2. Perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangan selama periode tahun 2009- 2012.
3. Perusahaan makanan dan minuman tersebut memperoleh laba selama periode pengamatan.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Data penelitian ini didasarkan pada laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi setiap perusahaan. Dalam penelitian ini harga saham merupakan variabel
dependen, sedangkan rasio-rasio modal kerja yang digunakan sebagai variabel independen adalah Current Ratio CR, Working Capital Turnover WCT, Current Asset to Total Asset
CATA, Current Liabilities to Total Asset CLTA.
4.2.1. Current Ratio Pada Perusahaan Makanan Minuman di BEI periode tahun
2009-2012
Current Ratio dalam penelitian ini adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dalam hal ini, current ratio diukur dengan membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar.
Besarnya current ratio pada 10 sampel perusahaan makanan dan minuman adalah sebagai berikut:
Table 4.2 Current Ratio
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
No.
Emiten Current Ratio
2009 2010
2011 2012
1. ADES
2,56 1,51
1,71 1,94
2. CEKA
4,80 1,68
1,79 1,44
3. DLTA
1,20 1,29
1,90 5,26
4. FAST
2,12 2,01
1,52 1,77
5. INDF
4,53 6,33
6,01 2,00
6. PSDN
1,59 1,71
1,80 1,56
7. SKLT
1,67 1,53
1,96 1,42
8. SMAR
1,90 1,93
1,70 2,10
9. AISA
1,57 1,38
1,66 1,27
10. ULTJ
1,16 2,04
2,01 2,19
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan diolah Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai Current Ratio CR tertinggi
sebesar 6,33 PT Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2010 dan nilai Current Ratio terendah sebesar 1,16 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk tahun
2009. Dalam tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa current ratio CR masing-masing
perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan maupun penurunan. Peningkatan dapat disebabkan karena adanya penambahan kas yang dapat diperoleh karena
bertambahnya penjualan secara tunai ataupun karena pelunasan piutang, peningkatan piutang karena belum tertagih, dan peningkatan persediaan karena masih terdapat
persediaan yang tersimpan di gudang.Selain itu bisa dikarenakan adanya penurunan dari utang lancarnya yang disebabkan karena perusahaan telah melunasi kewajiban lancarnya.
Sedangkan penurunan rasio ini dapat disebabkan karena adanya penurunan aktiva lancar dan peningkatan utang lancar. Penurunan aktiva lancar bisa disebabkan karena
adanya pengurangan kas yang digunakan untuk membayar utang maupun membeli bahan baku, dan berkurangnya jumlah persediaan yang tersimpan di gudang. Sedangkan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
peningkatan utang lancar disebabkan karena perusahaan memperoleh tambahan dana dari pihak kreditor ataupun perusahaan belum melunasi kewajiban lancarnya.
4.2.2. Working Capital Turnover Pada Perusahaan Makanan Minuman di BEI