sisanya bekerja di luar sektor perikanan yaitu sebesar 17. Kontribusi penghasilan wanita pesisir ini mencapai 50 dari tingkat pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Penelitian yang juga mengkaji tentang perempuan pesisir adalah penelitian yang di lakukan oleh Achmad Mulyadi 2011 dengan penelitian yang berjudul Perempuan
Madura Pesisir Meretas Budaya Mode Produksi Patriarkat. Achmad melihat perempuan pesisir dalam perspektif Gender Equality dimana perspektif ini memberikan pandangan
yang luas bagi istri nelayan untuk terlibat aktif dalam kegiatan publik dengan tidak mengorbankan tanggung jawab domestiknya. Dasar dari keterlibatan mereka adalah atas
kesadaran dan kemauan mereka sendiri. Keterlibatan istri dalam dunia publik, khususnya bekerja yang berkaitan dengan ikan baik menjual, menjemur, mengelola hasilnya home
industry, maupun yang lainnya, menjadi kebanggaan bagi suami. Ini disebabkan keterlibatan tersebut dapat memberi kontribusi yang bermakna bagi keluarga mereka dan
dapat menopang derajat ekonomi serta kelangsungan hidup mereka sehingga kesejahteraan hidupnya menjadi meningkat.
2.5 Penyebab Kemiskinan Nelayan
Ada beberapa faktor umum yang menyebakan kemiskinan dalam keluarga nelaya susah untuk ditanggulangi. Faktor penyebab tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu faktor
secara internal dan faktor secara eksternal. Adapun faktor secara internal yaitu: a.
Kebiasaan para nelayan jika kembali dari laut dan memperoleh hasil yang melimpah sehingga memperoleh uang yang relatif cukup besar, yaitu
untuk kembali melaut setelah masa istirahatnya berakhir. Mereka cenderung akan menghabiskan terlebih dahulu penghasilan yang mereka
peroleh dengan bersantai-santai bersama teman dan bersama nelayan-
Universitas Sumatera Utara
nelayan lain yang tidak sedang melaut. Setelah akhirnya uang yang mereka miliki habis, bahkan ada yang sampai sanggup untuk berhutang
dahulu untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya, barulah mereka kembali bekerja untuk mencari ikan.
b. Waktu luang yang tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ketika tidak
sedang pergi ke laut nelayan cenderung menghabiskan waktunya dikedai- kedai minuman berbaur dengan teman dan sesama nelayan. Sangat sedikit
jumlahnya yang mau memanfaatkan waktu luang mereka untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif untuk menambah penghasilan
mereka. Selain itu, faktor eksternal yang menjadi penyebab kemiskinan para nelayan
antara lain: a.
Tingkat pengetahuan yang rendah b.
Masih kurangnya kesadaran pemerintah untuk memberikan bantuan yang tepat kepada para nelayan.
c. Faktor cuaca yang sering tidak berpihak kepada nelayan. Saat ini dengan
kondisi alam yang katanya tidak menentu lagi yang diakibatkan “global warming” atau pemanasan global, keadaan cuaca menjadi musuh
nelayan. Begitu juga jika memasuki musim hujan, bila hujan turun di sertai petir dan angin maka sudah bisa dipastikan nelayan tidak akan
berani pergi melaut. Saat pasang besar juga menjadi masalah tersendiri bagi nelayan, gelombang-gelombang tinggi akan mengancam nyawa
nelayan sehingga menghambat niat nelayan untuk pergi mencari nafkah.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian