Pengaruh Perlakuan terhadap Mutu Ikan Teri Asin Kering
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi khitosan tidak berpengaruh terhadap mutu kimiawi maupun organoleptik ikan teri asin kering dan
hanya berpengaruh terhadap mutu mikrobiologisnya saja. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa senyawa khitosan memiliki aktifitas sebagai
anti bakteri Nicholas,2003; Suseno,2006; Hardjito,2006. Mekanisme khitosan adalah berkaitan dengan gugus NH
3+
yang reaktif terhadap muatan negatif molekul lain yang ada di sekelilingnya Roberts, 1992.
Pemakaian khitosan pada pengolahan ikan teri asin kering tidak berpengaruh terhadap nilai organoleptik. Pencelupan dalam larutan khitosan tidak menurunkan
nilai organoleptik kenampakan, bau, rasa dan konsistensi produk yang dihasilkannya, sehingga tidak mengurangi penerimaan konsumen.
Dalam penelitian ini perlakuan pencelupan dalam larutan khitosan 0,5 terbukti efektif meningkatkan mutu mikrobilogis. Jumlah total bakteri pada ikan teri asin
kering yang dicelup dalam larutan khitosan 0,5 berbeda sangat nyata dengan kontrol tanpa pencelupan. Konsentrasi khitosan 0,5 mampu menurunkan jumlah
bakteri hingga 50 pada lama penyimpanan 8 minggu pada suhu kamar. Perlakuan lama penyimpanan mempengaruhi mutu kimiawi kadar air dan
mutu mikrobiologis total bakteri ikan teri asin kering, namun selama 8 minggu masa penyimpanan suhu kamar belum mempengaruhi mutu mikrobiologisnya. Hal
ini diduga berkaitan erat dengan bahan kemasan dan kondisi udara di lingkungan tempat penyimpanan. Dalam penelitian ini digunakan bahan kemasan dari plastik
jenis polyethylenePE yang tidak kedap udara. Parker 1986, menyatakan bahwa
polyethylene adalah plastik yang sangat ringan, transparan, kuat dan mempunyai ketahanan fisik yang lebih baik terhadap uap air. Plastik jenis ini paling banyak
diproduksi dibanding jenis plastik lainnya dan pada umumnya digunakan sebagai bahan pengemas.
Meski plastik PE memiliki ketahanan fisik terhadap uap air yang relatif baik, seiring bertambahnya waktu penyimpanan penurunan mutu ikan teri asin kering tidak
dapat dihindari. Bertambahnya lama penyimpanan menyebabkan peningkatan kadar air dan total bakteri, namun peningkatan kedua parameter tersebut belum menurunkan
nilai organoleptik ikan teri asin kering. Pada penelitian ini kenaikan kadar air dan total bakteri relatif kecil, sehingga pengaruhnya terhadap proses perombakan
senyawa makromolekul protein dan lemak menjadi metabolit-metabolit sederhana yang mudah menguap dan berbau juga relatif kecil. Menurut Fardiaz 1992,
mikroorganisma memiliki berbagai enzim yang dapat memecah komponen- komponen makanan menjadi senyawa sederhana yang mengakibatkan perubahan-
perubahan sifat makanan, seperti warnakenampakan, bau, rasa dan teksturkonsistensi.
Interaksi antara variabel konsentrasi khitosan dan lama penyimpanan hanya mempengaruhi mutu biologis ikan teri asin kering, yaitu berpengaruh terhadap nilai
total bakteri. Penurunan konsentrasi khitosan dan penambahan lama penyimpanan akan mengakibatkan peningkatan total bakteri.