Suatu interaksi yang terjadi di kelas, dapat bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa. Pendidikan tidak hanya memprioritaskan
keunggulan siswa dalam aspek kognitifnya saja, namun dalam aspek afektif juga harus diprioritaskan. Dalam hal ini, pendekatan RME dapat pula berperan dalam
mengembangkan pendidikan karakter untuk siswa, melalui interaksi sosial yang terjadi di antara siswa ketika bekerja sama menyelesaikan masalah matematika
maupun dalam mempresentasikan suatu hasil penyelesaian masalah yang
dilandasi oleh norma yang berkembang dalam komunikasi matematis.
5 Keterkaitan
Konsep-konsep dalam matematika mempunyai suatu hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Begitu pula dengan pembelajaran matematika yang memang
dalam penyampaian konsepnya memiliki hubungan dan kesinambungan antar konsep yang satu dengan yang lainnya. Pendekatan RME menempatkan
keterkaitan
intertwinement
antar konsep matematika sebagai hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan dalam suatu
pembelajaran dapat mengenalkan lebih dari satu konsep yang saling berkaitan secara bersamaan. Sehingga siswa mendapatkan konsep lebih dari satu dalam
suatu pembelajaran secara bersamaan. Keterkaitan ini akan memperluas dan memperkaya pengetahuan siswa.
4. Langkah-langkah Pendekatan
Realistic Mathematics Education
Menurut Gravemeijer dalam Tarigan, 2006, hlm 5 “Dalam pembelajaran
matematika realistik terdapat lima tahapan yang harus dilalui oleh siswa, yaitu penyelesaian masalah, penalaran, komunikasi, kepercayaan diri dan representasi”.
Berikut penjelasan mengenai kelima tahapan tersebut.
1 Dalam tahap penyelesaian masalah, siswa diarahkan untuk mencari cara
penyelesaian masalah sesuai dengan proses berpikir masing-masing siswa. Dengan bimbingan guru, siswa diarahkan untuk menemukan ide atau jawaban
terhadap masalah tersebut. 2
Tahap penalaran ini siswa diberikan arahan untuk melakukan penalaran terhadap pemecahan masalah yang ditemukan. Siswa diberikan kebebasan
untuk menyelesaikan beberapa tugas atau soal melalui metode atau cara yang sudah ditemukannya. Siswa harus dapat mempertanggungjawabkan metode
pemecahan masalah yang ditemukannya dan harus membuat suatu argumen sebagai penguatan.
3 Tahap komunikasi ini memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi
dengan teman sekelasnya mengenai pemecahan masalah yang ditemukan. Siswa dapat mengkomunikasi temuannya kepada teman sekelas. Siswa di
kelas bisa saja memberikan sanggahan berupa penerimaanpenolakan terhadap pendapat temannya yang sedang menyampaikan metode pemecahan
masalah yang ditemukannya. 4
Tahap kepercayaan diri merupakan tahapan untuk mengembangkan rasa percaya diri siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempersentasikan atau menyampaikan jawaban dari soal yang telah dikerjakannya di depan kelas kepada teman-temannya. Jika terdapat
perbedaan jawaban antara siswa yang persentasi dengan siswa lainnya, maka siswa yang melakukan persentasi tersebut dapat menjelaskan dengan sebaik-
baiknya dan mempertanggungjawabkan atas jawabannya. Selain itu, siswa juga menyamakan hasil diskusi kelompoknya dengan hasil diskusi kelompok
lain. 5
Tahap representasi yaitu tahap yang diberikan guru kepada siswa agar siswa dapat memilih bentuk representasi yang diinginkannya untuk kemudian
mereka sajikan dalam penyelesaian masalah pada situasi yang berbeda. Siswa membangun penalarannya dan membentuk kepercayaan diri melalui
representasi yang dipilihnya. 5.
Kelebihan Pendekatan
Realistic Mathematics Education
Menurut Suwarsono dalam Panji, 2013 terdapat beberapa kelebihan dari
pembelajaran matematika realistik, yaitu.
1 Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas kepada
siswa tentang keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya bagi manusia.
2 Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas kepada
siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dapat dikonstruksi tidak hanya oleh mereka yang disebut pakar namun dapat pula dikembangkan
oleh siswa.
3 Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas kepada
siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak harus sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
4 Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas kepada
siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dalam usaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep
matematika dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu misalnya guru.
6. Kekurangan Pendekatan