AKUN DALAM MATA UANG ASING RISIKO PENGAKHIRAN ATAU TIDAK DIPERPANJANGNYA KONTRAK-KONTRAK

29 Kebutuhan likuiditas Perseroan terkait dengan pendanaan untuk pengembangan usaha Perseroan, yang terdiri dari pembelian loating crane, kapal tunda dan tongkang, pembayaran hutang dan menjaga cadangan kas. Arus kas dari kegiatan operasional Perseroan merupakan sumber utama likuiditas Perseroan. Selain itu, Perseroan menggunakan dana pinjaman perbankan untuk mendanai pengembangan dan belanja modal Perseroan. Dengan mempertimbangkan sumber daya keuangan yang tersedia bagi Perseroan, termasuk kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, fasilitas bank dan dana hasil penawaran umum, Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan masih memiliki likuiditas yang mencukupi untuk keperluan operasi dan membayar hutang minimal untuk 12 bulan ke depan.

2.6. Pembelanjaan Modal

Tabel berikut menyajikan informasi mengenai belanja modal untuk periode 9 sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Keterangan 9 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 2008 2007 Bangunan Prasarana - - - 903 Alat-Alat Pengangkutan 6.276 6.708 2.706 749 Kapal 505.180 367.851 252.035 210.800 Kendaraan 449 1.484 5.758 148 Peralatan Kantor 61 384 291 422 Aset Sewa Pembiayaan : Alat-Alat Pengangkutan - - 2.475 - Aset Dalam Penyelesaian : Bangunan - - 361 25.195 Kapal 82.263 57.842 7.180 48.129 Jumlah Belanja Modal 594.229 434.269 270.806 286.346 Pada 30 September 2010, aset dalam penyelesaian merupakan kapal dalam penyelesaian yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2011, dengan perincian sebagai berikut: No Nama Kapal Tingkat Penyelesaian Estimasi Penyelesaian 1 Segara Sejati 1 70,00 Januari 2011 2 Princesse Chloe 62,86 Februari 2011 3 Segara Sejati 2 50,00 Maret 2011 4 Surya Segara 2 40,00 Juni 2011 5 Surya Segara 3 35,00 Juni 2011 Sumber dana untuk belanja modal adalah kas yang berasal dari kegiatan operasional dan pinjaman bank. Perseroan menerapkan natural hedge pendapatan dan pinjaman dalam USD untuk pembelian barang modal dalam mata uang asing. Dampak apabila terdapat masalah yang tidak sesuai dengan pembelian dan tujuannya adalah berkurangnya pendapatan yang akan diperoleh Perseroan. Pengaruh pembelian barang modal terhadap kinerja Perseroan adalah meningkatkan pendapatan Perseroan.

3. AKUN DALAM MATA UANG ASING

Tabel berikut menyajikan aset dan kewajiban keuangan dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2010 berdasarkan jenis mata uang asing: dalam jutaan Rupiah Akun Nilai per 30 September 2010 Aset Kas dan Setara Kas 91.851 Piutang Usaha 124.100 Aset Lain-lain 1.897 Jumlah Aset 217.847 30 Akun Nilai per 30 September 2010 Kewajiban Hutang Usaha 24.984 Hutang Bank 564.088 Hutang Sewa Pembiayaan 101 Hutang Lain-lain 92.352 Jumlah Kewajiban 681.525 Jumlah Kewajiban - Bersih 483.877 Perseroan memaksimalkan penggunaan “lindung nilai alamiah” yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan hutangpinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama.

4. MANAJEMEN RISIKO

Untuk memitigasi risiko usaha yang dihadapinya, Perseroan melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Perseroan melakukan kegiatan usahanya dengan profesional dan memenuhi ketentuan yang telah disepakati dengan para pelanggan, sehingga kontrak-kontrak dengan pelanggan dapat diperpanjang. b. Perseroan telah dan akan menetapkan ketentuan dalam kontrak dengan pelanggan yang memungkinkan perpindahan pembebanan harga bahan bakar ke pelanggan dan ketentuan- ketentuan lain yang memungkinkan adanya penyesuaian tarif apabila terjadi kenaikan harga bahan bakar yang cukup signiikan. c. Dengan struktur permodalan dan pendanaan yang kuat serta kemampuan Perseroan menjalankan kegiatan usaha secara terintegrasi dan eisien, Perseroan dapat memberikan jasa yang lebih kompetitif dalam hal harga dan pelayanan dibandingkan dengan pesaingnya. d. Perseroan dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan seluruh kapal-kapal yang dimilikinya terhadap risiko Marine Hull and Machinery, War Risk, dan Protection and Indemnity. e. Perseroan memiliki kebijakan melarang kapal beroperasi pada saat kondisi cuaca tidak memungkinkan. f. Perseroan melakukan pemeliharaan atas kapal dan peralatan yang dimilikinya secara berkala dan memiliki kebijakan untuk mempunyai armada yang relatif muda. g. Perseroan memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan mengurangi pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ke pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. h. Perseroan selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak dengan menggunakan US Dolar sebagai satuan mata uang natural hedge. i. Penyesuaian harga terjadi seiring dengan luktuasi harga bahan bakar sesuai perjanjian kontrak. Perseroan tidak mengalami persoalan dengan pemasok atau peristiwa lainnya yang mempengaruhi penjualan Perseroan. Strategi Usaha Berikut ini adalah langkahlangkah yang akan dilakukan Perseroan untuk meningkatkan kinerja: 1. Menjaga kelangsungan kontrak kerja jangka panjang dan memenuhi kebutuhan sesuai peningkatan volume produksi pelanggan yang ada saat ini dengan memberikan layanan yang profesional dan tepat waktu dengan harga yang kompetitif; 2. Mencari pasar baru dengan memasuki : - segmen perusahaan batubara lapis kedua; dan - para penggunapedagang batubara; 3. Mengembangkan jasa layanan transportasi batubara untuk kebutuhan regional secara lebih intensif; dan 4. Melakukan optimalisasi penggunaan seluruh kapal dan peralatan yang dimiliki oleh Perseroan melalui pemanfaatan kapal baik dengan sistem kontrak maupun spot sehingga tingkat utilisasi armada Perseroan mencapai tingkat yang optimal. 31

V. RISIKO USAHA

Sebelum melakukan investasi pada saham Perseroan, calon investor harus secara hati-hati dan cermat mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang disebutkan di bawah ini yang dapat dialami oleh Perseroan dalam menjalankan usahanya, serta risiko-risiko lainnya yang mungkin belum tercakup dalam Prospektus ini tanpa terkecuali. Semua risiko-risiko tersebut dapat mempengaruhi kinerja usaha, kinerja keuangan danatau nilai saham Perseroan, sehingga para calon investor dapat mengalami kondisi kerugian investasi. Pengungkapan risiko usaha Perseroan di bawah ini telah disusun berdasarkan bobot risikonya. Manajemen Perseroan telah mengungkapkan semua risiko material.

1. RISIKO PENGAKHIRAN ATAU TIDAK DIPERPANJANGNYA KONTRAK-KONTRAK

PENYEDIAAN JASA PERSEROAN Perseroan melakukan kegiatan usahanya berdasarkan kontrak-kontrak yang ditandatangani dengan para pelanggan. Kontrak-kontrak tersebut memiliki jangka waktu yang bervariasi, yaitu sekitar 1 hingga 8 tahun, serta mengandung kesepakatan-kesepakatan komersial seperti harga dan minimum jumlah ton batubara yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Kontrak dapat berakhir apabila jangka waktu telah berakhir atau apabila terjadi force majeure atau terjadi kelalaian pada salah satu pihak, baik dari sisi pelanggan maupun dari sisi Perseroan. Beberapa saat sebelum jatuh tempo, kontrak dapat diperpanjang dengan menggunakan syarat-syarat dan kondisi yang sama atau berbeda dari kontrak yang akan berakhir. Ketidaksepakatan atas syarat-syarat dan kondisi dapat menyebabkan kontrak berakhir tanpa perpanjangan. Apabila kontrak-kontrak yang ada telah berakhir dan tidak diperpanjang sebagaimana diatur atau apabila terjadi pemutusan kontrak oleh satu atau beberapa pelanggannya dikarenakan kelalaian dari Perseroan sendiri sebagaimana diatur dalam kontrak-kontrak dimaksud, maka hal tersebut akan berdampak negatif secara material terhadap kondisi keuangan, operasional dan prospek kegiatan usaha Perseroan.

2. RISIKO KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR ATAU BIAYA OPERASIONAL