Analisa Data .1 Jenis Pekerjaan

4.7 Analisa Data 4.7.1 Jenis Pekerjaan Perempuan pesisir Desa Mela I memiliki jenis pekerjaan yang cukup bervariasi dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarganya. Namun sebagian besar jenis pekerjaan tersebut masih tetap bergerak dalam bidang perikanan dan pengolahan hasil laut. Hal ini dikarenakan tingkat efisiensi yang mereka dapatkan ketika memilih untuk bekerja di sektor yang berhubungan dengan perikanan seperti contohnya ketika memilih untuk bekerja mengasinkan ikan. Mereka tidak perlu repot-repot ketika belajar untuk mengasinkan ikan karena mereka sudah terbiasa melihat proses pengasinan ikan sedari mereka kecil. Berikut merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan perempuan pesisir Desa Mela I. Tabel 4.10 Jenis Pekerjaan Perempuan Pesisir Desa Mela I No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 Menjual Ikan 36 47 2 Mengasinkan Ikan 21 27 3 Menjahit JaringJala 7 9 4 Membuka Toko Warung 4 5 5 Pekerjaan Lain 9 12 Total 77 100 Universitas Sumatera Utara Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan yang paling dominan dilakukan oleh perempuan pesisir di Desa Mela I adalah sebagai penjual ikan dengan jumlah 36 orang 47, mengasinkan ikan sebanyak 21 orang 27, menjahit jalajaring sebanyak 7 orang 9, membuka toko dan warung sebanyak 4 orang 5 dan pekerjaan lain sebanyak 9 orang 12. Kecenderungan para perempuan pesisir memilih pekerjaan sebagai penjual ikan dikarenakan mudahnya akses untuk memperoleh ikan segar untuk dijual sehingga tidak memerlukan biaya transport yang besar. Para penjual ikan di desa Mela I biasanya langsung memesan ikan sesuai stok yang hendak dijual kepada tetangganya yang akan berangkat melaut ataupun menjual hasil tangkapan dari suaminya. Selain itu waktu kerja yang dibutuhkan tidak terlalu lama, biasanya hanya memakan waktu 3-5 jam. Berbeda dengan pekerjaan mengasinkan ikan maupun menjahit jala. Proses pengasinan ikan sendiri bisa memakan waktu berhari-hari sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Proses pengasinan ikan itu sendiri dimulai dengan proses perebusan ikan mentah, penggaraman, dan pengeringan serta penimbangan. Semua proses ini dilakukan oleh kaum perempuan. Begitu juga dengan proses penjahitan jala, tingkat keulitan yang tinggi ketika menjahit jaring membuat pekerjaan ini membutuhkan waktu yang lama Gambar 2. Penjemuran ikan asin Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 KurunWaktu Bekerja No Kurun Waktu Bekerja Tahun Frekuensi Persentase 1 1-5 5 6 2 5-10 20 26 3 10-15 28 37 4 15 24 31 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kurun waktu bekerja yang dimiliki responden antara lain yang bekerja 1-5 tahun sebanyak 5 orang 6, bekerja dengan kurun waktu 5-10 tahun sebanyak 20 orang 26, bekerja dengan kurun waktu 10-15 tahun sebanyak 28 orang 37 dan lebih dari 15 tahun sebanyak 24 orang. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Penghasilan Perbulan No Penghasilan Perbulan Rupiah Frekuensi Persentase 1 800.000 9 12 2 800.000-1.100.000 36 47 3 1.100.000-1.400.000 25 32 4 1.400.000 7 9 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh para perempuan pesisir di Desa Mela I dimulai dari Rp 500.000- Rp 800.000 dengan jumala sebanyak 9 orang 12. Pendapatan Rp 800.000- Rp 1.100.000 sebanyak 36 orang 36, pendapatan Rp 1.100.000- Rp 1.400.000 sebanyak 25 orang 32 dan lebih besar dari Rp 1.400.000 sebanyak 7 orang 9. Dari tingkat pendapatan yang diperoleh, terlihat bahwa sebagian besar perempuan pesisir Desa Mela I masih memiliki pendapatan yang cukup rendah. Tabel 4.13 Jumlah Pengeluaran Perbulan No Jumlah Pengeluaran Perbulan Rupiah Frekuensi Persentase Universitas Sumatera Utara 1 1.000.000 2 3 2 1.000.000-2.000.000 23 30 3 2.000.000-3.000.000 34 45 4 3.000.000 18 23 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah pengeluaran perbulan dalam keluarga nelayan di Desa Mela I yaitu kurang dari Rp 1.000.000 sebanyak 2 orang 3, pengeluaran Rp 1.000.000- Rp 2.000.000 sebanyak 23 orang 30, pengeluaran Rp 2.000.000- Rp 3.000.000 sebanyak 34 orang 45, dan pengeluaran lebih dari Rp 3.000.000 sebanyak 18 orang 23. Tingkat pemenuhan kebutuhan di desa Mela termasuk dalam kategori yang cukup tinggi. Hal ini lebih dikarenakan banyaknya jumlah anggota keluarga yang harus ditanggung setiap keluarga. Tingginya tingkat reproduksi di keluarga nelayan sebagian disebabkan kurangnya pemahaman dan kesadaran penduduk pesisir akan program keluarga berencana 2 orang anak cukup dan adanya anggapan bahwa anak adalah sumber rezeki sehingga semakin banyak anak yang di peroleh maka kesempatan untuk memperoleh rezeki pun semakin besar. Tabel 4.14 Jumlah Anggota Keluarga No Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase Universitas Sumatera Utara 1 5orang 32 41 2 5-9 orang 40 52 3 9-13 orang 5 7 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah tanggungan keluarga nelayan di Desa Mela I yaitu kurang dari 5 orang sebanyak 32 orang 41, jumlah tanggungan keluarga 5-9 orang sebanyak 40 orang 52, jumlah tanggungan 9-13 orang sebanyak 5 orang 7. Dari data diatas dapat diketahui bahwa keluarga nelayan di Desa Mela I mayoritas memiliki anggota keluarga yang cukup banyak yaitu dalam kisaran 5-9 orang. Dengan jumlah anggota keluarga seperti ini, tentu beban ekonomi yang dirasakan pun semakin berat, sementara pendapatan yang diperoleh tidaklah terlalu tinggi dalam tabel 4.11. Hal ini menjadi alasan yang utama bagi perempuan pesisir di Desa Mela I untuk bekerja mencari nafkah. Tabel 4.15 Curahan Waktu Bekerja No Curahan Waktu Bekerja Jam Frekuensi Persentase 1 4 jam 62 80 2 4-8 jam 9 12 Universitas Sumatera Utara 3 8-12 jam 6 8 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa curahan waktu kerja yang dimiliki perempuan pesisir berkisar antara kurang dari 4 jam sebanyak 9 orang 12, waktu kerja 4-8 jam sebanyak 62 orang 80, waktu kerja 8-12 jam sebanyak 6 orang 8. Curahan waktu kerja disini adalah hanya meliputi kegiatan produktif kegiatan bekerja mencari nakah. Belum lagi waktu yang digunakan untuk mengerjakan kegiatan reproduktif dan peran publik. Terlihat bahwa perempuan pesisir mengeluarkan energi dan tenaga yang besar untuk dapat memenuhi ketiga beban triple burden ini. Tabel 4.16 Alasan Bekerja No Alasan untuk Bekerja Frekuensi Persentase 1 Menambah pendapatan keluarga 71 87 2 Ingin lebih mandiri 4 8 3 Untuk mengisi waktu luang 2 5 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Universitas Sumatera Utara Ada beberapa alasan yang dimiliki perempuan pesisir di Desa Mela I yang menyebabkan mereka harus bekerja antara lain yaitu untuk menambah pendapatan keluarga sebanyak 71 orang 87, alasan agar lebih mandiri sebanyak 4 orang 8 dan ingin mengisi waktu luang sebanyak 2 orang 5 orang. Tabel 4.17 Kondisi Ekonomi Setelah Bekerja No Kondisi Ekonomi Setelah Bekerja Frekuensi Persentase 1 Sangat meningkat 4 9 2 Cukup meningkat 73 91 3 Tidak meningkat Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata kondisi ekonomi keluarga nelayan menjadi meningkat atau lebih baik dari sebelumnya ketika perempuan pesisir istri nelayan memutuskan untuk bekerja membantu mencari nafkah. Keluarga nelayan yang kondisi ekonominya sangat meningkat setelah istri nelayan ikut bekerja sebanyak 4 orang 9, cukup meningkat sebanyak 73 orang 91, dan tidak meningkat 0. Tabel 4.18 Respon Keluarga Ketika Bekerja Universitas Sumatera Utara No Respon Keluarga Ketika Bekerja Frekuensi Persentase 1 Sangat setuju 23 41 2 Setuju 54 48 3 Tidak Setuju 11 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar para anggota keluarga nelayan setuju saat istri maupun ibu mereka memilih untuk bekerja mencari tambahan penghasilan. Tabel 4.19 Tingkat Kepuasan dalam Bekerja No Tingkat Kepuasan Dalam Bekerja Frekuensi Persentase 1 Sangat Puas 7 9 2 Puas 40 52 3 Tidak Puas 30 39 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan dalam bekerja yang dirasakan oleh perempuan pesisir Desa Mela I dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu kategori sangat puas sebanyak 7 orang 9, kategori puas sebanyak 40 orang 52 orang dan kategori tidak puas sebanyak 30 orang 39. Tabel 4.20 Masalah yang dihadapi saat Bekerja No Masalah yang dihadapi saat Bekerja Frekuensi Persentase 1 Kesulitan membagi waktu 35 45 2 Ketidaknyamanan dalam bekerja 7 10 3 Kelelahan yang berlebihan 35 45 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Adapun masalah atau kendala yang dihadapi oleh perempuan pesisir ketika melakukan pekerjaannya dalam sektor produktif antara lain kesulitan dalam membagi waktu sebanyak 35 orang 45, ketidaknyamanan dalam bekerja sebanyak 7 orang 10 dan kelelahan yang berlebihan sebanyak 35 orang 45. Kesulitan dalam membagi waktu dan kelelahan yang berlebihan merupakan hal yang selalu dirasakan setiap perempuan yang memilih untuk bekerja di sektor pulik. Terlebih lagi para perempuan pesisir yang rata-rata memiliki waktu jam kerja 4-8 jam, ditambah lagi harus mengurusi keperluan rumah tangga dengan anggota keluarga yang cukup banyak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21 Tingkat Keaktifan dalam Kegiatan Sosial Kemasyarakatan No Tingkat Keaktifan Frekuensi Persentase 1 Sangat Aktif 23 30 2 Aktif 40 52 3 Tidak aktif 14 18 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat keaktifan perempuan pesisir Desa Mela I dalam mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari pembagian kategori tingkat keaktifan dalam sosial kemasyarakatan yaitu sangat aktif sebanyak 23 orang 30. Kategori aktif sebanyak 40 orang 52 dan kategori tidak aktif sebanyak 14 orang 18. Kegiatan sosial kemasyarakatan yang sering dilakukan di Desa Mela I yaitu pertemuan ibadah dalam agama Kristen yang diadakan secara mingguan maupun bulanan yang biasanya dibagi berdasarkan dusun maupun marganya, atau biasa disebut dengan partangiangan. Selain itu kegiatan pengajian juga berjalan aktif di Desa Mela I. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu acara perkawinan dan upacara kematian yang sebagian besar dibantu oleh STM Serikat Tolong-Menolong setempat, mulai dari menyediakan tempat untuk acara, barang- barang yang diperlukan dalam acara, sampai kepada bagian bersih-bersih ketika acara telah selesai. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22 Rencana Perbaikan Ekonomi No Rencana Perbaikan Ekonomi Frekuensi Persentase 1 Membuka usaha sampingan 39 51 2 Mencari pekerjaan lain 10 13 3 Tetap pada pekerjaan sekarang 28 36 Total 77 100 Sumber: Data Primer diolah, 2013 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian perempuan pesisir Desa Mela I memilih untuk membuka usaha sampingan untuk lebih meningkatkan kondisi ekonomi dalam keluarga. Responden yang memilih untuk membuka usaha sampingan sebanyak 39 orang 51, mencari pekerjaan lain sebanyak 10 orang 13 dan responden yang memilih tetap pada pekerjaan sekarang sebanyak 28 orang 36. Tabel 4.23 Peran Publik dan Pengambilan Keputusan No Jenis Kegiatan Pengambilan Keputusan Suami Istri Suami -istri Universitas Sumatera Utara 1 Pengaturan Menu Makanan • Pengeluaran Untuk Makanan • Pembelian Makanan 15 55 40 77 15 12 2 • Pembelian Perbaikan Rumah • Pembelian Perabotan Rumah Tangga 52 10 12 47 13 20 3 Biaya Pendidikan • Biaya Kesehatan • JumlahAnak • Disiplin Anak • Pembagian Tugas • Pendidikan Anak 12 10 25 40 22 17 34 33 20 27 35 25 31 34 32 10 20 35 Universitas Sumatera Utara 4 Kegiatan Produktif • Keputusan Bekerja 28 22 30 26 19 29 5 Kemasyarakatan Mengadakan Acara selamatan Gotong Royong Mengikuti dan menghadiri kegiatan 35 18 38 20 27 40 22 48 15 34 17 9 Sumber: Data primer diolah, 2013 Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengambilan keputusan dalam rumah tangga nelayan sudah berjalan seimbang antara suami-istri. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penghargaaan terhadap istri dalam keluarga nelayan sudah mulai meningkat beberapa tahun belakangan ini sejalan dengan berkembangnya zaman. Walaupun dalam beberapa hal tertentu, perempuan pesisir harus berkorban lebih banyak karena hal tersebut tidak bisa lepas dari kodratinya sebagai seorang perempuan, contohnya: harus tetap memasak, mencuci, membersihkan rumah dan menyiapkan kebutuhan suami beserta anak-anak.

4.8 Gaya Hidup Masyarakat Nelayan Desa Mela I

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan Masyarakat Pesisir Pantai (Studi Pada Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

9 121 115

Peranan Anak Perempuan Dalam Keluarga Pada Masyarakat Karo, studi Deskriptif di Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

4 72 147

Analisis keragaan ekonomi dalam pespektif pemberdayaan perempuan di wilayah pesisir Kabupaten Maluku Tengah

1 33 313

Peran Aktivitas Perempuan Pesisir Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Keluarga Kasus di Kabupaten Tangerang

0 2 123

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 13 113

Perempuan Pesisir dalam Kemandirian Ekonomi Desa (Studi tentang Motivasi dan Pengaruh Perempuan sebagai Istri para Nelayan di Kabupaten Bangkalan)

0 0 9

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 9

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 1

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 10

PERAN PEREMPUAN DALAM MEMBANTU EKONOMI KELUARGA DI DESA TANJUNG SETIA KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT - Raden Intan Repository

0 0 114