c. Uji Signifikansi Parsial Uji – t
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t t- Test. Uji-t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-
variabel independen dengan variabel dependen secara inidividu parsial. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut :
H
o
: variabel struktur aset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap struktur modal. H
a
: variabel struktur aset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan likuiditas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
struktur modal. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
ditolak digunakan statistik T Uji Secara Parsial dengan tingkat signifikansi
∝ = 5. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai signifikansi
∝ lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel
independen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi ∝ lebih besar dari
0,05 maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial
t-Test
Berdasarkan hasil pengujian t-test pada Tabel 4.8, maka dapat disimpulkan hasil signifikansi atau pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1.
Hasil uji variabel struktur aset X1 terhadap struktur modal Y menunjukkan bahwa nilai signifikansi struktur aset lebih besar
dari 0,05 0,370 0,05 maka H diterima. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa struktur aset tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
2. Hasil uji variabel profitabilitas X2 terhadap struktur modal Y
menunjukkan bahwa nilai signifikansi profitabilitas lebih besar dari 0,05 0,304 0,05 maka H
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. 3.
Hasil uji variabel pertumbuhan penjualan X3 terhadap struktur modal Y menunjukkan bahwa nilai signifikansi pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
penjualan lebih besar dari 0,05 0,235 0,05 maka H diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
4. Hasil uji variabel likuiditas X4 terhadap struktur modal Y
menunjukkan bahwa nilai signifikansi struktur aset lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05 maka H
a
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal. Dari hasil pengujian pada Tabel 4.8 diatas dapat diperoleh
model persamaan linier berganda, yaitu :
Y = - 0,367 – 0,139X
1
– 0,120X
2
– 0,194X
3
– 0,547X
4
+ e
Model persamaan linier berganda diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Koefisien konstanta sebesar -0,367 menunjukkan bahwa apabila
variabel independen bernilai 0 maka nilai struktur modal sebesar -0,367.
2. X
1
adalah variabel struktur aset yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,139. Hal ini mempunyai arti
bahwa kenaikan 1 variabel struktur aset maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,139 dengan asumsi
variabel lain tetap. 3.
X
2
adalah variabel profitabilitas yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,120. Hal ini mempunyai arti
Universitas Sumatera Utara
bahwa kenaikan 1 variabel profitabilitas maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,120 dengan asumsi
variabel lain tetap. 4.
X
3
adalah variabel pertumbuhan penjualan yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,194. Hal ini
mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel pertumbuhan penjualan maka struktur modal akan mengalami penurunan
sebesar 0,194 dengan asumsi variabel lain tetap. 5.
X
4
adalah variabel likuiditas yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,547. Hal ini mempunyai arti
bahwa kenaikan 1 variabel likuiditas maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,547 dengan asumsi
variabel lain tetap.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian