Variabel Penelitian Jenis dan Sumber Data Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik Analisa Data

Menurut Steel dan Torrie 1989, model linier dari rancangan tersebut adalah : Y ijk = µ + R i + A j + B k + AB jk + є ijk di mana : Y ijk = respon yang ditimbulkan oleh pengaruh bersama pada ulangan ke-i; i=1,2; faktor konsentrasi khitosan pada taraf ke-j; j = 1, 2, 3; dan faktor lama penyimpanan pada taraf ke-k; k = 1,2, 3, 4 µ = nilai tengah rata-rata dari seluruh nilai pengamatan R i = pengaruh ulangan sebagai blok A j = pengaruh konsentrasi khitosan pada taraf ke-j B k = pengaruh lama penyimpanan pada taraf ke-k AB jk = pengaruh interaksi faktor konsentrasi khitosan ke-j dan faktor lama penyimpanan ke-k є ijk = pengaruh kesalahan percobaan.

3.5. Variabel Penelitian

Variabel dependen yang diamati meliputi aspek kimia kadar air, aktivitas air, mikrobiologi analisa TPC, Staphylococcus aureus dan organoleptik kenampakan, bau, rasa, konsistensi dan keberadaan kapang setelah ikan teri asin kering selesai diolah sesuai perlakuan dan tenggang waktu selama penyimpanan suhu kamar. Sedangkan variabel independennya sebagai perlakuan adalah konsentrasi larutan khitosan dan lama penyimpanan pada suhu kamar.

3.6. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam analisa adalah data primer. Data primer ini bersumber dari uji laboratorium mengenai mutu ikan teri asin kering selama masa penyimpanan suhu kamar.

3.7. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Obyek penelitian ini adalah ikan teri asin kering yang berasal dari hasil perlakuan yang diproses di laboratorium. Sampel diambil secara acak dengan teknik Simple Random Sampling Nazir, 1988.

3.8. Teknik Analisa Data

Kelayakan produk ikan teri asin kering dilihat dari data pengamatan hasil penelitian dan dibandingkan dengan baku mutu produk perikanan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional, yaitu Standar Nasional Indonesia SNI Ikan Teri Asin Kering SNI 01-2708-1992. Untuk melihat gambaran secara umum mengenai mutu ikan teri asin kering yang diolah sesuai perlakuan dan membandingkan di antara perlakuan-perlakuan yang diteliti, dilakukan analisa ANOVA dua jalur dengan SPSS Santosa dan Ashari, 2003 ;Ghozali, 2005 terhadap variabel-variabel yang diamati. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian faktorial ini adalah bahwa perlakuan konsentrasi khitosan dan lama penyimpanan yang berbeda akan berpengaruh terhadap mutu ikan teri asin kering. 1. H : Pada perlakuan konsentrasi khitosan yang berbeda tidak terdapat perbedaan mutu pada ikan teri asin kering. H 1 : Pada perlakuan konsentrasi khitosan yang berbeda terdapat perbedaan mutu pada ikan teri asin kering. 2. H : Pada perlakuan lama penyimpanan yang berbeda tidak terdapat perbedaan mutu pada ikan teri asin kering. H 1 : Pada perlakuan lama penyimpanan yang berbeda terdapat perbedaan mutu pada ikan teri asin kering. Sedangkan untuk mengetahui korelasi perlakuan konsentrasi khitosan saat proses pengolahan variabel independen dengan variabel kadar air, aktivitas air, uji organoleptik dan jumlah bakteri-bakteri yang ada pada produk ikan teri asin kering variabel dependen selama penyimpanan akan dilakukan analisa regresi berganda. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e ; di mana : Y = variabel dependen X 1 , X 2 , = variabel indepen a = konstanta b 1 = koefisien perubahan Y, bila X 1 berubah; X 2 konstan b 2 = koefisien perubahan Y, bila X 2 berubah; X 1 konstan e = error Keterangan : - Variabel dependen terdiri dari : Y 1 = Kadar air Y 2 = Aktivitas air Y 3 = Total bakteri TPC kolonigr Y 4 = Jumlah Staphylococcus aureus Variabel independen terdiri dari : X 1 = Konsentrasi larutan khitosan 0,0, 0,5, 1,0 X 2 = Lama penyimpanan 0 minggu, 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu, 8 minggu Data yang bukan bertipe rasio, yaitu data yang berupa data ordinal pengujian organoleptik tidak dapat dilakukan uji Anova maupun regresi seperti di atas. Karena tidak memenuhi syarat untuk uji statistik parametrik, maka data dianalisa dengan metode non parametrik, yaitu dengan uji n sampel bebas Kruskal-Wallis Santosa, 2001.

3.9. Proses Pengolahan Ikan Teri Asin Kering