Terlaksananya pemagangan berbasis kompetensi di industri i.

- IV.38 - No. ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi 3 Percepatan Fasilitasi Penyelesaian Masalah Investasi a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas RTR serta terwujudnya tertib pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Strategis Nasional KSN. b. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal dan realisasi investasi. c. Tersedianya data PMTB yang telah didisagregasi berdasarkan institusi pemerintah, swasta, dan BUMN dan berdasarkan sektor yang terdiri dari 17 lapangan usaha. d. Meningkatnya kualitas sistem informasi potensi investasi daerah dan tersedianya sistem informasi untuk percepatan proyek infrastruktur. Pusat dan 34 provinsi. 4 Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Persaingan Usaha yang Sehat a. Terlaksananya penanganan pengaduan konsumen di sektor prioritas. b. Implementasi competition compliance oleh pelaku usaha di sektor prioritas. c. Implementasi manual kebijakan persaingan di 13 KLID e. Pengembangan indeks persaingan usaha. f. Terlaksananya penegakan hukum terhadap praktik persaingan usaha tidak sehat. Pusat dan 34 provinsi. 5 Iklim Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial a. Meningkatnya kepatuhan perusahaan dalam penggunaan tenaga kerja asing yang didukung oleh sistem informasi TKA online terpadu. b. Meningkatnya kualitas dan transparansi system pengawasan ketenagakerjaan. c. Terlaksananya perundingan bipartit di tingkat perusahaan dengan mengedepankan prinsip negosiasi yang beritikad baik. d. Terlaksananya revisi UU 132003 tentang Ketenagakerjaan, terutama harmonisasi dengan UU 402004 tentang SJSN. 34 provinsi. 6 Pengembangan Keahlian Tenaga Kerja a. Terpetakannya potensi wilayahlokal dan mengidentifikasi kebutuhan keahlian tenaga kerja berdasarkan potensi wilayah. b. Tersusunnya standar kompetensi kerja nasional Indonesia berdasarkan kerangka kualifikasi dan okupansi. c. Meningkatnya peran industri dalam penyusunan standar kompetensi dan skema sertifikasi, serta dalam pelaksanaan diklat. d. Meningkatkan kompetensi dan kuantitas instruktur dan tenaga pelatihan. e. Terlaksananya pengadaan sarana pelatihan kerja di lembaga diklat sesuai kebutuhan industri. f. Terlaksananya pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi g. Terlaksananya sertifikasi kompetensi tenaga kerja.

h. Terlaksananya pemagangan berbasis kompetensi di industri i.

Meningkatnya jumlah tenaga kerja keahlian menengah yang kompeten. j. Terbangunnya bengkel pelatihan sebagai tempat pelatihan bersama. k. Tersusunnya skema dana pengembangan pelatihan. 34 provinsi. 7 Perluasan Integrasi Sistem Informasi Pasar Kerja a. Meningkatnya keterhubungan informasi antara pencari kerja dengan pemberi kerja dengan prioritas di Kawasan IndustriKawasan Ekonomi Khusus. 34 provinsi. 8 Peningkatan Populasi dan Daya Saing Industri a. Meningkatnya jumlah industri sedang dan besar. b. Tumbuhnya industri kecil. c. Meningkatnya daya saing dan produktivitas nilai ekspor dan nilai tambah per tenaga kerja. 34 provinsi. - IV.39 - No. ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi 9 Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif a. Meningkatnya pertumbuhan PDB ekonomi kreatif. b. Meningkatnya jumlah tenaga kerja dengan keahlian di bidang ekonomi kreatif. c. Meningkatnya nilai ekspor barang dan jasa ekonomi kreatif. 34 provinsi.

5. Program Prioritas Pengembangan Ekspor Barang dan Jasa

Program Prioritas Pengembangan Ekspor Barang dan Jasa pada tahun 2018 diarahkan untuk meningkatkan daya saing ekspor barang, khususnya nonmigas, serta pengembangan ekspor jasa, khususnya jasa yang memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional. Peningkatan daya saing produk ekspor nonmigas dilakukan melalui peningkatan fasilitasi ekspor serta peningkatan kualitas dan standar produk ekspor Indonesia, yang didukung peningkatan pemanfaatan hasil diplomasi perdagangan internasional dan kegiatan promosi ekspor. Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas PENGEMBANGAN EKSPOR BARANG DAN JASA Peningkatan Fasilitasi Ekspor Peningkatan Kualitas dan Standar Produk Ekspor Peningkatan dan Pemanfaatan Akses Pasar serta Efektivitas Promosi Pengembangan Ekspor Jasa Bernilai Tambah Tinggi - IV.40 - TABEL 4.16 SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN EKSPOR BARANG DAN JASA No. ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi 5. Pengembangan Ekspor Barang dan Jasa 1 Peningkatan Fasilitasi Ekspor  Pengembangan sistem fasilitasi pembiayaan perdagangan.  Pengembangan kebijakan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor bagi Industri Kecil dan Menengah KITE-IKM.  Terlaksananya integrasi antara INATRADE dan INSW.  Peningkatan kemudahan layanan fasilitasi ekspor dan impor di bidang perdagangan luar negeri melalui Sertifikasi Mandiri.  Penerbitan 15.979 dokumen Laporan Surveyor LS bagi industri kecil produk industri kehutanan. Pusat dan 34 provinsi. 2 Peningkatan Kualitas dan Standar Produk Ekspor  Meningkatnya infrastruktur pengujian kualitas dan standar produk ekspor.  Meningkatnya pengakuan standar Indonesia oleh negara mitra.  Tersedianya informasi terkait standar dan mutu untuk 8 negara mitra tujuan ekspor.  Pengembangan 50 desain produk ekspor dan 50 merk produk ekspor bagi UMKM dan Koperasi.  Peningkatan produksi dan pengolahan komoditi perkebunan rakyat berorientasi ekspor kakao, kopi, karet, kelapa dalam. Pusat dan 34 provinsi. 3 Peningkatan dan Pemanfaatan Akses Pasar serta Efektivitas Promosi  Penurunan hambatan tarif dan non tarif di negara tujuan ekspor.  Tersedianya 1 FTA Centre dan 4 Pusat FTA Daerah.  Pengembangan citra produk Indonesia nation branding.  Terlaksananya promosi dagang dalam negeri, luar negeri, dan Trade Expo Indonesia.  Tersedianya 1 Pusat Promosi Ekspor Regional di daerah dan 3 marketing point di wilayah perbatasan.  Tersedianya informasi dan analisa pasar ekspor export helpdesk.  Pendidikan dan pelatihan ekspor bagi 127 eksportir pemula. 1 FTA Centre di Provinsi DKI Jakarta, 4 pusat FTA Daerah di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan. Pusat promosi ekspor regional di Makasar, dan Marketing Point di Skouw, Tarakan dan Nunukan.

4 Pengembangan

Ekspor Jasa Bernilai Tambah Tinggi  Pertumbuhan ekspor jasa.  Tersedianya statistik perdagangan jasa. Pusat dan 34 provinsi. - IV.41 -

4.5 Ketahanan Energi