. 100.000 160.000.000 0.057 PT Andalan Artha Investindo 4. 100.000 160.000.000 0.057 PT Lautandhana Securindo 5. 100.000 160.000.000 0.057 PT Minna Padi Investama 6. 100.000 160.000.000 0.057 PT NC Securities 7. 100.000 160.000.000 0.057 PT NISP Sekuritas 8. 100.000 160.000.000 0.057 Total 175.000.000 280.000.000.000 100.000 Para Penjamin Emisi Efek tidak mempunyai hubungan Ailiasi dengan Perseroan sebagaimana dideinisikan dalam UUPM.

2. Penentuan Harga Penawaran Saham