Earnings per Share Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Maret 2017 Tidak diaudit dan 31 Desember 2016 Diaudit serta untuk Periode- periode yang Berakhir 31 Maret 2017 dan 2016 Tidak diaudit Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2017 Unaudited and December 31, 2016 Audited and For the Periods Ended March 31, 2017 and 2016 Unaudited Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated - 39 - c. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan c. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2. d. Aset Eksplorasi dan Evaluasi d. Exploration and Evaluation Assets Penerapan kebijakan Grup atas biaya eksplorasi dan evaluasi membutuhkan pertimbangan dalam menentukan apakah akan ada manfaat ekonomis di masa depan yang dihasilkan dari eksploitasi atau penjualan di masa depan atau saat dimana aktivitas-aktivitas belum mencapai tahap yang membutuhkan penilaian yang andal akan keberadaan dari cadangan. Penentuan cadangan dan sumber daya merupakan suatu proses estimasi yang membutuhkan berbagai tingkatan ketidakpastian sesuai dengan subklasifikasi dan estimasi ini secara langsung mempengaruhi penangguhan dari biaya eksplorasi. Kebijakan penangguhan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu tentang peristiwa atau kejadian di masa depan, terutama mengenai kemungkinan terciptanya kegiatan operasional yang ekonomis. Estimasi dan asumsi yang telah dibuat dapat berubah apabila terdapat informasi baru yang tersedia. Jika, setelah biaya dikapitalisasi, informasi baru yang tersedia menunjukkan bahwa pemulihan dari biaya tidak mungkin terjadi, maka jumlah yang sudah dikapitalisasi dihapus dan dibebankan ke laba rugi pada periode dimana informasi baru tersebut tersedia. The application of the Group’s accounting policy for exploration expenditures requires judgment in determining whether it is likely that future economic benefits can be recovered either from future exploitation or sale or where activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of ore reserves and resource is itself an estimation process that requires varying degrees of uncertainty depending on sub-classification and these estimates directly impact the point of deferral of exploration cost. The deferral policy requires management to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions made may change if new information becomes available. If, after expenditure is capitalized, information becomes available suggesting that the recovery of expenditure is unlikely, the amount capitalized is written off in profit and loss in the period when the new information becomes available. Nilai tercatat aset eksplorasi dan evaluasi diungkapkan pada Catatan 10. The carrying values of exploration and evaluation assets are disclosed in Note 10. e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan e. Allowance for Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai tidak tertagih. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired uncollectible. PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Maret 2017 Tidak diaudit dan 31 Desember 2016 Diaudit serta untuk Periode- periode yang Berakhir 31 Maret 2017 dan 2016 Tidak diaudit Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2017 Unaudited and December 31, 2016 Audited and For the Periods Ended March 31, 2017 and 2016 Unaudited Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated - 40 - Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for impairment loss is provided on any accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of any allowance for impairment loss recognized at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used. Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, sebagai berikut: The carrying values of the Group’s loans and receivables as of March 31, 2017 and December 31, 2016 as follows: 2017 2016 Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas 7,510,181 13,095,312 Cash Piutang usaha - bersih 1,396,661 2,394,659 Trade account receivable - net Piutang lain-lain 1,463,729 2,142,047 Other accounts receivable Pembayaran dimuka, uang muka, dan aset lancar lainnya - Prepayments, advances and deposito berjangka yang other current assets - dibatasi pencairannya dan restricted time deposits, setoran jaminan 1,311,137 1,233,207 and security deposits Piutang pihak berelasi non-usaha 128,693 5,680,708 Due from related parties Aset tidak lancar lain-lain 2,504,402 5,176,688 Other noncurrent assets Jumlah 14,314,803 29,722,621 Total f. Komitmen Sewa f. Lease Commitments Komitmen Sewa Operasi - Grup Sebagai Lessee Operating Lease Commitments - Group as Lessee Grup telah menandatangani perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dan kepemilikan aset-aset tersebut. The Group has entered into lease agreements for commercial spaces. The Group has determined these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets. Komitmen Sewa Pembiayaan - Grup Sebagai Lessee Finance Lease Commitments - Group as Lessee Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa alat berat. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan The Group has entered into commercial heavy equipment leases. The Group has determined that these are finance leases since it has been granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks