32
2.1.3.2. Sarana Media Massa
Meskipun kelurahan Bah Kapul ini termasuk jauh dari pusat kota Pematangsiantar tetapi sarana media tidak ketinggalan zaman dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi tentang pembangunan dan perkembanganya. Radio, Televisi dan juga surat kabar adalah media yang tidak
asing lagi bagi penduduk kelurahan Bah Kapul, bahkan dapat dikatakan bahwa hampir semua penduduk Kelurahan Bah Kapul telah memiliki radia dan televise.
Di beberapa rumah, antena parabola sudah ada dan alat komunikasi telepon, handphone
dan juga jaringan internet juga melengkapi kebutuhan informasi para penduduk.
Koran ataupun majalah dan tabloid juga melengkapi sarana media massa di tempat ini. Koran seperti Pos Metro Siantar, Siantar 24 jam, Sinar Indonesia
Baru, Waspada, Kompas, BOLA, Batak POS dan lainya. Umumnya mereka berlangganan, maka setiap dengan cara membayar perbulan, yang diperoleh dari
agen-agen surat kabar yang setiap paginya bersepeda motor, melempar koran kedepan pintu maupun gerbang setiap rumah penduduk dengan berteriak
“KORAN, KORAN-KORAN”. Tetapi apa bila penduduk tidak berlangganan, maka mereka cukup nongkrong di warung kopi, kios-kios. Seperti Warung Kopi,
CAFÉ DAYAK KOPI, TOKO SANGAP, SAMOSIR KOPI, SARAGIH KOPI, AISEDOISE POMBENSI. Tempat-tempat ini menyediakan Koran untuk dibaca
dan juga televisi dengan siaran-siaran langsung yang berbayar perbulannya, seperti Indovision dan juga Orange tv.
Universitas Sumatera Utara
33
WIFI juga tersedia dibeberapa warung kopi tersebut dan juga dibukanya warung-warung internet.Sehingga mereka tetap mampu mengakses kebutuhan
mereka akan informasi-informasi yang berkembang.
2.1.3.3. Sarana Kesehatan
Dengan melihat keadaan penduduk di kelurahan Bah Kapul yang telah cukup modern, juga didukung dengan sarana kesehatan yang baik. Kelurahan ini
memiliki 1 Puskesmas dan 4 Posyandu juga membantu para bidan yang ada didaerah tersebut membuka praktek-praktek bidannya maupun praktek, dengan
jumlah bidan yang ada 20 orang dan dokter umum 5 orang. Melihat kebutuhan air penduduk kelurahan Bah Kapul tidaklah ada
kesulitan. Dimana PDAM Tirtauli memenuhi kebutuhan air masyarakat. Juga adanya mata air dibeberapa rumah penduduk dan juga di sawah penduduk.
Bendungan-bendungan mata air kecil yang digunakan untuk mandi dan juga di gunakan sebagai objek wisata yang bernama Pulo Batu.
Mengenai pembungan tinja, kebanyakan para penduduk membuang tinja langsung kesungai, sangat jarang menggunakan septic tank. Karena kelurahan ini
dilintasi oleh sebuah aliran sungai yang masih deras. Dalam sarana kesehatan ini, penduduk umumnya sudah lebih menyadari arti kesehatan itu sendiri. Hal ini
tercermin dari adanya kesadaran mereka untuk membuang limbah-limbah air dari kamar mandi ke parit-parit dan juga langsung kesungai.
Tetapi mengenai pembuangan sampah, para penduduk sering juga membuang sampah kesungai dan tidak jarang saat terjadi hujan deras dapat
Universitas Sumatera Utara
34
menimbulkan banjir kiriman dari aliran-aliran sungai sebelumnya. Karena tempat- tempat pembungan sampah tidak tersedia lagi. Semua tempat sampah yang ada
dahulu telah rusak. Dan juga Dinas Kebersihan Pematangsiantar jarang mengambil sampah ke Kelurahan tersebut. Dengan demikian para masyarakat
memilih untuk membuang sampah kesungai, dengan ide terakhir dari sistem pembungan sampah yang ada dipemikiran masyarakat. Yang menimbulkan
penumpukan sampah di kelurahan tetangga.
2.1.3.4. Sarana Jalan dan Sarana Transportasi