Kodrat alami Kontruksi sosial
Tidak dapat diubah Dapat diubah dinamis
Peran Seks: Laki-laki: Produksi
Perempuan: Reproduksi haid, hamil, melahirkan, menyusui dan lain-lain
Peran Gender: memasak, mencuci, merawat anak dan orangtua, mendidik
anak, bekerja diluar rumah, menjadi tenaga professional, dan sebagainya.
Perbedaan konsep gender secara sosial telah melahirkan perbedaan peran perempuan dan laki- laki dalam masyarakat. Secara umum adanya gender telah
melahirkan perbedaan peran, tanggung jawab, fungsi dan bahkan ruang tempat dimana manusia beraktifitas.
1.5.2.2 Ketimpangan Gender dalam Masyarakat
Perbedaan gender gender differences tidak menjadi masalah selama hal tersebut tidak memunculkan ketidakadilan gender gender inequalities. Namun dalam aplikasi
gender yang terdapat di masyarakat belumlah sesuai dengan yang diharapkan, hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh budaya setempat yang masih cenderung menganut
sistem patriarkat. Adapun beberapa bentuk ketidakadilan gender yang terdapat dalam masyarakat antara lain:
1. Gender dan Marginalisasi Perempuan
Marginalisasi perempuan adalah proses pemiskinan atas perempuan yang disebabkan oleh perbedaan gender. Marginalisasi perempuan dapat bersumber
dari kebijakan pemerintah, keyakinan, tafsir agama, tradisi atau kebiasaan, dan ilmu pengetahuan. Revolusi hijau green revolution misalnya, secara ekonomis
Universitas Sumatera Utara
telah menyingkirkan kaum perempuan dari pekerjaannya dan kehilangan pekerjaan sehingga terjadilah proses pemiskinan terhadap perempuan.
2. Gender dan Subordinasi
Secara umum subordinasi sering diartikan sebagai penomorduaan terhadap suatu jenis kelamin yang disini adalah perempuan. Adanya anggapan dalam masyarakat
bahwa perempuan itu emosional, irasional dalam berpikir, perempuan tidak bisa tampil sebagai pemimpin sebagai pengambil keputusan, maka akibatnya
perempuan ditempatkan pada posisi yang tidak penting dan tidak strategis second person. Contohnya pada masyarakat Jawa, ada anggapan bahwa perempuan tidak
perlu sekolah tinggi-tinggi, karena pada akhirnya akan ke dapur. Terlebih lagi karena nilai-nilai tradisional yang dianut oleh masyarakat Jawa yaitu masak,
macak, manak memasak, bersolek, dan melahirkan anak adalah sebagai tugas utama perempuan.
3. Gender dan Stereotip
Streotip adalah pelabelan terhadap pihak tertentu yang sifatnya negatif dan selalu berakibat merugikan pihak lain serta menimbulkan ketidakadilan. Sebagai contoh,
adanya anggapan bahwa perempuan yang bersolek atau memakai rok mini akan memancing perhatian lawan jenis dan bila terjadi pelecehan seksual, maka
perempuan tersebut akan disalahkan.
4. Gender dan Kekerasan
Kekerasan violence adalah suatu serangan baik terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang. Kekerasan yang bersumber anggapan gender
”gender-reated violence”, yang pada dasarnya disebabkan oleh kekuasaan.
Universitas Sumatera Utara
Kekerasan terhadap perempuan sering terjadi karena budaya dominasi laki-laki terhadap perempuan.
5. Gender dan Beban Ganda