2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.
Hal ini berarti kerangka konseptual menjelaskan pengaruh modal kerja terhadap harga saham.
Berikut ini merupakan gambar kerangka konseptual penelitian ini.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1 Modal kerja X
H2
H3
H4
H5 Current Ratio X1
Working Capital Turnover X2
Current Assets to Total Assets X3
Current Liabilities to Total Assets X4
Harga Saham Y
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Pada penelitian ini, variabel dependen dalam penelitian ini adalah modal kerja, yaitu keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai
dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja dapat diukur dengan menggunakan current ratio, working capital turnover, current assets to total
assets, current liabilities to total assets . Modal kerja dapat membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan
sehari-hari, memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.
1 Hubungan Rasio Lancar Current Ratio terhadap Harga Saham Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
Ratio ini menunjukkan berapa besar hutang lancar yang dijamin oleh aktiva lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu unsur kebijakan modal kerja berasal dari aktiva lancar berupa kas, piutang, dan persediaan. Dari pembahasan
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa current Ratio berpengaruh terhadap Harga saham
2 Hubungan Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover Ratio terhadap Harga Saham
Rasio perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu. Semakin besar rasio perputaran modal kerja maka semakin
baik suatu perusahaan dimana persentase modal kerja yang ada mampu menghasilkan jumlah penjualan terentu. Selain itu, semakin besar rasio ini
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
menunjukkan efektifnya pemanfaatan modal kerja
yang tersedia dalam
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Rasio perputaran modal
kerja mempunyai pengaruh terhadap harga saham. 3. Hubungan Rasio Jumlah Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva Current Assets to
Total Assets Ratio terhadap Harga Saham Rasio jumlah aktiva lancar terhadap total aktiva merupakan perbandingan jumlah
aktiva lancar terhadap total aktiva yang terdapat di perusahaan. Semakin besar rasio semakin baik karena menunjukkan tersedianya kas, piutang,
dan persediaan yang merupakan harta lancar yang paling likuid dibandingkan dengan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Rasio Jumlah Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
4. Hubungan Rasio Jumlah Hutang Lancar terhadap Total Aktiva Current Liabilities to Total Assets Ratio terhadap Harga Saham
Rasio jumlah hutang lancar terhadap total aktiva merupakan perbandingan jumlah hutang lancar terhadap total aktiva yang terdapat di perusahaan yang dinyatakan
dalam persen Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan dengan jalan
menunjukkan besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai dengan hutang jangka pendek.
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Rasio Jumlah Hutang Lancar terhadap Total Aktiva mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
2.6 Hipotesis