di sini RKPD lengkap 2014

(1)

WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

NOMOR 10-A TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

KOTA SURAKARTA TAHUN 2014


(2)

- 1 -

WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10-A TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2014

WALIKOTA SURAKARTA,

Membaca : Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/02832 perihal Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2014 dan Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2013.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kota Surakarta agar dapat dilakukan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna serta berkelanjutan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Surakarta Tahun 2010–2015, perlu adanya dokumen perencanaan tahunan yang berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

b. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah memuat arah kebijakan daerah satu tahun yang merupakan komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan pembangunan daerah yang berkesinambungan;

c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa


(3)

Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);


(4)

- 3 -

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara


(5)

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 17.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

18.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

19.Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

20.Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010–2014;

21.Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

22.Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014;

23.Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

24.Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan;

25.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 seri E Nomor 1);

26.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008– 2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4);


(6)

- 5 -

27.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001 tentang Visi dan Misi Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2001 Nomor 24 Seri D Nomor 20);

28.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 4);

29.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 14);

30.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 2);

31.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok–Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 7);

32.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2010–2015 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 12);

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13


(7)

Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010, Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun

2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban Eksploitasi Seksual pada Anak dan Remaja di Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;

10.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;


(8)

- 7 -

11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota;

12.Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/PER/M.KOMINFO/ 12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika Di Kabupaten/Kota;

13.Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 55/HK-010/B5 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten/Kota;

14.Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/PERMENTAN/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

15.Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwlsata Nomor PM.106/HK.501/MKP/ 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian;

16.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.14/MEN/IV/2011 tentang Perubahan atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan;

17.Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota;

18.Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan;

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014;

20.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;


(9)

21.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Penyempurnaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 Standar Pelayanan Minimal Libgkup Kementrian ;

22.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 25);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2014.

Pasal 1

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014 merupakan penjabaran tahun ke 4 (empat) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015.

Pasal 2

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014 merupakan landasan dan pedoman operasional bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Surakarta dalam menetapkan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014.

Pasal 3

Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:

a. Bab I : Pendahuluan

b. Bab II : Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Kota Surakarta sampai dengan Tahun 2013 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

c. Bab III : Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah

d. Bab IV : Prioritas dan Sasaran Pembangunan Kota Surakarta e. Bab V : Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah f. Bab VI : Penutup


(10)

- 9 -

Pasal 4

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014 beserta Lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Pasal 5

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014 merupakan pedoman dan rujukan utama untuk penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan menjadi landasan untuk penyusunan APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014.

Pasal 6

Peraturan Walikota Surakarta ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Surakarta.


(11)

DAFTAR ISI ... i Bab I Pendahuluan ...

A. Latar Belakang ... B. Landasan Hukum... C. Hubungan Antar Dokumen ... D. Maksud dan Tujuan ... E. Sistematika RKPD ...

I-1 I-1 I-5 I-9 I-14 I-15

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 Dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan ... A. Gambaran Umum Kondisi Daerah ... 1. Aspek Geografi ... 2. Aspek Demografi ... 3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat dan Pemerataan Ekonomi ... 4. Nilai Investasi dan Daya Serap Tenaga Kerja Aspek Pelayanan Umum ... 5. Aspek Daya Saing Daerah ... B. Evaluasi Pelaksanaan Program RKPD Tahun 2011 – 2013 dan Realisasi RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015 .... 1. Urusan Wajib ... 2. Urusan Pilihan ... C. Evaluasi Capaian MDG’s ... D. Permasalahan Pembangunan Daerah ... 1. Hasil Identifikasi Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah ... 2. Hasil Evaluasi RKPD Tahun 2012 ... E. Lingkungan Strategis... 1. Internal ... 2. Eksternal ... F. Isu Strategis Pembangunan Daerah ...

II-1 II-1 II-5

II-8

II-20 II-32

II-35 II-35 II-92 II-277 II-285

II-285 II-289 II-294 II-294 II-296 II-298 Bab III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan

Keuangan Daerah ... A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... 1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2013 ...

III-1 III-1


(12)

ii

2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 ... 3. Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 ... B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... 1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan .... 2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ...

III-6 III-8 III-10 III-15 III-21 Bab IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Kota Surakarta ...

A. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ... B. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2014 ... 1. Perumusan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2014 Berdasarkan Evaluasi Kinerja per Urusan Bidang Pemerintah (termasuk Indikator SPM) ... 2. Keterkaitan Prioritas Nasional 2014, Prioritas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014, Prioritas RPJM Kota Surakarta Tahun 2010-2015, dan Prioritas RKPD Tahun 2014 ...

IV-1 IV-2 IV-17

IV-19

IV-37 Bab V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ...

A. Urusan Kewenangan Wajib ... 1. Urusan Pendidikan ... 2. Urusan Kesehatan ... 3. Urusan Pekerjaan Umum ... 4. Urusan Perumahan ... 5. Urusan Penataaan Ruang ... 6. Urusan Perencanaan Pembangunan... 7. Urusan Perhubungan ... 8. Urusan Lingkungan Hidup ... 9. Urusan Pertanahan ... 10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil ... 11. Urusan Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ... 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ... 13. Urusan Sosial... 14. Urusan Ketenagakerjaan ... 15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ... 16. Urusan Penanaman Modal ... 17. Urusan Kebudayaan ... 18. Urusan Kepemudaan dan Olahraga ... 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ...

V-1 V-3 V-3 V-5 V-8 V-10 V-11 V-12 V-12 V-13 V-15 V-15

V-16 V-17 V-17 V-18 V-19 V-20 V-21 V-22 V-23


(13)

Kepegawaian, dan Persandian ... 21. Urusan Ketahanan Pangan ... 22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ... 23. Urusan Statistik ... 24. Urusan Kearsipan ... 25. Urusan Komunikasi dan Informatika ... 26. Urusan Perpustakaan ...

V-24 V-26 V-27 V-27 V-28 V-28 V-29 B. Urusan Kewenangan Pilihan ...

1. Urusan Pertanian ... 2. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral ... 3. Urusan Pariwisata ... 4. Urusan Kelautan dan Perikanan ... 5. Urusan Perdagangan ... 6. Urusan Perindustrian ...

V-30 V-30 V-31 V-31 V-32 V-32 V-33 Bab VI Penutup ... VI-1


(14)

I – 1

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 1

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 10-A TAHUN 2013 TENTANG :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), yang dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang ditegaskan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dimana RPJMD mendasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surakarta dalam menyusun dokumen RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010 –2015.

RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010-2015 berisi visi, misi, dan program prioritas dari Kepala Daerah terpilih mengacu kepada RPJPD


(15)

Kota Surakarta Tahun 2005-2025 yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra–SKPD).

RKPD disusun dengan tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan penyusunan RKPD, meliputi: pembentukan Tim Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah;

2. Penyusunan rancangan awal RKPD, merupakan awal dari seluruh proses penyusunan rancangan RKPD untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD untuk menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif. Proses perumusan Rancangan Awal RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 dapat dilihat sebagaimana gambar bagan sebagai berikut:


(16)

I – 3

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 3 GAMBAR 1.1


(17)

3. Penyusunan rancangan RKPD, bertujuan untuk menyempurnakan rancangan awal melalui proses pengintegrasian dan harmonisasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam rancangan Renja SKPD serta untuk mengharmoniskan dan mensinergikannya terhadap prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan provinsi.

4. Pelaksanaan musrenbang RKPD, merupakan tahapan sinergisitas rancangan RKPD dengan aspirasi masyarakat (melalui tahapan Musrenbangkel, Musrenbangcam dan Diskusi Kelompok Terbatas) serta DPRD (melalui Pokok-Pokok Pikiran DPRD);

5. Perumusan rancangan akhir RKPD, merupakan tahapan verifikasi dan integrasi Program/Kegiatan Prioritas, dengan tujuan pokok adalah menyangkut kesamaan materi antara program dan kegiatan prioritas pada rancangan RKPD telah sama dengan muatan nama program dan kegiatan prioritas tiap-tiap SKPD, termasuk informasi tentang indikator kinerja, selain itu juga memastikan agar program dan kegiatan prioritas telah sepenuhnya tercantum dalam rancangan Renja SKPD pada SKPD terkait; dan

6. Penetapan RKPD.

Suatu kebijakan menjadi relevan bagi suatu daerah (yang dengan demikian harus dipedomani) karena beberapa karakteristik: 1. Amanat perundang-undangan yang bersifat mengikat secara

umum (seluruh daerah) atau khusus pada daerah tertentu.

2. Kebijakan pemerintah pusat yang karena karakteristiknya, suatu daerah merupakan tujuan dari kebijakan tersebut.

3. Kebijakan pemerintah pusat yang karena karakteristiknya, suatu daerah dipengaruhi secara tidak langsung oleh kebijakan dimaksud.

Kebijakan nasional lainnya memiliki dampak strategik bagi daerah tahun rencana karena beberapa karakteristik:


(18)

I – 5

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 5

1. Kebijakan pemerintah pusat yang mengandung peluang bagi pengembangan daerah.

2. Kebijakan pemerintah pusat yang berdampak negatif bagi suatu daerah jika tidak diantisipasi dengan program tertentu.

Pada tataran praktis, sebagian kebijakan diwujudkan atau nyata terlihat dari program dan kegiatan yang diagendakan pada tahun 2013, yang secara implisit disebutkan dalam pernyataan tentang kebijakan dan prioritas pembangunan nasional tahun rencana maupun jabaran program dan kegiatan prioritas yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung rencana pembangunan suatu daerah.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;


(19)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

10.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12.Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

13.Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014;

14.Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

15.Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan;

16.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surakarta Tahun 2005-2025;

17.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

18.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2010-2015;

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

20.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah


(20)

I – 7

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 7

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21.Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor: 28 tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010, Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

22.Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 23.Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor

22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 24.Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

25.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

26.Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban Eksploitasi Seksual pada Anak dan Remaja di Kabupaten/Kota; 27.Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;


(21)

28.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/ PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

29.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota;

30.Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/ PER/M.KOMINFO/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika Di Kabupaten/Kota;

31.Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 55/HK-010/B5 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten/Kota;

32.Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/PERMENTAN/ OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

33.Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwlsata Nomor PM.106/HK.501/MKP/ 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian;

34.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.14/MEN/IV/2011 tentang Perubahan atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan;

35.Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota;

36.Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan;

37.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014;


(22)

I – 9

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 9

38.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

39.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Penyempurnaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 Standar Pelayanan Minimal Libgkup Kementrian ;

40. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014.

C. Hubungan Antar Dokumen

Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD Kota Surakarta merupakan satu sub sistem dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang disusun dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan Kota Surakarta. Oleh karena itu, dalam penyusunan RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 menggunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat nasional maupun daerah (Provinsi Jawa Tengah dan Kota Surakarta), sebagai berikut:

1. RTRW Kota Surakarta Tahun 2011-2031

Perencanaan wadah yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan mengacu pada Peraturan Daerah Kopta Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surakarta Tahun 2011-2031. Dalam RTRW, pemanfaatan ruang di Kota Surakarta diarahkan untuk

mewujudk an Kot a Sur ak ar t a sebagai k ot a budaya yang

pr oduk t i f, ber k el anjut an dan ber wawasan l i ngk ungan

dengan ber basi s i ndust r i k r eat i f, per dagangan dan jasa,

pendi di k an, par i wi sat a, ser t a ol ah raga. Kebijakan Penataan

Ruang Wilayah Kota meliputi:

a. Kebijakan pengembangan struktur ruang ; b. Kebijakan pengembangan pola ruang;


(23)

c. Kebijakan penetapan kawasan strategis.

Pelaksanaan pembangunan berdasarkan tata ruang dilaksanakan selama 20 (dua puluh) tahun, dibagi menjadi 5 (lima) tahap, meliputi:

a. tahap I meliputi tahun 2011 - 2016; b. tahap II meliputi tahun 2017 - 2021; c. tahap III meliputi tahun 2022 - 2026; d. tahap IV meliputi tahun 2027-2031.

Dokumen RTRW menjadi acuan terkait dengan pola penggunaan ruang untuk menjalankan program-program pembangunan supaya tidak melanggar ketentuan perundangan penggunaan lahan.

Penggunaan dokumen tata ruang juga terkait dengan kajian lingkungan hidup strategis terutama bagi dinas/badan/lembaga/kantor yang memiliki tugas dan fungsi bersentuhan dengan dampak lingkungan hidup strategis dalam lingkup struktur dan pola ruang kota Surakarta

2. RPJM Daerah Kota Surakarta Tahun 2010-2015

Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2010-2015 memuat visi, misi, tujuan, sasaran, prioritas, strategi, dan arah kebijakan, serta program indikatif jangka menengah Kota Surakarta (5 tahun) yang disusun dengan mengacu kepada dokumen RPJM Nasional dan RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah, serta berbasis Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta yang merupakan bagian dari Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah. RPJMD juga disusun dengan berpedoman pada RPJP Daerah dan RTRW daerah. RKPD Kota Surakarta Tahun 2013 merupakan penjabaran tahun ke-3 dari RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010–2015.


(24)

I – 11

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 11 3. RKP Tahun 2014

RKP 2014 merupakan Tahun terakhir RPJMN Tahun 2010-2014, Tema Pembangunan Nasional Tahun 2014:

“Memant apak an Per ek onomi an Nasi onal Bagi Peni ngk at an

Keejaht er aan Rak yat yang Ber k eadil an dal am RKP 2014”,

dalam kerangka pembangunan nasional yang meliputi: a. Pemantapan Perekonomian Nasional

1) Mengupayakan tercapainya pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan yang diiringi oleh tingkat inflasi yang terjaga; nilai tukar yang stabil dan kompetitif; neraca pembayaran yang seimbang; serta fiskal yang berkelanjutan; 2) Meningkatkan daya saing ekonomi agar mampu

memanfaatkan kesempatan dalam pertumbuhan ekonomi global;

3) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif yaitu intervensi pemerintah yang tepat memihak (affirmative) kepada kelompok yang terpinggirkan, untuk memastikan semua kelompok masyarakat memiliki kapasitas yang memadai dan akses yang sama terhadap kesempatan ekonomi yang muncul.

b. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan 1) Membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia;

2) Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi pengangguran; 3) Mitigasi Bencana.

c. Pemantapan Stabilitas Sosial dan Politik

1) Menjaga agar konflik sosial tidak terulang kembali;

2) Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi; 3) Memantapkan penegakan hukum, pertanahan dan

pelaksanaan Pemili 2014.

Prioritas Pembangunan Nasional sebagaimana dituangkan di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah sebagai berikut:


(25)

b. Prioritas 2 : Pendidikan c. Prioritas 3 : Kesehatan

d. Prioritas 4 : Penanggulangan kemiskinan e. Prioritas 5 : Ketahanan Pangan

f. Prioritas 6 : Infrastruktur

g. Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha h. Prioritas 8 : Energi

i. Prioritas 9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana j. Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan

Pasca-Konflik

k. Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi l. Prioritas 12 : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

m. Prioritas 13 : Bidang Perekonomian

n. Prioritas 14 : Bidang Kesejahteraan Rakyat

RKPD kota Surakarta Tahun 2014 mengacu RKP Tahun 2014 sebagai telaah kebijakan nasional, terutama untuk mencari koneksitasnya dengan prioritas daerah, dan menambahkannya kedalam sasaran pembangunan yang akan dicapai dari indikator program/kegiatan RKPD.

4.RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

Tujuan pembangunan Jawa Tengah tahun 2014 adalah

“ Meningkatkan Perekonomian dan Daya Saing Daerah Guna Memantapkan Kesejahteraan Yang Berkeadilan” , yang dijabarkan dalam prioritas pembangunan Jawa Tengah tahun 2014, sebagai berikut:

a. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran b. Peningkatan daya saing ekonomi daerah ;

c. Kualitas sumber daya manusia

d. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

e. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana


(26)

I – 13

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 13

g. Demokratisasi dan kondusivitas daerah

Ketujuh prioritas tersebut harus disediakan ruang koneksinya dalam prioritas RKPD kota Surakarta 2014.

Pengembangan ekonomi wilayah di Jawa Tengah mendasarkan pada RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029, Pengembangan wilayah Subosukawonosraten yang meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten adalah sebagai PKN, PKW dan PKL. Sebagai pusat pertumbuhan nasional, wilayah ini meliputi metropolitan Solo Raya yang terdiri dari kawasan perkotaan Kota Surakarta dan sekitarnya yang meliputi Kartasura, Sukoharjo, Ngemplak, Mojosongo, Colomadu, Karanganyar, Jaten, dan Sragen.

Kota Surakarta diarahkan sebagai simpul utama PKN, dengan pengembangan sektor unggulan pada sektor perdagangan dan jasa, pariwisata, perhubungan, industri kreatif, dan pendidikan tinggi. Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta tergolong kuadran tinggi yang berpengaruh positif pada tingginya pertumbuhan IPM, tingginya laju pengurangan pengangguran (pro job) dan kemiskinan

(pro poor). Untuk mempertahankan kondisi tersebut maka prioritas

pengembangan kegiatan tahun 2014 adalah peningkatan pariwisata, industri kreatif, perdagangan dan jasa yang ditunjang oleh infrastruktur perhubungan dan telekomunikasi. Arahan spasial pengembangan adalah dengan memperkuat wilayah kecamatan yang berbatasan sebagai simpul baru pengembangan area perkotaan di sekitarnya.

5. RKPD Kota Surakarta Tahun 2014

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Surakarta yang disusun setiap tahun sekali. Penyusunan RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 menjadi pedoman untuk penyusunan dokumen Renja– SKPD Tahun 2014.


(27)

6. Rencana Kerja (Renja SKPD)

Rencana Kerja SKPD merupakan operasional Program/Kegiatan SKPD, yang berdasarkan Renstra SKPD dan RKPD.

GAMBAR 1.2

ALUR SINERGISITAS DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH

D. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014 disusun dengan maksud untuk:

a. Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2014.

b. Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014.

RKPD Provinsi

RKP Daerah

Renja SKPD Diacu RPJM

Daerah RTRW

Dijabarkan

Renstra

SKPD pedoman

pedoman


(28)

I – 15

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 I – 15 2. Tujuan

Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Surakarta adalah untuk menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah antarwilayah, antarsektor pembangunan dan antartingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.

E. Sistematika RKPD

Sistematika Rencana Kerja Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan awal RKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2013

Berisi evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan.

Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun 2013 dan perkiraan tahun 2014, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah


(29)

meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA

Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2012 dan 2013 (sedang berjalan) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak di tingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.

Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun 2014.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat.

BAB VI PENUTUP

Berisi penegasan bahwa dalam melaksanakan RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 diperlukan sinergisitas yang mantap di jajaran pemerintah Kota Surakarta, DPRD, pihak swasta, dan seluruh lapisan masyarakat.


(30)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 1 BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan kemampuan sumber daya (resources based view/RBV) Kota Surakarta tidak memiliki sumberdaya alam dari sisi komoditas yang berlebih, namun dari sisi sumber daya alam dalam arti lokasi, Kota Surakarta dianugerahi dengan lokasi strategis yang berfungsi sebagai penghubung (hub/ interconnected) bagi

hinterland/daerah pendukungnya yang berada di kawasan

Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten). Kota Surakarta diuntungkan secara lokasi, membawa konsekuensi posisi Kota Surakarta berada pada jalur transportasi yang strategis yaitu pertemuan jalur transportasi darat antara Semarang dengan Yogjakarta (Joglo Semar), dan jalur Surabaya dengan Yogjakarta.

Dengan posisi yang strategis ini Kota Surakarta dari sisi interaksi atas pergerakan barang, jasa dan orang, menjadikannya sebagai kawasan pusat bisnis yang penting bagi kawasan subosukawonosraten dan pulau jawa bagian selatan pada umumnya.

1. Aspek Geografi

Kota Surakarta terletak antara 1100 45’ 15” dan 1100 45’ 35 “ Bujur Timur dan antara 70 36’ dan 70 56’ Lintang Selatan. Kota

Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang maupun Yogayakarta. Wilayah Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan ”Kota Sala” merupakan dataran rendah dengan ketinggian + 92 meter dari permukaan laut, Kota Sala berbatasan di sebelah Utara dengan Kabupaten Boyolali, sebelah Timur dengan Kabupaten


(31)

Luas wilayah Kota Surakarta mencapai 44,06 Km2 yang

terbagi dalam 5 kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Masing-masing kecamatan di Surakarta terdiri dari Kecamatan Pasar Kliwon: 9 kelurahan, Kecamatan Jebres: 11 kelurahan, Kecamatan Banjarsari: 13 kelurahan, Kecamatan Laweyan (Laweyan): 11 kelurahan dan Kecamatan Serengan: 7 kelurahan.

Tabel 2.1

Pembagian Wilayah Administrasi Kota Surakarta Tahun 2012

KECAMATAN KELURAHAN RW RT

1. Laweyan 11 105 458

2. Serengan 7 72 312

3. Pasar Kliwon 9 100 424

4. Jebres 11 149 637

5. Banjarsari 13 175 874

KOTA SURAKARTA 51 601 2.705

(Sumber: Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta, 2012)

Sebagian besar lahan dipakai sebagai tempat pemukiman sebesar 65% lebih. Sedangkan untuk kegiatan ekonomi juga memakan tempat yang cukup besar juga yaitu berkisar antara 20% dari luas lahan yang ada.

Kota Surakarta dalam pengembangan kawasan budidaya diarahkan kepada upaya untuk mengendalikan alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Secara garis besar rencana pola ruang Kota Surakarta Tahun 2011- 2031 adalah sebagai berikut:


(32)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 3 Tabel 2.2

Rencana Pola Ruang Kota Surakarta Tahun 2011-2031

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, nilai sejarah serta budaya. Untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan, penetapan kawasan lindung berpedoman kepada Keppres Nomor 32 Tahun 1990 yang pengidentifikasiannya dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain ketinggian, kemiringan/sudut lereng, keadaan hidrologi serta kawasan-kawasan yang dinyatakan sebagai kawasan-kawasan bahaya alamiah maupun kawasan-kawasan berupa cagar alam dan taman nasional.

Arahan pengembangan kawasan lindung adalah (1) menetapkan kawasan lindung wilayah Kota Surakarta di luar kawasan hutan, (2) mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidroorologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air, dan (3) mengendalikan pemanfaatan ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi lindung. Untuk sebaran kawasan lindung di Kota Surakarta berdasarkan adalah sebagai berikut:


(33)

Tahun 2011-2031

No.

Arahan Pola Ruang Kawasan

Lindung

Bagian Wilayah Kota (BWK)

Kota Surakarta

BWK I BWK

II

BWK III

BWK

IV BWK V

BWK VI

1 Lindung Cagar

Budaya 68.93 15.65 - - - 10.09 94.67

2

Taman Pemakaman Umum (TPU)

- - 18.11 9.57 26.94 - 54.63

3 Ruang Terbuka Hijau 5.55 20.95 - - 23.41 6.55 56.46 4 Sempadan Sungai 54.85 26.60 57.00 42.29 100.49 21.51 302.74

Luas Kawasan

Lindung 129.33 63.19 75.12 51.86 150.84 38.16 508.49

(Sumber: Bappeda, 2012)

Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 derajat. Kota Solo beriklim tropis, sedang musim penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya

Suhu udara rata-rata di Kota Surakarta pada tahun 2011 berkisar antara 25,3°C sampai dengan 27,7°C. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 67% sampai dengan 85%. Hari hujan terbanyak jatuh pada bulan Februari dengan jumlah hari hujan sebanyak 24 hari. Curah hujan terbanyak sebesar 459,70 mm jatuh pada bulan April. Sementara itu rata-rata curah hujan saat hari hujan terbesar jatuh pada bulan April sebesar 15,30 mm per hari hujan.

Tabel 2.4

Penggunaan Lahan di Kota Surakarta Tahun 2012

No. Penggunaan

Lahan

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %

1. Pemukiman 2,737.48 65,15 2,809.64 63,79 2,841.36 64,51

2. Jasa 427.13 9,69 364.96 8,28 365.46 8,29

3. Perdagangan 287.48 6,52 226.09 5,13 245.04 5,56

4. Industri 101.42 2,30 97.72 2,21 97.72 2,21


(34)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 5

No. Penggunaan

Lahan

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %

6. Tegalan 83.96 1,90 126.02 2,87 117.46 2,66

7. Persawahan 146.17 3,31 136.56 3,10 101.95 2,31

8. Kuburan 72.86 1,65 68.76 1,56 68.76 1.56

9. Lapangan OR 65.14 1,47 62.25 1,41 62.25 1,41

10. Taman Kota 31.60 0,71 12.59 0,28 12.59 0,28

11. Lain-lain 397.44 9.02 372.74 8,46 372.74 8,46

Total 4,404.06 100 4,404.06 100 4,404.06 100

(Sumber : BPS, 2012)

Adanya indikasi peningkatan fungsi lahan yang cukup tinggi terutama untuk penggunaan lahan pemukiman/perumahan di Kota Surakarta, Sehingga mengakibatkan bergesernya fungsi lahan yang lain seperti taman kota, persawahan, tanah kosong dan pengguna lahan yang lain. Melihat keadaan ini, akan berdampak pada keseimbangan penggunaan fungsi lahan misalnya berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH), penataan ruang khususnya pemukiman penduduk, potensi terhadap bencana kebakaran di area pemukiman dan permasalahan sosial lainnya.

Tabel 2.5

Kejadian Kebakaran di Kota Surakarta tahun 2012

No. Jenis Bencana 2009 2010 2011

1. Peristiwa Kebakaran/tahun 44 30 47

(Sumber : BPS, 2012)

Meningkatnya kejadian dan banyaknya peristiwa kebakaran dalam setiap tahunnya, salah satunya adalah padatnya tingkat pemukiman atau perumahan di Kota Surakarta yang diakibatkan oleh sambungan pendek listrik, meledaknya kompor gas dan faktor lain dalam pemukiman tersebut.

2. Aspek Demografi

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2011 Penduduk kota Surakarta mencapai 501.650 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 95,68; yang artinya bahwa pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat sebanyak 96


(35)

256.367 wanita, yang tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan dengan daerah seluas 44,1 km2.

Tingkat kepadatan penduduk kota Surakarta pada tahun 2011 mencapai 13.354 jiwa/km2. Tahun 2011 tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Serengan yang mencapai angka 19.903 jiwa/km2. Dengan tingkat kepadatan yang tinggi akan berdampak pada masalah-masalah sosial seperti perumahan, kesehatan dan juga tingkat kriminalitas, yang merupakan kepadatan tertinggi di Jawa Tengah (kepadatan Jawa Tengah hanya 992 jiwa/km2).

Jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia, Kota Surakarta merupakan kota terpadat di Jawa Tengah dan ke-8 terpadat di Indonesia, dengan luas wilayah ke-13 terkecil, dan populasi terbanyak ke-22 dari 93 kota otonom dan 5 kota administratif di Indonesia. Jumlah Penduduk bekerja di kota Surakarta pada tahun 2011 mencapai 249.368, atau sebesar 49,71% dari seluruh penduduk kota Surakarta. Penduduk wanita yang bekerja mencapai angka sebesar 108.679, atau 43,58% dari jumlah penduduk yang bekerja. Ini menunjukkan bahwa peran perempuan di Kota Surakarta cukup tinggi dalam peningkatan kesejahteraan keluarga.

Salah satu program untuk mengendalikan kepadatan penduduk adalah adanya program Keluarga Berencana. Semenjak era otonomi diberlakukan maka permasalahan penduduk menjadi urusan pemerintah daerah. Di Kota Surakarta program KB masih dapat berjalan dan berkembang baik hal ini dapat dilihat dari rata-rata anggota rumah tangga yang semakin menurun 3.41 per rumah tangga pada tahun 2010 menjadi 3,30 per rumah tangga pada tahun 2011.


(36)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 7

Untuk komposisi umur (%) didominasi penduduk usia 15-64 yaitu sebesar 72.31%, pada usia ini mengalami kenaikan sebesar 0,43% pada tahun 2011. Angka ini menunjukkan bahwa usia produksi adalah meningkat didalam upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk di Kota Surakarta semakin meningkat menjadi modal sekaligus tantangan bagi kota Surakarta. Tantangannya pada peningkatan peluang penyerapan tenaga kerja dan penyediaan bantuan pendidikan bagi usia sekolah. Keuntugannya berati potensi menurunnya angka ketergantungan, apabila angkatan kerja terserap ke dalam sektor-sektor pekerjaan. Untuk komposisi umur 0-14 tahun mengalami penurunan sebesar 0,50% hal ini bisa dikarenakan

tingkat kelahirannya menurun.

Tabel 2.6

Indikator Kependudukan di Kota Surakarta Tahun 2012

Variabel 2008 2009 2010 2011

Jumlah penduduk 522.935 528.202 499.337 501.650

Laki-laki 247.245 249.287 243.296 245.283

Perempuan 275.690 278.915 256.041 256.367

Laju Pertumbuhan 1,47 1,01 0.08 0.065

Rasio Jenis kelamin 89,68 89,38 95,02 95,68

Jumlah Rumah Tangga 134.811 134.811 146.614 151.817

Rata-rata ART 3,41 3,30

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

12.849 11.988 11.338 11.391

Komposisi Umur

0-14 110.465 116.621 22,33 21,83

15-64 378.573 378.296 71,88 72,31

65 ke atas 33.896 33.285 5,79 5,86

(Sumber: BPS, 2012)

Struktur penduduk Kota Surakarta dapat digambarkan dengan piramida penduduk tahun 2012 sebagai berikut:


(37)

(Sumber: BPS, 2012)

3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Evaluasi terhadap capaian kinerja kesejahteraaan dan pemerataan ekonomi ditunjukkan dengan capaian indikator sebagai berikut :

1) Pertumbuhan PDRB

Mengacu data dari nilai dan kontribusi sektor PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, Daya dukung sektor primer dan sekunder mengalami penurunan, sebaliknya untuk sektor tersier menunjukkan peningkatan. Sektor pertanian & industri pengolahan kontribusi trendnya menurun, sedangkan sektor perdagangan dan jasa trendnya terus meningkat Dalam 4 tahun terakhir 2008 -2011, pertumbuhan tertinggi ada disektor kontruksi yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,925%, sedangkan pertumbuhan terendah adalah sektor pertambangan dan penggalian, yang mengalami kontraksi sebesar -0,2275%. Meningkatnya nilai PDB ADHK dan pendapatan per kapita, menjadi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi diasumsikan akan terus tumbuh untuk masa mendatang, meskipun


(38)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 9

bayang-bayang krisis global belum sepenuhnya pulih, utamanya krisis eropa yang memberi efek ganda pada pertumbuhan ekspor Kota Surakarta pada tahun 2012, mengalami kontraksi sebesar (-25,11)%, dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor tahun 2008-2009 (awal kris global yang dipicu oleh jatuhnya lembaga keuangan di AS) sebesar -4,41%.

Dari sisi PDB atas penggunaan, pertumbuhan lebih digerakkan oleh investasi dan kuatnya permintaan pasar domestik, yang tumbuh sebagaimana tercermin dalam perkembangan kontribusi dan pertumbuhan sektor PDRB, utamanya pertumbuhan 3 sektor utama yaitu sektor kontruksi yang tumbuh sebesar rata-rata dalam 4 tahun terakhir sebesar 7,925%, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan rata-rata tumbuh sebesar 7,485% dan sektor listrik, gas dan air bersih dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,355%. Indikator ini memberi sinyal keberhasilan pengembangan city branding Kota Surakarta yang fokus pada pengembangan Kota MICE (Meeting Incentive Conference and Exhibition), dimana sub sektor dari pertumbuhan ke 3 sektor pendukung pertumbuhan terlihat dari indeks perkembangan sub sektor hiburan dan rekreasi dengan rata-rata pertumbuhan indeks sebesar 182,89%, sub sektor listrik rata-rata pertumbuhan sebesar 182% dan sub sektor jasa penunjang keuangan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 170,69%. Ditengah lesunya pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta mampu tumbuh sebesar 6,07% pada tahun 2012, dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2011 sebesar 6,05%.


(39)

TABEL II.11

NILAI, KONTRIBUSI SEKTOR DAN PERTUMBUHAN SEKTOR PDRB 2008 S.D. 2012 ATAS DASAR HARGA KONSTAN (ADHK) TAHUN 2000 KOTA SURAKARTA

No Sektor 2008 2009 2010 2011 2012*

(Rp)/juta (%) (Rp) /juta (%) (Rp)/juta (%) (Rp) /juta (%) (Rp) /juta (%)

1. Pertanian 2.866,18 0,06 2.900,41 0,06 2.908,82 0,06 2.911,03 0,05 2.912,43 0,05

2. Pertambangan & Penggalian 1.905,23 0,04 1.862,50 0,04 1.832,36 0,04 1.809,03 0,03 1.789,64 0,03

Primer 4.771,41 0,10 4.762,91 0,10 4.741,18 0,09 4.720,06 0,08 4.702,07 0,08

3. Industri Pengolahan 1.200.606,83 26,39 1.235.952,77 25,65 1.277.210,09 25,02 1.312.945,81 24,26 1.349.967,23 23,52

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 103.020,58 2,26 111.391,58 2,31 119.194,83 2,34 128.648,33 2,38 137.673,24 2,40

5. Konstruksi 583.069,88 12,82 625.624,26 12,99 671.926,81 13,17 717.165,29 13,25 765.569,54 13,34

Sekunder 1.886.697,29 41,47 1.972.968,61 40,95 2.068.331,73 40,52 2.158.759,43 39,89 2.253.210,01 39,26

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

1.211.208,49 26,62 1.288.066,95 26,74 1.367.808,36 26,80 1.466.845,97 27,10

1.567.912,38 27,31

7. Pengangkutan & Komunikasi 449.973,94 9,89 484.827,89 10,06 514.407,73 10,08 549.760,87 10,16 587.315,23 10,23

8. Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan

449.992,44 9,89 481.987,12 10,00 518.980,77 10,17 567.860,94 10,49

612.741,44 10,67

9. Jasa-jasa 546.699,38 12,02 585.264,16 12,15 629.616,47 12,34 663.965,04 12,27 714.313,62 12,44

Tersier 2.657.874,25 58,42 2.840.146,12 58,95 3.030.813,33 59,38 3.248.432,82 60,02 3.482.282,67 60,65

PDRB 4.549.342,95 100 4.817.877,63 100 5.103.886,24 100 5.411.912,32 100 5.740.194,75 100

Penduduk per tengahan tahun

522.935 528.202 499.337 500.032

499.753,00

Pendapatan per kapita 8.699.633,71 9.121.278,67 10.221.325,97 10.823.131,95 11.486.063,62

No Sektor Tahun

2008 2009 2010 2011

1. Pertanian -1,14 1,19 0,29 0,08

2. Pertambangan & Penggalian 4,22 -2,24 -1,62 -1,27

3. Industri Pengolahan 2,32 2,94 3,34 2,80

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 6,35 8,13 7,01 7,93

5. Konstruksi 10,27 7,30 7,40 6,73

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7,52 6,35 6,19 7,24

7. Pengangkutan & Komunikasi 4,92 7,75 6,10 6,87

8. Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan

5,73 7,11 7,68 9,42

9. Jasa-jasa 5,22 7,05 7,58 5,46


(40)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 11

PETA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN PER KAPITA KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 - 2011

No Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011

1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta 5,69% 5,90% 5,94% 6,04%

2 Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi kab/kota

Jawa Tengah 5,61% 5,14% 5,84% 4,56%

3 Pendapatan Per Kapita (ADHK) Kota Surakarta 8.699.633,71 9.121.278,67 10.221.325,97 10.823.131,95 4 Rata-rata Pendapatan per kapita kab/kota di

Jawa Tengah 4.520.590,55 4.713.049,94 4.912.430,15 7.050.000,00

Kuadran I (Kota Surakarta)

Kuadaran III

Kuadran II Kuadaran IV

PDRB (ADHK) per Kapita E

C O N O M I C

G R O W T H

(%)

Keterangan Kuadaran :

Tools ini membantu memposisikan apakah pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita kab/kota lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita di wilayah regional (provinsi).

1. Kuadran 1

Daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan PDB/kapita yang tinggi

2. Kuadran 2

Daerah dengan pertumbuhan ekonomi rendah, namun PDB/kapita tinggi 3. Kuadran 3

Daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, namun PDB/kapita tinggi nya tinggi

4. Kuadran 4

Daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan PDB/kapita yang rendah


(41)

secara umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pula dari kemampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Perkembangan barang dan jasa ini berdampak langsung terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup penduduk. Jika harga-harga secara umum meningkat maka bisa terjadi daya beli penduduk menurun.

Tabel 2.9

Angka Inflasi Kota Surakarta tahun 2008-2011

No. Tahun Inflasi

1. 2008 6,96%

2. 2009 2,63%

3. 2010 6,65%

4. 2011 1,60%

5. 2012 2,87%

(Sumber: BPS, 2012)

Pada tahun 2011 inflasi Kota Surakarta sebesar 1,93% jauh lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2010 sebesar 6,65%. Bila dibandingkan dengan inflasi Provinsi Jawa Tengah sebesar 2,68% maupun nasional sebesar 3,79%, inflasi Kota Surakarta menunjukkan angka yang lebih rendah. Rendahnya angka inflasi tersebut dikarenakan perubahan harga komoditi yang terjadi tidak terlalu berpengaruh signifikan akibat kondisi perekonomian yang relatif terkendali.

3) Indeks Gini dan Indeks Wiliamson

Di antara indikator ekonomi makro yang digunakan untuk melihat adanya pemerataan pendapatan atau tingkat ketimpangan pendapatan penduduk suatu wilayah atau daerah yang lazim digunakan adalah kriteria Bank


(42)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 13

Dunia dan Gini Rasio. Untuk koefisien Gini atau Gini Rasio adalah ukuran ketimpangan atau ketidakmerataan agregat yang dapat bervariasi antara nol sampai satu. Koefisien Gini sama dengan nol menunjukkan adanya pemerataan sepenuhnya, sedangkan koefisien Gini sama dengan satu menunjukkan adanya ketidakmerataan atau ketimpangan sepenuhnya.

Tabel 2.10

Gini Ratio Kota Surakarta

Uraian 2009 2010 2011

Gini Ratio 0,340 0,338 0,332

(Sumber: BPS, 2012)

Gini Ratio di Kota Surakarta terlihat dari mengalami

penurunan dari tahun 2009 sebesar 0.340 menjadi 0.338 di tahun 2010 dan terakhir adalah 0.332 di tahun 2011, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemerataan pembangunan terus meningkat di Kota Surakarta yang dialami oleh masyarakat luas.

4) Kemiskinan

Tabel 2.11

PENDUDUK MISKIN KOTA SURAKARTA KOTA SURAKARTA TAHUN 2004-2011

TAHUN JUMLAH

PENDUDUK

RASIO PENDUDUK MISKIN JUMLAH PROSENTASE

(%)

2008 522.935 83.360 16,13

2009 528.202 77.970 14,76

2010 499.337 69.876 13,98

2011 499.770 64.498 12,91

Sumber : Susenas dalam Statistik Daerah Kota Surakarta Tahun 2012

Semakin membaiknya kondisi ketenagakerjaan di Kota Surakarta yang ditandai dengan semakin menurunnya tingkat pengangguran akan meningkatkan


(43)

menunjukkan penurunan, tingkat kemiskinan menunjukkan penurunan. Angka kemiskinan yang pada tahun 2008 masih lebih dari 15% maka pada tahun 2010 turun menjadi 13,98%.

Bermacam-macam program pengentasan kemiskinan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta diharapkan akan dapat terus menekan angka kemiskinan sampai pada tingkat yang serendah-rendahnya. Garis kemiskinan yang merupakan batas pengeluaran konsumsi terendah perkapita perbulan untuk Kota Surakarta dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2002 garis kemiskinan besarnya 108.771 rupiah/kapita/bulan mengalami kenaikan tiga kali lipat menjelang tahun 2010 yang besarnya 306.584 rupiah/kapita/bulan. Tiga tahun terakhir persentase penduduk miskin mengalami penurunan, walaupun tingkat penurunannya semakin kecil. Tanpa membedakan antara daerah satu dengan daerah yang lain penanganan kemiskinan memerlukan perhatian yang lebih serius dan perlu di cermati bersama, perlu penanganan yang terencana dan terpadu. Melihat persentase penduduk miskin 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan di sisi lain garis kemiskinan semakin meningkat, disini ada kenaikan daya beli masyarakat terhadap suatu kebutuhan.

Dari segi kemampuan kualitas penduduk, salah satu masalah yang biasa muncul dalam ketenagakerjaan adalah ketidakseimbangan antara permintaan akan tenaga kerja

(demand for labour) dan penawaran tenaga kerja (supply

of labour) pada suatu tingkat upah. Demikian halnya dalam pasar tenaga kerja, bila permintaan akan tenaga


(1)

 (2) 

 (3) 

 (4) 

 (5) 

(6)

 (8) 

 (10) 

(11)

 (1) 

 (9) 

2.450.500.000 1.308.800.000

NAM A SKPD: UPTD. Kaw asan Kuliner

Lokasi

Target Capaian

Kinerja

Kebutuhan Dana/ Pagu

Indikatif Sumber Dana

Target Capaian

Kinerja

Pagu Indikatif Tahun 2015 (Rp)

 (2) 

 (3) 

 (4) 

 (5) 

(6)

 (8) 

 (10) 

(11)

  

  

  

  

  

  

 00

 00

- 00

 00

 01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

 00

 00

 01

 02

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan list rik

- Biaya langganan t elepon; - Biaya langganan list rik di kant or Galabo

Kot a Surakart a 1 Th 30.000.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 40.000.000

 00

 00

 01

 03

Penyediaan jasa peralat an dan perlengkapan kant or

Belanja perlengkapan kant or dan alat kebersihan

Kot a Surakart a 1 Th 20.000.000 APBD KOTA

BE.0 A 1 Th 24.200.000

 00

 00

 01

 08

Penyediaan jasa kebersihan kant or Honor t enaga kebersihan / penjaga malam

Kot a Surakart ra 1 Th 249.600.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 300.000.000

 00

 00

 01

 09

Penyediaan jasa perbaikan peralat an kerja Perbaikan gerobak, parasol, meja dan kursi, service AC, komput er, print er dan peralat an kerja lainnya

Kot a surakart a 1 Th 55.000.000 APBD KOTA

EB A

1 Th 60.000.000

 00

 00

 01

 10

Penyediaan alat t ulis kant or Belanja ATK KOt a Surakart a 1 Th 5.000.000 APBD KOTA EB A 1 Th 5.500.000

 00

 00

 01

 11

Penyediaan barang cet akan dan penggandaan

Belanja cet ak kart u rest ribusi; fot ocopy; leaflet , pamflet dan media massa

Kot a Surakart a 1 Th 50.000.000 APBD KOTA

EB A

1 Th 55.000.000

 00

 00

 01

 17

Penyediaan makanan dan minuman Belanja makan dan minum koordinasi Kot a Surakart a 1 Th 7.750.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 8.000.000

  

  

  

  

  

  

 00

 00

 02

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

 00

 00

 02

 05

Pengadaan kendaraan dinas/ operasional 1 sepeda mot or Kot a Surakart a 1 Th 25.000.000 APBD KOTA

-BE.0 A 1 Th -

 00

 00

 02

 07

Pengadaan perlengkapan gedung kant or lampu hias dan lampu penerangan Kot a Surakart a 1 Th 100.000.000 APBD KOTA

BE.0 A 1% 105.000.000

 00

 00

 02

 09

Pengadaan peralat an gedung kant or M eja, kursi, almari filling kabinet , rak arsip, camera dan sound syst em

Kot a Surakart a 1 Th 40.000.000 APBD KOTA

BE.1 A 1 Th -

 00

 00

 02

 24

Pemeliharaan rut in/ berkala kendaraan dinas/ operasional

Belanja penggant ian suku cadang; belanja BBM dan pelumas; dan perpanjangan STNK

Kot a Surakart a 1 Th 20.000.000 APBD KOTA

EB A

1 Th 25.000.000

  

  

  

  

  

  

 02

 06

Perdagangan

 02

 06

 19

Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

 02

 06

 19

 03

Kegiat an penat aan t empat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan

- Pendampingan UPTD; - Pembinaan pedagang kaw asan kuliner; - invent arisasi kaw asan kuliner; - pelat ihan pedagang; - jasa hiburan - pengadaan t enda parasol - pengadaan lapt op - pengadaan print er

Kot a Surakart a 1 Th 270.000.000 APBD KOTA

BE.1 A

1 Th 300.000.000

872.350.000 922.700.000

  

  

TOTAL PAGU

Prakiraan M aju Rencana Tahun

 (1) 

 (9) 

  

  

  

  

TOTAL PAGU

Kode Permendagri Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program / Kegiatan

Rencana Tahun 2014

Catatan Penting


(2)

 (2) 

 (3) 

 (4) 

 (5) 

(6)

 (8) 

 (10) 

(11)

 (1) 

 (9) 

NAM A SKPD: Dinas Pengelolaan Pasar

Lokasi

Target Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana/ Pagu

Indikatif Sumber Dana

Target Capaian Kinerja

Pagu Indikatif Tahun 2015 (Rp)

 (2)   (3)   (4)   (5)  (6)  (8)   (10)  (11)

                 

 00  00

- 00  00  01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

 00  00  01  01 Penyediaan jasa surat menyurat Terpenuhinya jasa surat menyurat Kot a Surakart a 1 Th 2.700.000 APBD KOTA EB A 1 Th 3.240.000

 00  00  01  02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan list rik

Terpenuhinya kelancaran informasi Kot a Surakart a 1 Th 40.800.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 48.960.000

 00  00  01  05 Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah Terpenuhinya sew a t anah PT.KAI sert a pengisian t abung APAR dan ret ribusi APAR

Kot a Surakart a 3 kegiat an 841.200.000 APBD KOTA

BE.0 A

3 kegiat an 1.000.000.000

 00  00  01  08 Penyediaan jasa kebersihan kant or Terpenuhinya jasa kebersihan kant or Kot a Surakart a 1 Th 36.960.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 44.352.000

 00  00  01  09 Penyediaan jasa perbaikan peralat an kerja Terpeliharanya peralat an kerja Kot a Surakart a 1 Th 46.200.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 55.440.000

 00  00  01  10 Penyediaan alat t ulis kant or Terpenuhinya alat t ulis kant or Kot a Surakart a 1 Th 72.000.000 APBD KOTA EB A 1 Th 86.400.000

 00  00  01  11 Penyediaan barang cet akan dan penggandaan Terpenuhinya barang cet akan dan penggandaan

Kot a Surakart a 1 Th 357.500.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 429.000.000

 00  00  01  12 Penyediaan komponen inst alasi list rik/ penerangan bangunan kant or

Terpenuhinya alat list rik bangunan kant or, Terpenuhinya pembayaran rekening list rik pasar - pasar t ahun 2014

Kot a Surakart a 1 Th 5.400.000.000 APBD KOTA

EB A

1 Th 6.480.000.000

 00  00  01  13 Penyediaan peralat an dan perlengkapan kant or Tersedianya peralat an kant or Kot a Surakart a 1 Th 146.880.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 176.256.000

 00  00  01  17 Penyediaan makanan dan minuman Terpenuhinya makanan dan minum rapat Kot a Surakart a 1 Th 72.000.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 86.400.000

 00  00  01  18 Rapat -rapat kordinasi dan konsult asi ke luar daerah

Terpenuhinya akomodasi perjalanan ke luar daerah

Kot a Surakart a 1 Th 240.000.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 297.600.000

 00  00  01  19 Penyediaan jasa t enaga honorer / THL Terpenuhinya upah THL Kot a Surakart a 1 Th 895.128.000 APBD KOTA EB A 1 Th 895.128.000

                 

 00  00  02 Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

 00  00  02  24 Pemeliharaan rut in/ berkala kendaraan dinas/ operasional

Terpeliharanya kendaraan dinas operasional dan Tersedianya BBM

Kot a Surakart a 1 Th 979.254.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 1.175.000.000

 00  00  02  26 Pemeliharaan rut in/ berkala perlengkapan gedung kant or

Terpeliharanya gedung kant or unt uk kelancaran pelayanan

Kot a Surakart a 1 Th 64.800.000 APBD KOTA

EB A 1 Th 77.760.000

                 

 01  03 Pekerjaan Umum

 01  03  30 Program pembangunan infrastruktur

perdesaaan

 01  03  30  04 Pembangunan pasar perdesaaan Pembangunan pasar Tanggul, Papsa, Elpabes Kot a Surakart a 1 kegiat an 51.000.000.000 APBD KOTA

BE.1 D 100% 39.600.000.000

 01  03  30  07 Renovasi Pasar Kot a Surakart a 1 kegiat an 4.365.000.000 APBD KOTA BE.3 D 100% 5.238.000.000 Perbaikan At ap

Pemeliharaan bangunan pasar

                 

 01  06 Perencanaan Pembangunan

 01  06  18 Program Perencanaan Pengembangan W ilayah

Strategis dan cepat tumbuh

 01  06  18  03 Penyusunan perencanaan Pengembangan Wilayah St rat egis dan cepat t umbuh

- Penyediaan peralat an list rik pasar - Pemeliharaan/ peremajaan inst alasi list rik pasar - Peraw at an escalat or & AC Pasar Singosaren - Belanja jasa t ehnisi list rik pasar - pasar - Penyediaan genset pasar not oharjo dan ngarsopuro - Penyediaan suku cadang penangkal pet ir pasar

Kot a Surakart a 1 kegiat an 2.369.730.000 APBD KOTA

BE.5 G

1 kegiat an 2.850.000.000

     

Prakiraan M aju Rencana Tahun 2015

 (1)   (9) 

     

     

     

Kode Permendagri Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah

dan Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program / Kegiatan

Rencana Tahun 2014

Catatan Penting

Rehabilit asi/ pemeliharaan pasar pedesaaan


(3)

 (2) 

 (3) 

 (4) 

 (5) 

(6)

 (8) 

 (10) 

(11)

 (1) 

 (9) 

                 

 01  08 Lingkungan Hidup

 01  08  15 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

 01  08  15  02 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

- Penyediaan peralat an kebersihan dan bahan - bahan pembersih - Penyediaan jasa kebersihan pasar - pasar - Penyediaan perlengkapan alat angkut sampah - Penyediaan Dump t ruk, cont ainer, gerobak Bin sampah pasar - pasar

Kot a Surakart a 1 kegiat an 2.586.000.000 APBD KOTA

BE.4 H

1 kegiat an 3.200.000.000

                 

 01  19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

 01  19  15 Program peningkatan keamanan dan

kenyamanan lingkungan

 01  19  15  05 pengendalian keamanan lingkungan - Penyediaan jasa keamanan pasar - Sosialisasi, pengaw asan, penert iban, dan pembinaan pedagang - Pelat ihan Sat pam - GKM

Kot a Surakart a 1 kegiat an 2.475.000.000 APBD KOTA

BE.6 G

100% 2.880.000.000

                 

 01  20 Otda, Pem Umum, Adm Keu Dae, Perangkat

Dae, Kepegaw aian dan Persandian

 01  20  17 Program peningkatan dan Pengembangan

pengelolaan keuangan daerah

 01  20  17  21 Peningkat an dan Pengelolaan PAD Verifikasi dat a obyek/ subyek ret ribusi dan opt imalisasi pendapat an, bint ek pedagang pasar

Kot a Surakart a 1 kegiat an 432.180.000 APBD KOTA

BE.8 G

100% 428.616.000

 01  20  17  23 Pendat aan Sumber - Sumber Pendapat an Daerah Tersediannya dat a pot ensi pasar kot a Surakart a

Kot a Surakart a 1 kegiat an 44.520.000 APBD KOTA

BE.9 G 100% 53.425.000

                 

 01  20  47 Program Pembinaan dan Pengembangan

Aparatur

 01  20  47  05 Pembangunan/ Pengembangan sist em informasi kepegaw aian daerah

Pembuat an Sist em Aplikasi Kepegaw aian Dinas Pengelolaan Pasar

Kot a Surakart a 1 kegiat an 75.000.000 APBD KOTA

BE.11 G

100% -

                 

 02  06 Perdagangan

 02  06  18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri

 02  06  18  03 Pengambangan pasar dan dist ribusi barang / produk

Promosi Pasar, Papan penunjuk pasar, buku profil pasar

Kot a Surakart a 1 kegiat an 507.630.000 APBD KOTA

BE.10 A 100% 520.000.000

                 

 02  06  19 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan

asongan

 02  06  19  02 Kegiat an penyuluhan peningkat an disiplin pedagang kakilima dan asongan

- Sosialisasi Bint ek Kew irausahaan - Penert iban t erpadu PKL se Kot a Surakart a - Penat aan PKL

Kot a Surakart a 1 kegiat an 162.006.000 APBD KOTA

BE.7 A

1 kegiat an 180.000.000

Tempat usaha Klast er M eubel (18 kios da 67 los)

Pembuat an Shelt er unt uk PKL.

73.397.998.000 66.028.577.000

1.381.088.764.626 1.044.578.476.580

223.000.000

TOTAL PAGU TOTAL PAGU SELURUH SKPD

APBD KOTA

BE.3 A

1 kegiat an

     

 02  06  19  03 Kegiat an penat aan t empat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan

Kot a Surakart a 1 kegiat an 185.510.000

     

     

     

     

     


(4)

VI – 1

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014

VI – 1

BAB VI

PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun

2014 merupakan tahun keempat dari pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Surakarta Tahun

2010-2015 yang memuat visi dan misi, kebijakan umum dan prioritas

pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah, rencana kerja dan

pendanaannya yang bersifat indikatif.

Sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang

menyatakan bahwa RKPD merupakan pedoman untuk penyusunan

rancangan APBD.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah ini memerlukan koordinasi antar

instansi di lingkungan Pemerintah Kota dan partisipasi masyarakat serta

seluruh pelaku pembangunan (

stakeholder

) melalui tahapan musyawarah

perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang berfungsi sebagai forum

untuk

menghasilkan

kesepakatan

terutama

sinkronisasi

dan

penyelarasan rencana program dan kegiatan yang telah ditentukan.

Dokumen RKPD Kota Surakarta 2014 ini dimaksudkan sebagai

acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (RAPBD) 2014, dan juga sebagai acuan dan pedoman bagi

Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dalam melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan

umum,

sekaligus

mendorong

masyarakat

untuk

mewujudkan

partisipasinya,

dan

sekaligus

untuk

mengevaluasi

penyelenggaraan pemerintahan.

Dokumen RKPD Kota Surakarta dijabarkan kedalam Kebijakan

Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) Tahun Anggaran

2014 serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD (PPAS APBD)

Tahun Anggaran 2014, menjadi pedoman untuk menyusun Rancangan


(5)

VI – 2

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014

VI – 2

APBD Tahun Anggaran 2014. Adapun Kaidah pelaksanaannya adalah

sebagai berikut:

1.

RKPD Kota Surakarta Tahun 2014, tidak hanya memuat

kegiatan-kegiatan dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan

publik, tetapi juga memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,

prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya,

baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun

yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

2.

Satuan Kerja Perangkat Daerah dan seluruh

stakeholders

pembangunan termasuk masyarakat luas dan dunia usaha

berkewajiban berperan serta untuk melaksanakan program-program

RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 dengan sebaik-baiknya.

3.

Sebagai pedoman penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014, RKPD ini

juga

disusun

dengan

mengikuti

pendekatan

baru

dalam

penganggaran, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-

undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan

regulasi-regulasi turunannya yang terbaru.

4.

Dalam upaya sinkronisasi dan sinergisitas pelaksanaan setiap

program dan kegiatan baik yang bersumber dari APBD Kota

Surakarta, APBD Propinsi Jawa Tengah, APBN/BLN dan

Coorporate

Social Responsibility

(CSR), maka setiap Satuan Kerja Perangkat

Daerah perlu membuat Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014 sebagai penjabaran dari Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Tahun

2011-2015.

5.

Pelibatan

masyarakat

untuk

berpartisipasi

dalam

proses

penyusunan

rencana

pembangunan

pada

setiap

tahapan

penyelenggaraan

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan

(Musrenbang) ditujukan untuk mengakomodasi aspirasi dan

kepentingan masyarakat.


(6)

VI – 3

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014

VI – 3

6.

Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat dan dunia

usaha dapat berperan serta dalam pembangunan yang direncanakan

melalui program-program pembangunan. Program tersebut

direncana berdasarkan peran serta masyarakat dalam kegiatan

yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat diharapkan dapat bertindak

sebagai

pengawas

dalam

pelaksanaan

kebijakan

dan

program/kegiatan pembangunan di Kota Surakarta.

7.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014, Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Kota

Surakarta

berkewajiban

untuk

melakukan pemantauan dan menganalisa terhadap penjabaran,

sinergisitas, dan konsistensi RKPD tahun 2014, ke dalam Rencana

Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014,

KUA Tahun Anggaran 2014 dan PPAS APBD Tahun Anggaran 2014

yang memuat prioritas dan pagu indikatif SKPD Tahun 2014.

8.

Perubahan RKPD Tahun 2014 dan Perubahan Renja SKPD Tahun

2014 dapat dilakukan apabila berdasarkan hasil evaluasi

pelaksanaannya sampai dengan Triwulan II dalam tahun 2014

menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan

keadaan, meliputi :

a.

Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka

ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran

pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah;

b.

Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun

anggaran 2013 harus digunakan untuk tahun 2014;

c.

Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

d.

Pergeseran pagu kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan,

penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan

atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta

perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.