Pengambilan Dan Pemeriksaan Sampel Telur dan Daging Unggas

8. Melaksanakan pengawasan dan mengevaluasi program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan perlindungan konsumen dalam mengkonsumsi Bahan Asal Hewan dan Hasil Asal Hewan. 9. Menyiapkan bahan pedoman dan persyaratan pelaksanaan pemotongan Hewan. 10. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. 11. Melaksanakan pengetikan surat seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pemimpin. Kegiatan Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner TA. 2005 adalah sebagai berikut :

1. Pengambilan Dan Pemeriksaan Sampel Telur dan Daging Unggas

Mikroorganisma ada dimana-mana termasuk ada pada pangan pangan jarang bebas dari mikroorganisme. Bahan pangan hewani seperti daging ayam dan telur merupakan bahan makanan yang mengandung gizi yang baik untuk tubuh manusia. Namun disisi lain bahan pangan hewani merupakan tempat yang layak untuk hidup jasad renik mikroorganisme. Salmonella adalah bakteri bukan pembentuk spora yang penularannya melalui makanan terutama hasil ternak unggas paling banyak. Pencegahan yang dilakukan agar bakteri Salmonella tidak terdapat pada daging ayam dan telur adalah meningkatkan hygiene personal baik peternak maupun pedagang daging ayam serta membebaskan ternak dari Salmonella. Escherechia coli banyak terdapat pada daging mentah atau pemasakan yang tidak sempurna penularan ke manusia pada saat penangan pangan , hygiene personal yang kurang serta peralatan yang terkontaminasi . Pencegahan yang dilakukan cuci tangan sebelum menangani pangan dan setelah ke toilet, cegah konaminasi silang,tempat pencucian tangan dan pangan harus khusus. 71 Cemaran mikroba pada daging ayam ada dua faktor yaitu pada kondisi ayam sebelum di potong dan pada saat ayam mulai dipotong sampai saat daging siap di konsumsi. Sedangkan cemaran mikroba pada telur disebabkan pada saat telur diproduksi oleh hewan yang sakit dan keadaan telur yang pecah dan retak. Peran mikroorganisme pada produk ini cukup penting, karena akan menyebabkan perubahan yang tidak menguntungkan misalnya kerusakan daging dan telur, perubahan warna, adanya lendir, bernoda dan adanya bau yang kurang sedap. Semua perubahan ini bisa membahayakan kesehatan konsumen. Upaya untuk menekan aktifitas mikroorganisme ini adalah dengan memberi perlakuan pendinginan, kemasan yang dapat mencegah masuknya kontaminasi dan pengawetanpengolahan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Residu obat pada daging ayam dan telur terjadi akibat adanya usaha meningkatkan produktifitas yang dilakukan dengan cara meningkatkan mutu secara genetik dan menghilangkan faktor penghambat produksi. Usaha ini biasanya menggunakan obat hewan yang dapat berpengaruh secara fisiologik dan farmakologik. Residu obat hewan serta metabolitnya akan terakumulasi dan tersimpan dalam sel-sel jaringan atau organ dari hewan setelah pemakaian obat atau bahan kimia yang digunakan pada penanggulangan atau pengobatan penyakit. Kadar residu yang tinggi akan dijumpai pada jaringan atau organ bila hewan dipotong atau saat berproduksi bertelur setelah pengobatan atau pada saat obat masih dalam kadar pengobatan efektif. Oleh sebab itu Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat melalui dana APBN TA. 2004 dan 2005 tetap melakukan pembinaan dan pengawasan residu dan cemaran mikroba untuk menjamin keamanan pangan yaitu dengan melakukan pengujian dan pengambilan contoh. Apalagi saat ini Dinas 72 Peternakan KabupatenKota sebagian besar belum melaksanakan Monitoring Residu dan Cemaran Mikroba. Maksud dan Tujuan a. Maksud Pengambilan dan pemeriksaan sampel telur dan daging unggas dilaksanakan untuk melindungi konsumen. b. Tujuan Tujuan dari pengambilan dan pemeriksaan sampel telur dan daging unggas adalah : - Untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat terutama dalam aspek keamanan dan kesehatan. - Mewujudkan jaminan mutu dari bahan makanan asal hewan. - Untuk memenuhi syarat memasuki pasar eksport. - Untuk mengetahui ada tidaknya cemaran mikroba dan residu antibiotika pada daging ayam yang beredar dipasarfast food dan pada peternakan ayam petelur. Sasaran Sasaran dari pengambilan dan pemeriksaan sampel telur dan daging unggas adalah terlaksananya kegiatan pengambilan dan pemeriksaan tehadap telur dan daging unggas baik yang beredar dipasaran atau di lokasi petani peternak sehingga dapat diketahui ada tidaknya cemaran mikroba dan residu antibiotika. Pengambilan sampel dilaksanakan di 8 KabKota seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.5. Lokasi dan Jumlah sampel Telur Kab.Kota Nama Pemilik Farm Alamat Kab. Pdg. Pariaman 73 1. Mawardi 2. Basir 3. G. Nago Kota Padang 1. Hasan Basri 2. Firdaus 3. H. Lukman 4. Zulkifli 5. H. Firdaus Kab. Tanah Datar 1. H. Darwis 2. H. M. Hakim Kab. 50 Kota 1. M. Hasan Basri 2. H. Man 3. H. Akmal 4. Zuldigen Kota Payakumbuh 1. King’s 2. Mabar 3. Mitra Kab. Agam 1. Didison S. Ag Sunur Lb. Alung Sintuk Toboh Ggd Koto Panjang Limau Manis Balai Gadung Limau Manis Kuranji Lintau Buo Lintau Buo Mungka Pyk Pyk Sei Kamuyang Aur Kuning Sebarang Batung Lampasi Sawah Dangka 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 Jumlah 54 52 52 52 Tabel 5.6. Lokasi dan Jumlah sampel daging unggas Alamat Periode Pengambilan Sampel I bln Juli II bln Sep III bln Nov Padang 1. Pasar Lb. Buaya 2. Pasar Raya 3. Pasar Siteba 4. Pasar Bandar Buat 5. Pasar Alai 6. KFC 7. CFC 8. TEXAS Kota Solok 1. Pasar Solok Kota Payakumbuh 1. Pasar Ibuh Kota Bukittinggi 1. Pasar Bawah 5 5 3 3 3 2 2 2 5 5 5 5 5 3 3 3 2 2 2 5 5 5 5 5 3 3 3 2 2 2 5 5 5 Jumlah Sampel 40 40 40 74 Pengambilan sampel telur diambil di farm-farm ayam petelur sedangkan sampel daging unggas diambil di Fast Food dan Pasar tradisional. Selesai pengambilan sampel kemudian diantar oleh petugas ke BPPV untuk dilakukan pemeriksaan terhadap : - Cemaran Mikroba - Residu Antibiotika Hasil dan Pembahasan a. Hasil Jumlah sampel yang diambil tahun angggaran 2005 adalah sebanyak 330 sampel yang terdiri dari daging ayam 120 sampel yang diambil dari pasar dan fast food dan telur sebanyak 210 sampel yang diambil dari peternakan rakyat. b. Pembahasan Berdasarkan 120 sampel daging yang diperiksa oleh BPPV Reg. II Bukittinggi yang berasal dari Kota Padang 5 buah pasar, Bukitinggi, Payakumbuh, Solok, KFC, CFC dan Texas terlihat dari 5 parameter pemeriksaan cemaran mikroba dan residu antibiotika dengan 3 kali periode pengambilan, sampel yang tercemar mikroba diatas ambang batas cemaran pada pemeriksaan Total Plate Count TPC pada periode I sebanyak 37 sampel, periode II sebanyak 22 sampel dan periode III sebanyak 32 sampel untuk Coliform pada periode I sebanyak 29 sampel, periode II sebanyak 23 sampel dan periode III sebanyak 9 sampel. Total E. Coli pada periode I sebanyak 30 sampel, periode II sebanyak 18 sampel dan periode III sebanyak 6 sampel. Total Staphylococcus aureus pada periode I sebanyak 4 sampel, periode II sebanyak 3 sampel dan periode III 15 sampel. Dari parameter tersebut yang paling penting dan harus bebas adalah Kualitatif dari Salmonella sp. 75 Tabel 5.7. Hasil Pemeriksaan Cemaran Mikroba dan Antibiotika pada sampel Daging Ayam di 8 pasar tradisional dan 3 Fast Food periode I. Jenis Pengujian Nilai Nama Pasar Jmlh Ps Lb. Buaya Psr Raya Psr Siteba Ps Bndr Buat Ps Alai KFC CFC Texas BKT PYK SLK TPC BMCM 3 3 BMCM 2 5 3 3 3 2 2 2 5 5 5 37 Coliform