Pinjaman Bank Jangka Panjang

PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Maret 2017 Tidak diaudit dan 31 Desember 2016 Diaudit serta untuk Periode- periode yang Berakhir 31 Maret 2017 dan 2016 Tidak diaudit Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2017 Unaudited and December 31, 2016 Audited and For the Periods Ended March 31, 2017 and 2016 Unaudited Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated - 65 - yang ada, dan pendanaan saldo minimum yang diperlukan di setiap akun Debt Service Reserve Account DSRA, serta untuk melunasi fasilitas pinjaman yang ada; sebesar US 50.000.000 akan digunakan oleh JRBM untuk modal kerja dan pembangunan infastruktur Proyek Bakan; dan sebesar US 55.000.000 akan digunakan oleh SPP untuk modal kerja pembangunan infrastruktur Proyek Seruyung. Fasilitas B akan digunakan oleh JRGL untuk pembangunan infrastruktur Proyek Penjom. Fasilitas C digunakan sebagai modal kerja umum oleh peminjam dalam negeri. repayment of the existing facilities and funding the minimum required balance in each of Debt Service Reserve Accounts DSRA; repayment of the existing facilities in full; US 50,000,000 shall be utilized by JRBM for financing and or refinancing, capital expenditure and or the development of the infrastructure in respect of Bakan Project; and US 55,000,000 shall be utilized by SPP for financing andor development and infrastructure in respect of Seruyung Project. Facility B shall be utilized by JRGL for financing and or refinancing capital expenditure andor the development of the infrastructure in respect of Penjom Project. Facility C shall be used for general working capital purposes of onshore borrowers. Masing-masing fasilitas pinjaman dikenakan bunga agregat per tahun yaitu London Interbank Offered Rate “LIBOR” dan Margin. Sebelum atau sampai dengan 31 Desember 2014, Margin adalah sebesar 6 untuk pemberi pinjaman dalam negeri Exim, ICBC, Permata dan QNB dan 5,75 untuk pemberi pinjaman luar negeri SAQ, dan setelah 31 Desember 2014, Margin adalah sebesar 5,75, untuk pemberi pinjaman dalam negeri dan 5,50 untuk pemberi pinjaman luar negeri. The interest rate of each facility is the aggregate percentage per annum of London Interbank Offered Rate “LIBOR” and Margin. The Margin is 6 in respect of Onshore Lenders Exim, ICBC, Permata and QNB and 5.75 in respect of Offshore Lender SAQ on or prior to December 31, 2014 and 5.75 in respect of Onshore Lender and 5.50 in respect of Offshore Lender after December 31, 2014. Fasilitas pinjaman sindikasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas aset bergerak, piutang, persediaan, bangunan, penerimaan asuransi, 51 dari seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dalam JRN, dan seluruh saham JRN yang ditempatkan pada entitas anak yang ikut serta dalam perjanjian pinjaman sindikasi. The security under the syndicated loan facility are fiducias of moveable assets, receivable, inventory, buildings, insurance proceeds, 51 of the Company’s shares in JRN, and all of JRN’s shares in subsidiaries that entered into syndicated loan facility agreement. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman sindikasi tersebut, JRN, JRBM dan SPP membuka rekening escrow di QNB yang hanya digunakan untuk menerima dan membayar pinjaman. Pada tanggal pelaporan, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya Catatan 13. In connection with these syndicated loan facilities, JRN, JRBM and SPP opened an escrow account in QNB which is used for the proceeds and repayments of the loan. At reporting dates, the escrow account is presented as part of restricted cash in banks Note 13. JRN harus memastikan kondisi keuangan sebagai berikut: JRN is required to maintain financial ratios and conditions follows: a. Rasio keuangan: a. Financial ratios:  Total Debt to Equity Ratio tidak melebihi 1,25:1 mulai 31 Desember 2013.  The ratio of Total Debt to Equity shall not exceed 1.25:1 from December 31, 2013.  Total Debt to EBITDA Ratio ini tidak melebihi:  The ratio of Total Debt to EBITDA shall not exceed: