10
Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja
Penawar memanfaatkan pertukaran untuk memperoleh kepentingannya dan kepentingan-kepentingan pihak lainnya.
5. Oleh karena itu kalau akan mengadakan negosiasi, kedua
belah pihak harus berusaha sejak semula mencapai beberapa keuntungan yang sama-sama dikehendaki. Keuntungan dapat
berupa materiuang atau keuntungan dalam hubungan atau relasi. Sehingga bila ada pertikaian akibat adanya perilaku
yang anti sosial, atau tidak jujur dari salah satu pihak, maka tak satu pihakpun yang merasa menerima nasib lebih buruk
daripada sebelum mereka memulainya, kecuali karena salah duga atau ketidakmampuan mereka sendiri.
E. Hambatan Dalam Bernegosiasi
1. Rasa takut terhadap penolakan pribadi. Pribadi kita tidak suka meminta sesuatu dan menanggung
resiko ditolak sehingga kehilangan muka, karena kita telah mengatakan tidak, hal tersebut tidak bisa kita terima.
Akibatnya lebih suka menyerah saja atau pura-pura tidak tahu atau buta akan hal tersebut.
2. Rasa takut tidak disukai. Seharusnya hal seperti ini diabaikan saja, sebab sering terjadi
para negosiator dari dua pihak mempunyai hubungan yang pribadi yang sangat erat di luar meja perundingan.
Masalahnya adalah bagaimana kita memilih gaya bernegosiasi. Yang penting, harus ada perjuangan melindungi kepentingan
dan dengan menetapkan hari secara cerdas dan matang. Dari sini akan diperoleh nilai tambah dan rasa hormat yang tinggi.
Modul Diklatpim Tingkat III
11
3. Perasaan bahwa mencoba menegosiasikan suatu perjanjian yang lebih baik adalah perbuatan yang tidak baik.
Hambatan disebabkan adanya keengganan menaikkan suhu dalam bernegosiasi karena kita tidak ingin bertengkar.
Padahal ini sah-sah saja dan kadang-kadang perlu, tetapi tidak berarti harus konfrontasi.
4. Perasaan bahwa kalau kita terbuka mengenai posisi kita, murah hati, dan kooperatif, kita akan diperlakukan dengan cara
yang sama. Jangan bersikap demikian sebab akan terlihat lemah dan
mudah ditundukkan. Pada kenyataannya, orang jarang melakukan penawaran pertama dengan baik.
5. Rasa takut gagal yang alamiah. Hindari hambatan dan kesalahpahaman, dan milikilah
keterampilan bernegosiasi.
F. Kapan Saatnya Bernegosiasi?
Waktu yang penting untuk bernegosiasi adalah pada saat kita menyadari bahwa ada peluang untuk memperbaiki suatu posisi.
Dan peluang itu ada pada setiap waktu, setiap hari, kapan saja. Kapan harus dipertimbangkan untuk membuka negosiasi? Untuk
itu diperlukan syarat-syarat tertentu yang perlu diterapkan, yaitu: Kedua pihak mau melakukan suatu perjanjian.
Artinya ada kemauan atau kesepakatan kata dari semua pihak.
12
Negosiasi Kolaborasi dan Jejaring Kerja
Terdapat perjanjian dan konflik di antara beberapa pihak. Bila tidak ada ini, maka sedikit yang dapat dinegosiasikan.
Perlu diperhatikan
tentang wilayah
perjanjian atau
pertentangan yang perlu dibahas tuntas sebelum tercapai suatu penyelesaian.
Terdapat variabel untuk dipertukarkan melalui konsesi. Variabel dari masing-masing pihak sangat diperlukan, sebab
apabila tidak ada variabel, maka perjanjian tidak akan terjadiada.
Kedua pihak mempunyai wewenang untuk mengubah syarat mereka.
Membatasi wewenang sesedikit mungkin merupakan suatu siasat dalam negosiasi. Akan tetapi jangan tidak ada
wewenang sama sekali. Karena bila tidak ada wewenang maka negosiasi menjadi tanpa ujung pangkal.
G. Strategi Dalam Bernegosiasi