pemeriksaan bakteriologi. Melalui anamnesa kita dapat mengetahui tentang perjalanan penyakit, faktor resiko, gejala penyakit, serta hal-hal
lainnya yang mengarah ke diagnosis OMSK Chole Nason. 2009, Dhingra. 2010, Kenna. 2006.
2.1.7. Gejala Klinis
1. Telinga berair Cairan telinga dapat sedikit, berupa mukous atau mukopurulen
bersifat konstan atau intermiten. Cairan sering muncul saat adanya infeksi saluran pernafasan atas dan saat masuknya air kedalam
telinga Dhingra. 2010. 2. Gangguan pendengaran
Pendengaran bisa normal ketika rantai tulang pendengaran masih utuh, ketika kolesteatoma menjembatani gep yang disebabkan
hilangnya tulang pendengaran maka dapat terjadi gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran sebagian besar adalah
konduktif tetapi dapat pula bersifat campuran. Gangguan pendengaran bervariasi namun jarang melebihi 50 db Dhingra.
2010 3. Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi karena granulasi atau polip yang tersentuh saat membersihkan telinga Dhingra. 2010.
2.1.8. Tanda Klinis
1. Perforasi Pada tipe benigna tubotimpani, perforasi biasanya sentral, bisa di
anterior, posterior atau inferior dari malleus. Pada tipe maligna atikoantral, perforasi di daerah atik atau posterosuperior. Perforasi
atik yang kecil ada kalanya tidak terlihat disebabkan adanya sekret telinga Dhingra. 2010.
Universitas Sumatera Utara
2. Retraction pocket. Invaginasi membran timpani terlihat di daerah atik atau
posterosuperior dari pars tensa. Pada tahap awal, kantong tersebut dangkal dan bisa membersihkan diri, namun ketika kantong
tersebut dalam, terjadi akumulasi massa keratin dan bisa terinfeksi Dhingra. 2010.
3. Kolesteatoma Bercak putih mutiara dari kolesteatoma dapat dihisap dari kantong
retraksi. Pembersihan telinga dan pemeriksaan di bawah mikroskop, merupakan bagian penting dari pemeriksaan klinis dan
penilaian dari setiap jenis OMSK Dhingra. 2010.
2.1.9. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan mikroskop Dapat dibedakan jenis OMSK berdasarkan perforasi pada
membran timpani, yang terdiri dari perforasi sentral, atik dan marginal. Pada tipe benigna tubotimpani, perforasi selalu sentral
bisa ditemukan pada anterior, posterior atau inferior dari manubrium malleus. Ukuran perforasi dapat kecil, sedang atau
besar dimana annulus masih ada. Bila perforasinya besar mukosa telinga tengah dapat terlihat, ketika terjadi inflamasi terlihat merah
serta edema. Pada tipe maligna atikoantral perforasi dapat terletak di atik maupun di marginal Dhingra. 2010.
2. Pemeriksaan audiometri Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati
jenis tuli konduktif, tetapi dapat pula dijumpai adanya jenis tuli sensorineural, Penurunan tingkat pendengaran tergantung kondisi
membran timpani
seperti letak
perforasi, tulang-tulang
pendengaran dan mukosa telinga tengah Dhingra. 2010, Chole Nason. 2009. Tuli konduktif dapat diperbaiki dengan melakukan
tindakan operasi, sedangkan tuli sensorineural yang permanen
Universitas Sumatera Utara
hanya dapat dibantu dengan menggunakan alat bantu dengar Elemraid et al. 2010.
3. Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan radiologi dapat memberikan informasi tambahan
untuk melengkapi pemeriksaan klinis. CT-scan dan MRI dari tulang temporal dapat menggambarkan luasnya penyakit dan dapat
mengidentifikasi kolesteatoma pada pasien yang asimtomatik. Meskipun
CT-Scan dianggap
standar emas
pencitraan kolesteatoma namun CT-Scan mempunyai kekurangan specificity
dalam membedakan kolesteatoma dengan jaringan granulasi atau edema terutama ketika erosi tulang tidak ada Chole Nason.
2009. 4. Pemeriksaan kultur dan sensitifitas sekret telinga
Pemeriksaan kultur dan sensitifitas sekret telinga dapat membantu dalam pemilihan antibiotik untuk pengobatan OMSK Dhingra.
2010. Sekret telinga penting untuk menentukan bakteri penyebab OMSK
sehingga kita dapat menentukan penggunaan antibiotika yang tepat dalam memberikan pengobatan otitis media supuratif kronis Iqbal
et al. 2011, Kenna Latz. 2006.
2.1.10. Penatalaksanaan