Surveillance Penyakit Brucellosis Pengamatan terhadap penyakit

dilaporkan ke Dinas Peternakan Propinsi melalui Dinas PeternakanDinas Yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab.Kota masing-masing. Kejadian penyakit hewan yang dapat dipantau di Sumatera Barat pada tahun 2005 yang digolongkan dalam jenis penyakit adalah sebagai berikut : B. Parasit Darah 1. Anaplasmosis 2. Babesiosis 3. Theileriosis B. Cacing 1. Ancylostomum 2. Oesephagustomum sp 3. Strongylus Sp. 4. Fasciolosis 5. Triconema Sp. D. Bakteri 1. Aeromonas sp 2. Bacillus Sp. 3. Escherichia Coli 4. Mycoplasmosis 5. Staphilococcosis 6. Salmonella Pullorum E. Defis iensi 1. Anemia 2. Calsium 3. Magnesium 4. Phospor F. Virus 1. ND 2. Rabies 3. Avian Influenza 4. Herpes virus G. Protozoa 1. Trichomoniasis 2. Coccidiosis 3. Plasmodium Selain oleh Petugas Kecamatan, pengamatan penyakit dilaksanakan oleh Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner BPPV Regional II Bukittinggi dan Laboratorium Kesehatan Hewan Simpang Empat Pasaman. Laporan hasil pemeriksaan BPPV terhadap hewan selama tahun 2005 adalah ayam sebanyak 233 ekor, sapi sebanyak 785 ekor, ikan sebanyak 10 ekor, kerbau sebanyak 75 ekor, kuda sebanyak 3 ekor, unta sebanyak 1 ekor, dan anjing sebanyak 218 ekor . Kucing 43 ekor, Monyet 5 ekor, kera 13 ekor, tikus 6 ekor, musang 1 ekor, kambing sebanyak 2 ekor, Siamang sebanyak 7 ekor. Sehubungan denagan hal Pengamatan Penyakit Hewan seksi ini telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Surveillance Penyakit Brucellosis

56 Penentuan tingkat Prevalensi Pengamatan dan Pengujian Brucellosis pada tahun 2005 dilakukan dengan sistim sebagai berikut : - SurveiPengujian dilaksanakan pada 6 enam kabupaten, yaitu: Agam, 50 Kota, Padang Pariaman, SawahluntoSijunjung, Pasaman, dan Tanah Datar. - Masing-masing Kabupaten diambildipilih Kecamatan yang padat populasi sapikerbaunya, kemudian dari Kecamatan yang dipilih, diambil satu atau lebih desa yang terbanyak populasi sapi bibitnya. - Dari desalokasi yang dipilih dilakukan pengujianpengambilan sample pada seluruh sapikerbau yang ada di desa tersebut 100 . Hasil dari pengujianpengamatan ini, akan dipergunakan untuk menentukan status suatu daerah bebas atau tertular. KriteriaKetentuan Daerahlokasi yang akan diambil sample untuk uji coba adalah sebagai berikut : - Daerahlokasi di suatu desa yang terbanyak populasi sapi betinanya. - Daerah yang dicurigai daerah lalu lintas ternak antar daerahpulau. - Pada lokasidaerah yang pernah terjadi kasus sapi Abortus keguguran. Mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan penyakit ini, baik dampak secara langsung terhadap petani ternak maupun secara tidak langsung terhadap pembangunan peternakan di Indonesia, dan daerah khususnya, maka pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan melaksanakan kegiatan Surveillance Brucellosis pada daerah sumber bibit yang ada di Propinsi Sumatera Barat yang telah didukung oleh dana dari Proyek APBN TA. 2005. Adapun daerah yang telah dilakukan pengujianpengamatan terdiri dari 6 enam Kabupaten 5.000 paket pemeriksaan antara lain : 1 Kab. A g a m = 900 spl 57 2 Kab. Tanah Datar = 900 spl 3 Kab. pasaman = 900 spl 4 Kab. Padang Pariaman = 900 spl 5 Kab. 50 Kota = 900 spl 6 Kab. SawahluntoSjj = 500 spl Pelaksanaan Surveillance Pelaksanaan pengujian Surveilance Brucellosis ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2005 yang didanai oleh Bagian Proyek Pengamanan Produksi Peternakan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2004. Pelaksanaan surveilance ini dilakukan pada 6 kabupaten di Sumatera Barat. Tabel 5.4. Lokasi, Jumlah Sampel dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium No. Kabupaten Lokasi Pengambilan sample Jml sample Hasil - + Ket 1. 2. 3. PdgPariaman A g a m Tanah Datar - Nagari Blh Aie - Nagari Durian - Sei. Sarik - Kurai Taji - Tampuniak - Lambau - Lundang - Kota marapak - Tankerang - Koto Ilalang - Padang Jariang - Bonjol - Baso - Taratak VIII - Lareh Panjang - Koto Alam - Tj. Gadang - Tj.Gadang Ilie - Rajo Dani - Palantori - Simpang Batu - Padang Datar 120 230 268 282 29 42 159 199 211 226 76 12 34 73 20 78 34 71 40 12 34 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 58 4. 5. 6. Kab. 50 Kota P a s a m a n SawahluntoSjj - Gudam - Sei. Salak - Saruaso Barat - Saruaso Timur - Kubang Landai - Tj. Emas - Balai Baru - Padang Datar - Pinto Rajo - Taratak XII - Lareh Nan Pjg -Indobaleh Timur -Padang Tangsi -Btg Nan Busuak -Koto Baru -Bt. Labi -Balenggek -Taeh Baruah -Tarok -Kp. Lalang -Sibaladuang -K bakuruang -Pdg Tinggi -BA Mungo -BB Mungo -TT Mungo -Bgs Mungo - Talawe Mungo - Sintuak Mungo - Indobaleh barat - Luak lalang - Kpl Mun go - Tabek Buruak - Jrg Sido Mulyo - Jrg Karang Rejo - PM Baru Parit - Sakato Jaya - Jrg Kajai - S a s a k Pasar TernakPalangki 30 30 48 33 36 140 72 35 13 52 43 92 37 35 16 32 3 32 11 15 132 65 57 17 23 22 24 27 12 88 29 84 69 300 201 102 173 76 91 500 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pemeriksaan sampel Brucellosis yang dilaksanakan pada 6 Kabupaten tersebut secara keseluruhan didapatkan hasil Negatif - Brucellosis, sehingga tidak ada yang dilanjutkan pada pengujian CFT. 59

b. Surveilance Penyakit Defisiensi Mineral