Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

bahwa kenaikan 1 variabel profitabilitas maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,120 dengan asumsi variabel lain tetap. 4. X 3 adalah variabel pertumbuhan penjualan yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,194. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel pertumbuhan penjualan maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,194 dengan asumsi variabel lain tetap. 5. X 4 adalah variabel likuiditas yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,547. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel likuiditas maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,547 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan variabel struktur aset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal. Berdasarkan pada hasil Uji-F secara simultan variabel independen memiliki penguruh signifikan dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 0,000 0,005 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian kelima H5 dapat diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Situmorang 2010, Hafitz 2011, dan Marpaung 2013. Universitas Sumatera Utara Pada pengujian statistik secara parsial hanya variabel likuiditas yang berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan variabel lainnya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur. Pembahasan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Struktur aset secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil pengujian signifikansi parsial t-test menunjukkan bahwa nilai signifikansi struktur aset lebih besar dari 0,05 yaitu 0,370 0,05. Koefisien regresi struktur aset sebesar -0,139 atau 13,9 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 variabel struktur aset maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,139 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Situmorang 2010 dan Marpaung 2013 yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perusahaan yang sebagian besar asetnya berupa aset tetap fixed asset biasanya lebih banyak menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya. Hal ini sesuai dengan konsep konservatif yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri paling sedikit menutup jumlah aset tetap ditambah aset lain yang sifatnya permanen. 2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Variabel profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Equity ROE secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur Universitas Sumatera Utara modal. Hasil pengujian signifikansi parsial t-test menunjukkan bahwa nilai signifikansi profitabilitas lebih besar dari 0,05 0,304 0,05. Koefisien regresi profitabilitas sebesar -0,120 atau 12 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 variabel profitabilitas maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,120 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Situmorang 2010 dan Marpaung 2013 tetapi hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hafitz 2011 yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas ROE merupakan tingkat pengembalian yang diterima perusahaan atas investasi yang dilakukan perusahaan. Hasil ini sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa suatu perusahaan akan lebih memilih memakai sumber dana internal perusahaan daripada dana atas ekuitas sehingga profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 3. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Variabel pertumbuhan penjualan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil pengujian signifikansi parsial t- test menunjukkan bahwa nilai signifikansi pertumbuhan penjualan lebih besar dari 0,05 0,235 0,05. Koefisien regresi pertumbuhan penjualan sebesar -0,194 atau 19,4 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 variabel pertumbuhan penjualan maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,194 dengan asumsi variabel lain tetap. Koefisen Universitas Sumatera Utara regresi bernilai negatif mengindikasikan peningkatan pertumbuhan penjualan menyebabkan berkurangnya penggunaan utang debt oleh perusahaan. Pertumbuhan penjualan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu mendanai aktivitas operasinya dari sumber pendanaan internal perusahaan dan tidak mengandalkan pendanaan eksternal utang. 4. Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal Likuiditas yang diukur menggunakan current ratio secara parsial memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Hasil pengujian signifikansi parsial t-test menunjukkan bahwa nilai signifikansi likuiditas lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Koefisien regresi likuiditas sebesar -0,547 atau 54,7 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 variabel likuiditas maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,547 atau 54,7 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian Hafitz 2011 dan Marpaung 2013. Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi nilai likuiditas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memnuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini sejalan dengan hasil penenlitian dimana likuiditas berpengaruh signifikan negatif koefisien regresi bertanda negatif. Semakin tinggi nilai koefisien likuiditas maka semakin tinggi nilai struktur modal sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat dan mudah memperoleh dana dari pihak kreditor. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan