Meningkatkan Kewasadaan Penyakit Eksotik Dalam Rangka Perlindungan Wilayah. Melaksanakan Koordinasi Dengan Pihak Karantina Hewan.

Prevalensi Jembrana JD di Sumatera Barat, khususnya daerah yang banyak populasi Ras Bali seperti Daerah yang dilaksanakan Surveilance ini menunjukan Prevalensi yang sangat tinggi mencapai 24. Akan tetapi antara Positif vaksin atau positif Infeksi belum dapat dibedakan, karena sifat dari virus Jembrana JD masih dalam penelitian lebih lanjut oleh BPPV VI Denpasar Bali dengan ACIAR Australia.

2. Meningkatkan Kewasadaan Penyakit Eksotik Dalam Rangka Perlindungan Wilayah.

Dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis global dan regional dengan diberlakukannya perdagangan bebas dan semakin terbukanya hubungan lalu lintas antar negara, maka akan menimbulkan dampak kemungkinan yang lebih besar lolosnya penyakit hewan menular dari luar negeri Penyakit Eksotik masuk ke Indonesia, termasuk ke Sumatera Barat. Kewaspadaan terhadap masuknya penyakit eksotik ini perlu lebih ditingkatkan karena banyaknya ditemukan kasus daging impor ilegal di beberapa propinsi lain di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya kemungkinan tersebut, maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah melakukan peningkatan kewaspadaan dengan semua jajaran peternakan di Sumatera Barat, diantaranya tindakan antisipasi melalui penolakan, pemusnahan dan tindak karantina oleh pihak karantina hewan, pengamatan penyakit yang aktif di daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah rawan lainnya secara reguler berkoordinasi dengan BPPV Regional II Bukittinggi. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan kerjasama dengan propinsi tetangga dengan melaksanakan kerja sama perbatasan 64 terhadap keluar masuknya hewan, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan.

3. Melaksanakan Koordinasi Dengan Pihak Karantina Hewan.

Dalam rangka penolakan penyakit hewan maka karantina hewan yang terdapat di Sumatera Barat Pos Karantina Bandar Udara Tabing dan Pelabuhan Laut Teluk Bayur memegang peranan penting dalam upaya mencegah masuknya hama dan penyakit hewan serta pemasukan Bahan Asal Hewan atau Hasil Bahan Asal Hewan yang ilegal dari luar Sumatera Barat ke wilayah Sumatera Barat. Kegiatan yang dapat dipantau adalah pemasukanpengeluaran hewanternak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dari dan ke Propinsi Sumatera Barat, baik melalui angkutan laut maupun udara. Sedangkan yang melalui jalan darat dilaksanakan oleh pos-pos yang berada di perbatasan antar Propinsi tetangga. Berdasarkan laporan pihak karantina ke pusat dan tembusannya antara lain disampaikan ke Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat diperoleh data lalu lintas hewanternak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan yang masuk ataupun keluar Propinsi Sumatera Barat antara lain : 1 EksporImpor HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan selama tahun 2005 di Propinsi Sumatera Barat. a. Sarang Burung Layang-layang b. Beberapa Jenis Burung c. Beberapa Jenis Kumbang Negara tujuan Ekspor HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2005 antara lain Malaysia, Singapura, Jepang, dan Hongkong untuk keperluan pemeliharaan, sebagai sampel dan diperdagangkan. Sementara itu untuk Import HewanTernak, Bahan 65 Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan selama tahun 2005 juga tidak ada sama sekali. 2 Pemasukan Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan selama tahun 2005 di Propinsi Sumatera Barat. a. Chicken Nugget b. Daging Ayam beku c. Daging Ayam Olahan d. Ayam Kampung e. DOC Anak Ayam f. Orang Utan Sumatera g. Ungko h. Berbagai jenis Anjing i. Beberapa jenis burung j. Lumba-lumba k. Singa Laut l. Linsang Pemasukan Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2005 berasal dari Jakarta, Tangerang, Medan dan Batam. Tujuan pemasukan HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan ini untuk keperluan konsumsi, pemeliharaan dan diperdagangkan. 3 Pengeluaran Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan selama tahun 2005 di Propinsi Sumatera Barat. a. Sarang Burung Layang-layang b. DOC Day Old Chicken c. Ayam Kokok Balenggek d. Ayam Kampung e. Ayam Jago 66 f. Ayam Koko Balenggek g. Ayam Bekisar h. Ayam Kate i. Ayam Kalkun j. Ayam Potong k. DOC Ayam Arab l. DOC Petelur m. Musang Lokal n. Telur AyamPuyuh o. Tikus Putih p. Kelinci q. Kuda r. Serum darah s. Beberapa Jenis Kumbang Pengeluaran Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2005 antara lain ke Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Banjarmasin, Bali, Samarinda, Yogyakarta, Solo, Pontianak, Bandung, Semarang dan Ternate. Tujuan pemasukan HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan ini untuk keperluan pemeliharaan dan diperdagangkan.

4. Sistim InformasiKesejatan Hewan Nasional SIKHNAS