Pelajaran-pelajaran yang dapat diperoleh dari

76 Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja the success of networking, yang dapat digambarkan sebagai berikut: Individu Kejujuran Individual Honesty Antar Pribadi Inter-personal Manajerial Managerial Organisasi Organizational

C. Pelajaran-pelajaran yang dapat diperoleh dari

Jejaring Pelaku jejaring adalah pengembang-pengembang yang mau belajar sepanjang hayatnya serta membangun hubungan- hubungan yang baik. Jejaring menggunakan kemampuan memelihara dan menyatukan untuk memilih kemampuan-kemampuan yang diperlukan, menemukan bakat-bakat dengan membina hubungan-hubungan serta kemitraan yang memberikan tambahan kemampuan. Kepercayaan Trust Pemberdayaan Empowerment Kemitraan Alignment Modul Diklatpim Tingkat III 77 Secara konsisten mengembangkan bakat dan hubungan- hubungan menuju pada tercapainya kemampuan yang lebih tinggi, baik individu maupun kolektif. Jejaring mendorong terciptanya kemampuan yang besar sebagai jalan terbaik untuk mencapai lebih keuntungan yang kompetitif dan keberhasilan ekonomi baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Meskipun anda bukan seorang Networker alami, anda dapat saja mengembangkan networking anda dengan mengimplementasikan 3 tahapan yaitu: menseleksi, menumbuhkan dan membina kemitraan. Perlu diingat bahwa anda bertanggungjawab bagi pengembangan kemampuan yang dibutuhkan bagi keberhasilan anda sendiri. Networking Smart dapat diciptakan dengan: 1. membangun dan mengelola jejaring yang produktif, luas, kokoh, cerdas, cerdik dan etis. 2. mengembangkan hubungan yang baik bagi anda, bagi karir anda, bagi orang yang bekerja dengan anda, bagi organisasi anda dan bagi rekan anda. Baker, W.E. 1994, Networking Smart, 1994 Me Graw Hill Namun demikian, sering terjadi networking karena ketidak- sengajaanatau karena kekeliruan. Networking seperti ini disebut sebagai serendipity. Dalam melakukan kegiatan Networking tidak terlepas dari adanya feedback umpan balik dari orang lain atau dari networker. Hal ini demi berhasilnya networking yang akan 78 Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja dilaksanakan atau yang sedang dilaksanakan. Umpan balik ini penting terutama bagi orang-orang yang ikut serta dalam networking itu, agar yang bersangkutan lebih mengetahui apa kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Selain itu, dari feedback dapat diketahui tentang perilaku apa yang harus diubah dan perilaku apa yang dapat mempengaruhi networking atau perilaku orang lain terhadap diri kita. Ada beberapa prinsip dalam memberikan dan menerima umpan balik yaitu : 1. Bagaimana memberikan umpan balik Bersifat membantu, bukan menghukum. Perhatikan apakah orang yang bersangkutan bersedia menerima umpan balik atau tidak. Hanya mengenai perilaku yang dapat diubah. Gambarkan perilakunya yang dapat diubah. Jelaskan pengaruh perilakunya itu terhadap anda Gunakan kata Saya akan bertanggung jawab atas apa yang disampaikan. Pastikan bahwa apa yang didengar orang sesuai dengan apa yang dimaksudkan. Dorong yang bersangkutan untuk mencek balikan tersebut kepada orang lain. 2. Bagaimana menerima umpan balik. Bila anda meminta umpan balik, jelaskan perilaku yang dimaksud. Tidak perlu bertahan atau menilai. Berikan pemahaman pokok anda mengenai balikan tersebut. Modul Diklatpim Tingkat III 79 Berbagi pikiran dan perasaan anda mengenai balikan tersebut. Umpan balik erat hubungannya dengan Jendela Johari atau Johari Window yang dikembangkan oleh Joe Luft dan Harry Ingham dalam bukunya The Johari Window Concept De- velopment 1988 sebagai berikut: Diagramnya merupakan sebuah Jendela, oleh karena itu dinamakan Jendela Johari yang mencerminkan Jendela Komunikasi. Jendela Johari dapat digunakan untuk mempelajari jenis kepribadian seseorang berdasarkan kemauan untuk memberi dan menerima baik informasi, maupun kritik di dalam kerja sama kelompok. Jendela Johari merupakan hubungan dari: Saya Tahu ST Saya Tidak Tahu STT Orang Lain Tahu OT Orang Lain Tidak Tahu OTT 80 Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja Jendela I Daerah ST-OT Daerah Umum Terbuka Open Area, Arena Daerah Ideal Jendela II Daerah STT-OT Daerah Buta Blind Spot Daerah ini mencerminkan kepribadian yang hanya mau rnengritik, tetapi tidak mau menerima sarankritik orang lain. Daerah ini menggambarkan kepribadian seseorang yang ngotot dan keras kepala. Gambar 4 Modul Diklatpim Tingkat III 81 Jendela III Daerah ST-OTT Daerah TersembunyiTabir Mask, Hidden Area, Facade. Daerah yang mencerminkan kepribadian seseorang yang hanya mau menerima saran, tetapi tidak mau memberi menggambarkan kepribadian yang pelit. Jendela IV Daerah STT-OTT Daerah GelapUnknown Daerah Misteri Daerah yang mencerminkan kepribadian yang tidak mau menerima dan tidak mau memberi saran atau kritik, seolah- oah membentengi dirinya, tertutup, dan sangat misterius. Dalam proses memberikan dan meminta umpan balik, beberapa orang cenderung berbuat banyak dibanding yang lainnya, dengan demikian menimbulkan ketidakseimbangan dari dua perilaku yang berbeda itu. Ketidakseimbangan itu mungkin sebagai konsekuensi dari keefektifan perorangan dalam kelompoknya dan anggota-anggota kelompok memberikan reaksi terhadapnya. Keluasan dan bentuk dari Arena, menunjukkan adanya jumlah dari seluruh umpan balik dan rasio memberikan umpan balik versus permintaan umpan balik. Pada empat bentuk gambar yang berbeda, sebagaimana tertera ini, menunjukkan adanya perbedaan antara permintaan dengan pemberian umpan balik. 82 Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja A F BS U A F BS U A F BS U A F BS U 1 2 3 4 Ideal Window Interviewer Bull-In China Shop Turtle = permintaan umpan balik solicit feedback = memberi umpan balik giving feedback Phillip C. Hanson dalam tulisannya yang diberi judul The Johari Window; A Model for Soliciting and Giving Feedback yang dimuat dalam Annual Handbook For Group Facilitator menjelaskan sebagai berikut: Nomor 1 adalah Ideal Window dalam kelompok atau dalam setiap hubungan merupakan hubungan yang sangat penting Besaran dari Arena A berkembang sesuai dengan tingkat kepercayaan dalam perkembangan kelompok dan norma yang ada, telah berkembang dalam memberikan dan mengirit umpan balik, yang semuanya itu memudahkan segala sesuatunya untuk berubah. Arena yang besar menujukkan bahwa perilaku anggota kelompok yang dengan tulus hati dan terbuka satu sama Iainnya. Hal ini terlihat bahwa panah solicit feedback dan giving feedback nya sama panjangnya. Modul Diklatpim Tingkat III 83 Nomor 2 adalah Interviewer yang menujukkan Facade yang besar, hal ini memberikan petunjuk bahwa orang yang mempunyai gaya partisipasi yang khas yaitu selalu bertanya pada kelompoknya, akan tetapi tidak pernah memberikan informasi atau umpan balik. Dapat dilihat dari panah solicit feedback yang panjang dan panah giving feedback yang pendek. Jadi Facade yang besar merupakan hubungan yang terbalik pada jumlah informasi dengan umpan balik yang diberikan oleh individu. Gaya interviewer ini pada akhirnya menimbulkan kejengkelan, ketidakpercayaan dan keputusasaan. Nomor 3 adalah Bull In China Shop dengan Blind Spot yang besar, menunjukkan bahwa orang ini dalam berinteraksi banyak memberikan umpan balik tetapi hanya sedikit meminta umpan balik. Hal ini terlihat pada panah soliciting yang pendek dan panah giving feedback yang panjang. Partisipasi dalam kelompoknya selalu menyampaikan apa yang menjadi pikirannya, apa yang menjadi keinginannya dalam kelompok, dan di mana ia berada dalam masalah yang dihadapi kelompok. Kadangkala ia menyerang anggota kelompoknya atau mengkritik kelompok secara keseluruhan, menyatakan bahwa ia sangat terbuka dan tulus hati. Nomor 4 adalah Turtle dengan Unknown yang besar memberikan petunjuk bahwa seseorang yang tidak mengetahui banyak tentang dirinya sendiri, apalagi kelompoknya. la mungkin seorang yang pendiam atau pengamat dalam kelompok yang tidak pernah memberikan atau bertanya tentang umpan balik. Hal ini 84 Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja dapat terlihat dalam nomor garis soliciting dan giving sangat pendek. la seorang yang misterius dalam kelompoknya sebab anggota kelompok sangat sulit mengetahui siapa dia dan dimana dia berada dalam kelompoknya. D.Latihan 1. Apa yang menjadi tujuan pokok dari networking. Jelaskan dengan singkat. 2. Apa pengertian networking sebagaimana dimaksud oleh Wayne E. Baker dalam bukunya Networking Smart 1994? Uraikan dengan kata-kata saudara sendiri. 3. Sebutkan prasyarat nilai-nilai pokok bagi keberhasilan Networking. 4. Pelajaran-pelajaran apa saja yang dapat diperoleh dari Networking. Jelaskan secara ringkas. 5. Gambarkan wilayah Networking. E.Rangkuman Networking melibatkan bermacam-macam model perilaku yang bermaksud mengembangkan dan memelihara hubungan dengan orang penting yang dapat memberikan informasi dan bantuan apakah ia, orang dalam maupun dari luar organisasi. Networking pada umumnya mengikutsertakan orang-orang yang langsung menjadi bawahan atau bos menengah, bahkan dapat juga bos yang paling atas. Modul Diklatpim Tingkat III 85 Pengertian Networking sebagaimana diungkapkan oleh Wayne E. Baker dalam bukunya Networking Smart: adalah proses aktif membangun dan mengelola hubungan-hubungan yang produktif, jejaring hubungan yang luas, kokoh, baik personal maupun organisasi. Pengertian networking dalam organisasi adalah proses pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasian kemampuan-kemampuan terpilih, bakat-bakat, hubungan dan partner dengan mengembangkan kemitraan yang kreatif dan strategis bagi peningkatan kinerja organisasi. Pokok-pokok yang dapat ditangkap dari rumusan tersebut adalah: 1. Proses tersebut ialah rangkaian kegiatan yang berupa memelihara, menumbuhkan dan mengintegrasikan; 2. Proses tersebut mempunyai sasaran pada kemampuan, bakat, hubungan kerjasama dan partner; 3. Proses tersebut sebagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan atau dibangun melalui kemitraan alignment secara kreatif dan strategis; 4. Proses tersebut bertujuan menciptakan satu kompetensi dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi; 5. Proses sebagai rangkaian kegiatan menuju ke arah sasaran dalam mencapai tujuan yang dihadapkan dengan hambatan yaitu sikap mental Lone Ranger. 86 Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja Dengan demikian jejaring kerja merupakan kebutuhan dasar manusia dalam menciptakan hubungan kerjasama. 87 BAB VI PENUTUP

A. Simpulan