Be la nja bunga Be la nja subsidi Be la nja H iba h

III - 21 Pem erintah Nom or 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Proptokoler dan Keuangan Pim pinan dan Anggota DPRD, sebagim ana telah diubah dengan Peraturan Pem erintah Nom or 21 Tahun 2007; 2 Perm endagri Nom or 21 Tahun 2007 t entang Pengelom pokan Kem am puan Keuangan Daerah, Penganggaran dan pertanggungj awaban Penggunaan Belanj a Penunj ang Operasional Pim pinan DPRD serta Tata Cara Pengem balian Tunj angan Kom unikasi Intensif dan Dana Operasional. 8 Penganggaran Belanj a Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta biaya penunj ang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, m erupakan satu kesatuan j enis belanj a, pengalokasiannya pada pos Belanj a Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah m aupun dalam pos Sekretariat Daerah berpedom an pada PP Nom or 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

b. Be la nja bunga

Penganggaran belanj a bunga digunakan untuk m em enuhi kewaj iban Pem erintah Kota dalam pem bayaran bunga hutang daerah, baik hutang j angka m enengah m aupun j angka panj ang, yang dihitung atas kewaj iban pokok hutang principal outstanding yang m em asuki m asa jatuh tem po pem bayaran.

c. Be la nja subsidi

Penganggaran belanj a subsidi digunakan untuk m engurangi kesenj angan harga barang j asa dengan daya beli m asyarakat pada saat- saat tertentu sesuai ket entuan peraturan.

d. Be la nja H iba h

1 Pem berian hibah dianggarkan untuk m eningkatkan partisipasi penyelenggaraan pem bangunan daerah atau m endukung penyelenggaraan urusan pem erintahan daer ah, baik yang dilakukan oleh pem erintah sepert i TMMD dan KPUD , sem i pem erintah sepert i PMI, KONI, Pram uka, KORPRI, dan PKK , perusahaan daerah, m asyarakat dan organisasi kem asyarakatan yang secara spesifik t elah ditetapkan peruntukannya perencanaannya. 2 Pem berian hibah dilakukan secara selektif dan rasional dengan m em pertim bangkan kem am puan keuangan daerah dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 3 Sifat bantuan tidak m engikat tidak secar a terus m enerus ada batas akhirnya t ergantung pada kem am puan keuangan daerah dan kebutuhan atas kegiatan t ersebut dalam m enunj ang penyelenggaraan pem erintahan daerah dan tidak waj ib serta harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perj anj ian hibah daerah. 4 Petanggungj awaban penggunaan dana hibah atas dasar Naskah Perjanj ian Hibah Daerah NPHD , sesuai dengan Surat Edaran Mendagri Nom or: 900 2677 SJ, tanggal 8 Nopem ber 2007 tentang Hibah dan Bantuan Daerah. III - 22 e . Ba nt ua n Sosia l 1 Bantuan sosial diber ikan secara selekt if, tidak terus m enerus t idak m engikat serta m em iliki kej elasan peruntukan penggunaannya dengan m em pertim bangkan kem am puan keuangan daerah dan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. 2 Penganggaran belanj a bantuan sosial diperuntukan bagi organisasi kem asyarakatan dan Partai Polit ik. 3 Pem berian pada organisasi kem asyarakatan dilaksanakan secara selekt if, tidak berulang pada organisasi kem asyarakatan yang sam a dan j elas peruntukannya dalam rangka m eningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonom i m asyarakat. 4 Penganggaran bantuan keuangan pada Partai Polit ik berpedom an pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nom or 7 Tahun 2006 Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Polit ik. 5 Organisasi kem asyarakatan dan partai polit ik penerim a bantuan berkewaj iban m enyam paikan laporan pertanggungj awaban atas penggunaan dana bantuan tersebut kepada Pem erintah Kota.

f. Be la nja Ba gi Ha sil