Sistim InformasiKesejatan Hewan Nasional SIKHNAS Pembuatan Buletin Informasi Kesehatan Hewan

f. Ayam Koko Balenggek g. Ayam Bekisar h. Ayam Kate i. Ayam Kalkun j. Ayam Potong k. DOC Ayam Arab l. DOC Petelur m. Musang Lokal n. Telur AyamPuyuh o. Tikus Putih p. Kelinci q. Kuda r. Serum darah s. Beberapa Jenis Kumbang Pengeluaran Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2005 antara lain ke Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Banjarmasin, Bali, Samarinda, Yogyakarta, Solo, Pontianak, Bandung, Semarang dan Ternate. Tujuan pemasukan HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan ini untuk keperluan pemeliharaan dan diperdagangkan.

4. Sistim InformasiKesejatan Hewan Nasional SIKHNAS

Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional SIKHNAS bertujuan antara lain : memperbaiki sistem pelaporan, pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta penyajian dan atau penampilan hasilnya. Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional juga membuat suatu jaringan sistem informasi nasional yang mampu mengkonsolidasikan barbagai sumber data dan menyediakan informasi yang sahih dan akurat. 67 Sasaran yang ingin dicapai pada sistem ini adalah memantau penyakit- penyakit strategis secara temporal maupun spasial atau gangguan kesehatan hewan lainnya. Selain itu memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit terutama yang menjadi prioritas Pemerintah. Untuk menindaklanjuti pelaksanaan SIKHNAS di daerah Sumatera Barat yang diterapkan dalam bentuk SIKHDA, maka pada tahun 2005 Sub Dinas Bina Keswan telah membuat pemetaan penyakit hewan di Sumatera Barat yang disajikan dalam bentuk Buku Pemetaan Penyakit Hewan dan sekaligus divisualisasikan pada Website SIKHDA Sistem Informasi Kesehatan Hewan Daerah Propinsi Sumatera Barat, sehingga dapat diakses oleh seluruh pihak khususnya stakeholder peternakan dan kesehatan hewan di seluruh Sumatera Barat. Sebagian data untuk pembuatan website ini juga berpedoman pada laporan bulanan SIKHNAS dari KabupatenKota Form E1, E2, E2a, E3, Ekh dan lain-lain. Keberadaan Website SIKHDA ini masih perlu penyempurnaan pada tahun-tahun mendatang karena masih belum lancarnya pelaporan dari KabupatenKota. Keterlambatan pengiriman laporan bulanan SIKHNAS ini terkendala mulai dari tingkat kecamatan dan KabupatenKota, padahal bagi Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Program SIKHNAS diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menentukan kantong-kantong penyakit di Propinsi Sumatera Barat.

5. Pembuatan Buletin Informasi Kesehatan Hewan

Dalam rangka mempercepat penyebaran informasi Kesehatan Hewan dan perkembangan teknologi yang berkaitan dengan Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebagai kelanjutan dari tahun sebelumnya maka pada Tahun 2005 ini juga telah diterbitkan Media Informasi Kesehatan Hewan Media Veteriner 68 Ranah Minang sebanyak 900 eksemplar dua edisi, masing-masing edisi sebanyak 450 eksemplar. Buletin Informasi Keswan Edisi V Januari – Juni 2005 memuat tulisan mengenai : a. Bergugurnya Emas Hitam di Kec. Basa Ampek Balai Tapan b. Mengatasi Permasalahan Burung c. Peternakan Menuju Industri Biologis d. Misi Keswan dan Kesmavet e. Sosialisasi Rabies f. Penanganan Kontainer dan N2 Cair g. Dampak Letusan Gunung Talang Terhadap Kesehatan Ternak di kab. Solok. h. Breeding farm di Kota Sawahlunto i. Pengendalian Penyakit Insang MembususkKOI Herpes Virus pada Budidaya Ikan Mas dan Koi. j. Sebuah Kesimpulan Gangguan Reproduksi. k. Rumusan Hasil Pertemuan Regional Rabies Terpadi se-Sumatera l. Surat Keputusan Gubernur tentang Pengendalian Wabah Flu Burung. Sedangkan Buletin Informasi Keswan Edisi VI Juli – Desember 2005 memuat tulisan mengenai : a. Flu Burung, Anthraks, Rabies dan Manusia. b. Memilih dan Memilah Hewan Qur’ban. c. Perkembangan Virus Avian Influenza d. Orang Bisa Kenapa Kita Tidak...? e. Ada Apa Dengan Rabies di Sumatera Barat f. Evaluasi Kelahiran Anak Sapi Semen Beku BIB Tuah Sakato Limbukan. g. Pentingnya Pemberian Sertifikasi Halal Pada Rumah Potong Hewan h. Pelatihan Vaksinator dan Petugas Pengendalian AI Sumatera Barat 2005. 69 i. Penyakit Bakterial Aeromonas hydrophilla di Kanagarian Lb. Pandan Kab. Pdg. Pariaman. j. Mau dan Mampu. k. Rakor Penyakit Zoonosis Lingkup Prop. Sumatera Barat. l. Aplikasi Sperma Hasil Sexing Kerjasama LIPI dengan Disnak Sumbar Tahun 2004. m. Kesejahteraan Hewan Animal Welfare dan Hewan Qur’ban. n. Diagnosa Anthraks Secara Laboratorikj, Pengaruh Pemanasan Pada Spesimen Terhadap Hasil Pemeriksaan. o. Sejarah Anthraks di Kota Padang. p. Kesimpulan Rumusan Pertemuan Ilmiah Keswan Poskeswan Nasional 2005.

C. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

Tugas pokok dari seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Seksi Kesmavet antara lain adalah : 1. Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 2. Menyiapkan bahan yang berkaitan dengan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 3. Menyiapkan pedoman tentang pelaksanaan, pembinaan, dan pengembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 4. Membuat rencana dan Program seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. 5. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksaan kegiatan. 6. Menyiapkan bahan pengaturan pelaksanaan pengawasan mutu produk peternakan sesuai ketentuan yang berlaku. 7. Memberikan bimbingan teknis pelaksanaan dan kegiatan yang berhubungan dengan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 70