Kewirausahaan orang Kontribusi modal

- IV.58 - No Sasaran 2014 Baseline 2015 2016 2017 2018 2019 c. Bantuan Tunai BersyaratProgram Keluarga Harapan PKH keluarga 2,8 Juta 3,5 Juta 6 Juta 6 Juta 10 Juta 10 Juta d. Daerah yang menerapkan Bantuan Pangan Non Tunai - - - 44 kota Semua Kota dan Sebagian Kabupaten Semua Kota dan Sebagian Besar Kabupaten e. Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kepala Keluarga 15,5 juta 15,5 juta 15,5 juta 14,05 juta 5,5 juta 3 juta f. Target semesta kepesertaan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan Orang - 19,3 juta baseline 22,6 juta 26,2 juta 29,7 juta 34,4 juta 3. Sasaran Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi a. Pertumbuhan rata-rata kontribusi UMKM dan koperasi dalam pembentukan PDB per tahun persen 7,71 6,5 6,7 7,0 7,2 7,5 b. Subsidi bunga bagi penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR – Rp Triliun 3,41 3,04 10,50 9,02 n.a n.a g. Target penyaluran KUR Rp Triliun 37 30 100 110 120 n.a h. Suku bunga efektif KUR per tahun persen 22 12 9 9 n.a n.a

i. Kewirausahaan orang

91.000 70.400 112.600 272.500 272.500 272.000

j. Kontribusi modal

anggota koperasi persen 52,7 53,0 53,5 54 54,5 55 Sumber: RPJMN 2015-2019 dan estimasi sementara untuk 2018 Keterangan: Akan diputuskan dalam Rapat Komite Kebijakan KUR di akhir tahun 2017 Akan diputuskan dalam Rapat Komite Kebijakan KUR di akhir tahun 2018 Arah Kebijakan Arah kebijakan penanggulangan kemiskinan tahun 2018 yang terdiri dari tiga strategi diuraikan dalam Tabel 4.24. - IV.59 - TABEL 4.24 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN Arah Kebijakan 1. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 1. Penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi melalui satu kartu untuk mendukung inklusi keuangan. 2. Peningkatan cakupan kepesertaan jaminan sosial.

2. Pemenuhan

Kebutuhan Dasar 1. Perluasan penyediaan sarana dan infrastruktur dasar. 2. Peningkatan inklusivitas pelayanan dasar. 3. Peningkatan efektivitas penggunaan Basis Data Terpadu untuk sasaran 40 persen penduduk berpendapatan terendah. 4. Peningkatan akses masyarakat terhadap kepemilikan dokumen kependudukan.

3. Perluasan Akses

Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi 1. Peningkatan kualitas produk dan akses jangkauan pemasaran bagi usaha mikro dan kecil. 2. Peningkatan layanan kredit bagi usaha mikro dan akses permodalan usaha; 3. Peningkatan keterampilan dan layanan usaha. 4. Peningkatan kompetensi kewirausahaan yang berorientasi pada pertumbuhan. 5. Penguatan kelembagaan koperasi, kemitraan, dan perlindungan usaha. Program Prioritas Prioritas Nasional Penanggulangan Kemiskinan memiliki 3 Program Prioritas yang disajikan pada Gambar 4.23. Dari setiap Program Prioritas diuraikan lebih lanjut ke dalam Kegiatan Prioritas dalam Gambar 4.24 sampai dengan Gambar 4.27. PENANGGULANGAN KEMISKINAN Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas - IV.60 - Dalam mendukung Prioritas Nasional Penanggulangan Kemiskinan, program prioritas didorong untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dan pertumbuhan yang merata yang dapat dinikmati oleh 40 persen penduduk berpendapatan terendah melalui: 1 pelaksanaan program jaminan dan bantuan sosial tepat sasaran; 2 pemenuhan kebutuhan dasar; dan 3 perluasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.24. Kegiatan Prioritas 1. Program Prioritas Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Program prioritas jaminan dan bantuan sosial tepat sasaran, khususnya melalui bantuan sosial, difokuskan untuk peningkatan kesejahteraan kelompok penduduk berpendapatan 40 persen terbawah. Berdasarkan Basis Data Terpadu BDT, Bantuan Pangan non Tunai, PKH dan Subsidi Energi akan diintegrasikan penyalurannya melalui satu kartu dengan menggunakan sistem perbankan. Perluasan ini berdasarkan ketersediaan jaringan telekomunikasi, kesiapan agen bank, dan dukungan pemerintah daerah. Sementara program jaminan sosial yang terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional JKN dan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan diperuntukkan tidak hanya kelompok 40 persen terbawah tetapi juga diperluas pada semua penduduk program JKN dan pekerja Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 dilakukan penyesuaian target semesta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sesuai dengan perubahan asumsi makro pertumbuhan ekonomi. - IV.61 - TABEL 4.25 SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS JAMINAN DAN BANTUAN SOSIAL TEPAT SASARAN PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN No ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 1. Peningkatan Efektivitas Penyaluran Bantuan Pangan a. Terlaksananya subsidi pangan bagi 5,5 juta keluarga miskin dan rentan. 34 provinsi. b. Terlaksananya bantuan pangan non tunai di seluruh Kota dan sebagian Kabupaten dengan cakupan sekitar 10 juta Keluarga Penerima Manfaat KPM. 34 provinsi. JAMINAN DAN BANTUAN SOSIAL TEPAT SASARAN Peningkatan Efektivitas Penyaluran Bantuan Pangan Penguatan Pelaksanaan Bantuan Tunai Bersyarat PKH Peningkatan Pelayanan Jaminan Sosial Peningkatan Efektivitas Bantuan Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah Pemantapan Pelaksanaan Subsidi Energi Tepat Sasaran Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas - IV.62 - No ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi 2. Penguatan Pelaksanaan Bantuan Tunai Bersyarat a. Tersalurkannya bantuan tunai bersyarat bagi 10 juta keluarga miskin PKH. 34 provinsi. 3. Peningkatan Pelayanan Jaminan Sosial a. Terlaksananya bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional JKN Kartu Indonesia Sehat KIS bagi 92,4 juta penduduk. 34 provinsi. b. Terlaksananya perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional JKN dan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan di 34 provinsi. 34 provinsi. c. Penyesuaian target kepesertaan SJSN Ketenagakerjaan per segmen peserta menjadi Penerima Upah sebesar 19,5 juta orang; Jasa Konstruksi sebesar 7,8 juta orang; Bukan Penerima Upah sebesar 2,4 juta orang; dan Total target semesta sebesar 29,7 Juta Orang. 34 provinsi. 4. Peningkatan Efektivitas Bantuan Pendidikan bagi Anak Usia Sekolah a. Tersalurkannya bantuan tunai pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar KIP bagi 19,7 juta anak usia sekolah bagi keluarga sangat miskin dan miskin. 34 provinsi. b. Terlaksananya fasilitasi anak tidak sekolah bagi 90.000 anak tidak sekolah dari keluarga miskin dan rentan. 34 provinsi. 5. Pemantapan Pelaksanaan Subsidi Energi Tepat Sasaran a. Terlaksananya subsidi listrik bagi 25,7 juta rumah tangga miskin dan rentan. 34 provinsi. b. Terlaksananya subsidi elpiji 3 kg bagi 25,7 juta rumah tangga miskin dan rentan serta UKM.

2. Program Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Pada tahun 2018, Program Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Dasar memiliki tiga Kegiatan Prioritas yang tercantum dalam Gambar 4.26. Kegiatan utama yang akan dilakukan menitikberatkan pada koordinasi lintas sektor terkait pelayanan dasar sehingga masyarakat miskin dan rentan mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar sesuai standar. - IV.63 - TABEL 4.26 SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN No ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi Pemenuhan Kebutuhan Dasar 1. Penyediaan Layanan Dasar a. Pembangunan rumah susun sederhana sewa sebanyak 10.800 unit satuan rumah susun. 34 provinsi. b. Terbangunnya sebanyak 10.300 Rumah Tidak Layak Huni RTLH di Pedesaan, Pesisir, Pulau-pulau kecil, dan Perbatasan antar negara. 34 provinsi. c. Penciptaan lapangan kerja sementara bagi 77.140 orang melalui padat karya infrastruktur, termasuk pembangunan 20 unit jembatan gantung di daerah terpencil. 34 provinsi. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR Penyediaan Layanan Dasar Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Dasar Peningkatan Akses Masyarakat kepada Kepemilikan Dokumen Kependudukan Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas - IV.64 - No ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi d. Pemberian Pelayanan Rehabilitasi Sosial bagi 28.316 jiwa penyandang disabilitas dan 46.377 jiwa lanjut usia. 34 provinsi. e. Alat bantu khusus bagi penyandang disabilitas sebanyak 3.000 unit. 34 provinsi. 2. Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Dasar a. Terbangunnya sistem pemutakhiran pendataan kemiskinan dan pelayanan sosial yang responsif melalui Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu SLRT. 34 provinsi. 3. Peningkatan Akses Masyarakat kepada Kepemilikan Dokumen Kependudukan a. Pengembangan inovasi perluasan jangkauan pencatatan kelahiran. 34 provinsi. b. Pelayanan terpadu pencatatan sipil. 10 kabkota. c. Terlaksananya pemeliharaan dan pengembangan sistem konektivitas NIK, data kependudukan dan KTP elektronik dengan 35 KL untuk pelayanan publik. Pusat.

3. Program Prioritas Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi

PERLUASAN AKSES USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Peningkatan Kualitas Produk dan Akses Pemasaran Perluasan Akses Pembiayaan Pengembangan Keterampilan dan Layanan Usaha Pengembangan Kewirausahaan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan Kemitraan Usaha Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas - IV.65 - Pada tahun 2018, terdapat 5 lima kegiatan prioritas yang menjadi fokus bagi perluasan akses usaha mikro, kecil, dan menengah yaitu: 1 peningkatan kualitas produk dan akses pemasaran; 2 perluasan akses pembiayaan; 3 pengembangan keterampilan dan layanan usaha; 4 pengembangan kewirausahaan; dan 5 penguatan kelembagaan koperasi, kemitraan, dan perlindungan usaha. Pelaksanaan kegiatan prioritas tersebut akan didukung sinergi dan keterpaduan dengan pemangku kepentingan, serta penguatan basis data. TABEL 4.27 SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS PERLUASAN AKSES USAHA MIKRO, KECIL, DAN KOPERASIPRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN No ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi 1. Peningkatan Kualitas Produk dan Akses Pemasaran  Terfasilitasinya 317.550 UMKM untuk mendapatkan sertifikasi, standardisasi, merek, dan pengemasan.  Pusat.  Terbangunnya 26 pasar rakyat yang dikelola koperasi dan penataan sarana usaha bagi 1.000 pedagang kaki lima.  Pusat.  Terfasilitasinya 84 koperasisentra usaha mikro untuk penguatan sistem bisnisnya.  Pusat.  Terselenggaranya 6 pameran dan fasilitasi promosi bagi 2.600 pelaku Koperasi dan UMKM.  Pusat. 2. Perluasan Akses Pembiayaan  Tersalurkannya modal usaha bagi 117.700 Kelompok Usaha Bersama KUBE dan 450 kelompok tani desa.  34 provinsi.  Terdampinginya 15.000 usaha mikro untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat KUR.  Pusat.  Tersalurkannya modal awal usaha bagi 1.200 wirausaha baru.  Pusat.

3. Pengembangan

Keterampilan dan Layanan Usaha  Terbangunnya 5 unit Pusat Layanan Usaha Terpadu bagi Koperasi dan UMKM.  5 provinsikab kota.

4. Pengembangan

Kewirausahaan  Terlaksananya pelatihan kewirausahaan bagi 50.850 orang.  34 Provinsi.  Terlaksananya fasilitasi pengembangan wirausaha bagi 200 pelaku usaha kreatif, 50 perguruan tinggi, dan 10 inkubator.  Pusat. 5. Penguatan Kelembagaan Koperasi, Kemitraan, dan Perlindungan Usaha  Terlaksananya fasilitasi kelembagaan usaha koperasi bagi 2.496 kelompok.  34 provinsi.  Terlaksananya pelatihan penguatan tata kelola koperasi bagi 1.035 orang.  Pusat.  Legalisasi 1.100 koperasi melalui fasilitasi akta koperasi.  Pusat. - IV.66 - Perluasan akses bagi usaha mikro, kecil dan koperasi, sangat diperlukan terutama untuk meningkatkan produktivitasnya yang masih rendah. Hal ini merupakan akibat dari keterbatasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi ke sumber daya produktif, seperti pembiayaan, bahan baku, informasi, teknologi, dan layanan sistem pendukung. Dari sisi pengembangan kewirausahaan, ekosistem kewirausahaan yang kondusif juga perlu ditingkatkan untuk menciptakan SDM wirausaha baru yang unggul. Sementara dari sisi koperasi, sebagian besar koperasi belum mampu meningkatkan efisiensi dan posisi tawar usaha mikro dan kecil. Berbagai sasaran kegiatan pada program prioritas perluasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi merupakan bagian dari upaya menjawab kendala dan tantangan yang dihadapi saat ini.

4.8 Infrasruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman