peralatan yang sederhana karena tidak menggunakan modal yang terlalu besar untuk membeli peralatan yaitu hanya menggunakan drum kaleng untuk
pembuatan cincau hitam. Pengusaha menggunakan peralatan yang sederhana karena hanya memproduksi sebatas cincau hitam tanpa olahan hal ini menjadi
kelemahan bagi industri. Jika pengusaha memproduksi cincau hitam olahan dalam bentuk minuman tentunya digunakan tekonologi yang modern hal ini
membutuhkan biaya yang tidak sedikit jadi karena pengusaha hanya memproduksi cincau hitam tanpa olahan maka digunakan teknologi yang sederhana dalam
pembuatan cincau hitam. 3. Promosisistem penjualan cincau hitam
Promosi sistem penjualan produk yang di jalankan perusahaan cincau hitam di daerah penelitian lebih banyak ditujukan ke agen distributor. Hal ini menjadi
kelemahan bagi para pengusaha cincau hitam karena tidak memiliki akses ke industri besar, dan produksi yang di hasilkan masih sebatas cincau hitam tanpa
olahan sehingga para pengusaha tidak melakukan promosi.
5.2.2 Faktor Eksternal
Adapun faktor internal dalam pemasaran cincau hitam di daerah penelitian adalah:
5.2.2.1 Opportunities Peluang
1. Ketersediaan bahan baku dalam industri cincau hitam Bahan baku sangat penting bagi perusahaan agroindustri yang mengolah suatu
produk, karena bahan baku merupakan salah satu faktor penentu kualitas dari produk yang dihasilkannya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha cincau hitam di daerah penelitian, penyediaan bahan baku berupa daun jenggelan yang telah dikeringkan
banyak tersedia untuk kebutuhan produksi yaitu rata-rata sekitar 1,2 ton per bulan dengan rentang antara 500 kg – 2 ton dengan harga Rp 9.000 – Rp 10.000.
Tabel 14. Kebutuhan Bahan Baku Industri Cincau Hitam di Daerah Penelitian Tahun 2014.
Sampel Kebutuhan Bahan Baku
kgbulan Harga Bahan Baku
Rpkg
1 2
3 4
5 5.00
1.000 1.500
2.000 1.000
10.000 9.500
10.000 9.000
10.000
Total 6.000
48.500 Rata - rata
1.200 9.700
Sumber analisis data primer, Lampiran 3
Para pengusaha mendapatkan bahan baku dari daerah Langkat dan Karo, biasanya pengusaha membeli bahan baku kepada agen yang sudah menjadi langganan
tetapnya. Jika bahan baku di daerah Sumatera Utara tidak ada maka para pengusaha membeli bahan baku dari daerah Jawa dengan harga yang tinggi yaitu
Rp 30.000 per kg di bandingkan dengan harga yang ada di daerah Langkat dan Karo yaitu sekitar Rp 9.000 – Rp 10.000 per kg.
2. Permintaan pasar produk cincau hitam Produk dari tanaman jenggelan biasanya di jual dalam bentuk cincau hitam tanpa
olahan yang biasa dikenal oleh masyarakat yaitu lengkong. Padahal jika cincau
Universitas Sumatera Utara
hitam di olah menjadi produk minuman akan lebih bervariasi lagi, tetapi untuk membuat produk yang bervariasi harus menggunakan modal yang tidak sedikit.
Dalam memasarkan produknya setiap perusahaan memiliki segmentasi pasar sendiri-sendiri. Perusahaan besarmenengah memiliki pasar yang relatif lebih luas.
Sedangkan perusahaan kecilrumah tangga memiliki perusahaan pasar lokal dan daerah sekitar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha cincau hitam di daerah penelitian, permintaan akan cincau hitam biasanya meningkat pada saat bulan
puasa. Hal ini membuat para pengusaha di daerah penelitian memproduksi cincau hitam dalam jumlah yang lebih besar. Meningkat nya permintaan terhadap cincau
hitam di bulan puasa merupakan peluang bagi pengusaha cincau hitam dalam mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari biasanya.
5.2.2.2 Threaths Ancaman