Tabel 8. Peralatan yang Digunakan dalam Penelitian No Alat
Kegunaan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 Coolbox
Baskom plastik Timbangan biasa
Gelas ukur plastik Pengaduk
Blender Tampahnyiru
Tali plastiknylon Kasa plastik
Plastik Polyethylene PE Stapler
Timbangan analitik Oven
Desikator Aw-meter
Autoclave Inkubator
Pemanas spirtus Jarum ose
Kapas Tissue kertas
Alat-alat gelas seperti : gelas piala, pipet volume, pipet
tetes, labu Erlenmeyer, cawan porselin, tabung
reaksi, cawan petri, gelas ukur dan labu takar.
Menyimpan ikan teri sebelum diolah Tempat penggaraman
Menimbang bahan Mengukur bahan cair
Mengaduk bahan Menghancurkan bahan
Menjemur ikan teri Menggantung tampah
Menutup ikan teri saat dijemur Mengemas ikan teri asin kering
Menutup kemasan Menimbang bahan untuk analisa
Mengeringkan bahan pada analisa kadar air Mendinginkan alat dan bahan
Mengukur aktifitas air Sterilisasi alat dan bahan
Inkubasi Membantu tindakan aseptis
Menginokulasi bakteri Menutup tabung reaksi
Membersihkan dan mengeringkan alat Sarana untuk analisa mutu kimiawi dan
mikrobiologi
3.2. Metoda Penelitian
Metoda yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan obyek penelitian pengolahan ikan teri asin kering dengan
pencelupan dalam larutan khitosan. Menurut Nazir 1988, penelitian eksperimental
adalah observasi di bawah kondisi buatan artificial condition, di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimental
adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya kontrol.
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara
memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
3.3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah mutu ikan teri asin kering yang diolah sesuai perlakuan, yaitu perlakuan konsentrasi khitosan dan lama penyimpanan. Pengamatan
dilakukan berdasar aspek mikrobiologi analisa TPC dan Staphylococcus aureus, kimia kadar air, aktivitas air dan organoleptik kenampakan, bau, rasa, konsistensi
dan keberadaan kapang selama masa penyimpanan suhu kamar.
3.4. Rancangan Percobaan
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 2 faktor dan rancangan dasar yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok RAK dengan dua kali ulangan.
- Faktor A konsentrasi larutan khitosan : tiga taraf, yaitu : 0, 0,5, 1,0
- Faktor B lama penyimpanan : lima taraf, yaitu: 0, minggu,2 minggu,
4 minggu, 6 minggu, 8 minggu.
Menurut Steel dan Torrie 1989, model linier dari rancangan tersebut adalah : Y
ijk
= µ + R
i
+ A
j
+ B
k
+ AB
jk
+
є
ijk
di mana : Y
ijk
= respon yang ditimbulkan oleh pengaruh bersama pada ulangan ke-i; i=1,2; faktor konsentrasi khitosan pada taraf ke-j; j = 1, 2, 3; dan faktor
lama penyimpanan pada taraf ke-k; k = 1,2, 3, 4 µ = nilai tengah rata-rata dari seluruh nilai pengamatan
R
i
= pengaruh ulangan sebagai blok A
j
= pengaruh konsentrasi khitosan pada taraf ke-j B
k
= pengaruh lama penyimpanan pada taraf ke-k AB
jk
= pengaruh interaksi faktor konsentrasi khitosan ke-j dan faktor lama penyimpanan ke-k
є
ijk
= pengaruh kesalahan percobaan.
3.5. Variabel Penelitian