BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

- V.68 -

5.9 BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Sasaran Sasaran utama bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup pada tahun 2018 adalah sebagai berikut: No. Indikator 2014 Baseline 2018 2019 Sasaran Akhir RPJMN Pengembangan Agribisnis, Produksi Hasil Hutan, Produk Perikanan dan Jasa Lingkungan 1. Hasil Perkebunan ribu ton a. Kelapa Sawit 29.344 34.515 36.420 b. Karet 3.153 3.683 3.810 c. Kakao 709 916 961 d. Teh 144 162 163 e. Kopi 685 765 778 f. Kelapa 3.031 3.446 3.491 2. Hasil Hortikultura ribu ton a. Mangga 2.236 2.460 2.519 b. Nanas 1.851 2.003 2.042 c. Manggis 142 152 155 d. Salak 1.038 1.124 1.146 e. Kentang 1.296 1.403 1.431 3. Hasil Peternakan ribu ton a. Produksi Daging Unggas 1.970,50 3.449,4 3.621,0 b. Produksi Daging Kambing 67,9 67,8 68,3 c. Produksi Daging Domba 43,6 54,4 56,5 d. Produksi Daging Babi 311,1 398,1 421,7 e. Produksi Telur 1.793,7 3.655,4 3.770,0 f. Produksi Susu 798,4 980,9 1.063,6 4. Produksi Hasil Hutan dan Jasa Lingkungan a. Produksi kayu bulat dari hutan alam juta m 3 5 5,9 29 kumulatif 5 tahun b. Produksi kayu bulat dari hutan tanaman juta m 3 26,67 34 160 kumulatif 5 tahun c. Produksi dan ragam hasil hutan bukan kayu ton 448.796 261.000 270.000 d. Nilai ekspor produk industri kehutanan US Miliar 6,08 8,64 40,37 kumulatif 5 tahun - V.69 - No. Indikator 2014 Baseline 2018 2019 Sasaran Akhir RPJMN e. Produksi kayu dari hutan rakyat juta m 3 3,93 20 100 kumulatif 5 tahun f. PNBP dari investasi pemanfaatan hutan produksi Rp Triliun 3,3 2,958 3,127 5. Pengembangan Produk Perikanan a. Nilai ekspor hasil perikanan US Miliar 4,6 8,5 9,5 b. Volume produk olahan juta ton 5,4 6,5 6,8 c. Produksi Rumput Laut juta ton 10,1 16,2 19,5 d. Konsumsi ikan masyarakat kgkapitatahun 38,1 50,6 54,5 Peningkatan Nilai Tambah Industri Mineral dan Pertambangan Berkelanjutan 1. Peningkatan Produksi Mineral ton a. Tembaga 200.603 710.000 2.350.000 b. Emas 85,5 75 525 c. Perak 269,5 231 1.510 d. Timah 70.310 50.000 350.000 e. Feronikel 358.057 1.231.000 6.900.000 f. Nikel Matte 82.440 80.000 405.000 2. Peningkatan Nilai TambahHilirisasi a. Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian Mineral Dalam NegeriSmelter unit 5 2 30 3. Optimalisasi Penerimaan Negara: a. Penerimaan negara Rp Triliun 29,6 45,6 225,9 b. Dana bagi hasil Rp Triliun 17,7 21,5 106,2 c. Investasi Subsektor Minerba Rp Triliun 71,1 87,9 414,8 4. Pertambangan Berkelanjutan a. Reklamasi wilayah bekas tambang ha 6.732 6.900 34.000 b. Recovery pada penambangan batubara 96 data 2015 97 97 c. Recovery pada penambangan mineral 85 data 2015 93 95 Peningkatan Ketahanan Masyarakat terhadap Bencana di Pesisir dan Laut serta Kerjasama Antar Regional dan Internasional dalam Konservasi Laut a. Jumlah kemitraan konservasi perairan NA 15 10 b. Jumlah jasa kelautan yang dimanfaatkan NA 3 5 - V.70 - No. Indikator 2014 Baseline 2018 2019 Sasaran Akhir RPJMN Peningkatan Konservasi, Pengelolaan DAS serta Pelestarian dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati 1. Konservasi Hutan dan Tata Kelola Hutan a. Operasionalisasi KPH unit 120 189 KPH yang terdiri dari: 89 KPHP, 80 KPHL dan 20 KPHK Non Taman Nasional 629 KPH: 347 KPHP, 182 KPHL dan 100 KPHK Non Taman Nasional kumulatif 5 tahun b. KPH yang menerapkan prinsip pengelolaan hutan produksi lestari KPHP NA 5 5 c. Peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi hingga memperoleh METT minimal 70 unit NA 200 260 2. Pengelolaan DAS a. Pulihnya kesehatan DAS Prioritas DAS NA 2 15 kumulatif 5 tahun b. Terjaganyameningkatnya jumlah mata air di DAS Prioritas melalui konservasi sumber daya air DAS NA 2 15 kumulatif 5 tahun c. RPDAST yang diinternalisasi ke dalam RTRW RPDAST 108 20 108 kumulatif 5 tahun 3. Pelestarian dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati a. Meningkatnya populasi 25 spesies satwa terancam punah sesuai red list of threatened IUCN Sebesar 3 sesuai baseline data tahun 2008 Sebesar 8 sesuai baseline data tahun 2013 Sebesar 10 sesuai baseline data tahun 2013 b. Jumlah taman nasional TN yang memiliki sanctuary spesies satwa terancam punah TN NA 10 50 kumulatif 5 tahun c. Besaran PNBP dari hasil pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam Rp Miliar NA 10 50 kumulatif 5 tahun d. Jumlah kawasan ekosistem esensial KEE yang memiliki lembaga yang difasilitasi pembentukannya Meningkat 10 33 KEE 48 KEE Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana serta Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Kebencanaan 1. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup a. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH 63,0 – 64,0 65,5 – 66,5 66,5 – 68,5 b. Berkurangnya jumlah timbulan sampah pada sumbernya NA 18,68 juta ton 24,5 juta ton - V.71 - No. Indikator 2014 Baseline 2018 2019 Sasaran Akhir RPJMN 2. Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Kebencanaan a. Digitalisasi Peralatan MKGU NA 90 100 b. Meningkatnya pelayanan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika yang mendukung prioritas nasional ketahanan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman dan kelautan serta konektivitas nasional pembangunan pariwisata, desa tertinggal, industri dan KEK NA 100 100 Arah Kebijakan 1. Pengembangan Agribisnis, Produksi Hasil Hutan, Produk Perikanan dan Jasa Lingkungan a. Peningkatan ketersediaan bahan baku industri sektor pertanian berbasis perkebunan dan hortikultura yang memenuhi kebutuhan industri dan kaidah lingkungan keberlanjutan. b. Pengembangan peternakan rakyat non sapi untuk meningkatkan penyediaan protein hewani sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pasar global impor. c. Peningkatan kesejahteraan petani perkebunan, hortikultura, dan peternakan melalui peningkatan ketersediaan input produksi, penguatan askesibilitas sumber pembiayaan dan pasar, fasilitasi kemitraan petani dan industri yang melindungi kepentingan petani dan nelayan, dan stabilisasi harga tingkat produsen yang menguntungkan. d. Pengembangan industri hasil pengolahan melalui peningkatan kemudahan berinvestasi dalam negeri, peningkatan dukungan infrastruktur, ketersediaan bahan baku berkualitas, dan pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri. e. Peningkatan daya saing produk olahan perikanan untuk memenuhi pasar dalam negeri dan perluasan pasar ekspor, melalui i penetapan standar mutu olahan; dan ii peningkatan kemampuan penetrasi pasar regional dan global. f. Peningkatan produksi rumput laut, melalui: i pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut dan sarana dan prasarana usaha budidaya rumput laut; dan ii peningkatan penanganan pasca panen dalam rangka menjaga kualitas dan harga rumput laut. g. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat, melalui: i promosi gerakan makan ikan masyarakat; dan ii peningkatan ketersediaan pasokan ikan yang berkualitas. h. Pengembangan industri pengolahan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu untuk meningkatkan nilai tambah sektor kehutanan, melalui: i peningkatan kemampuan kelompok tani hutan dalam pengembangan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu, dan ii pengembangan teknologi pengolahan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu untuk meningkatkan nilai tambah. - V.72 - i. Peningkatan akses masyarakat terhadap sumber daya hutan untuk memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan, peningkatan pendapatan dan kelestarian fungsi hutan. j. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya hutan untuk industri hulu hingga industri hilir dalam rangka mengembangkan keterpaduan industri berbasis hasil hutan forest- based cluster industry untuk meningkatkan nilai tambah, efisiensi industri dan peningkatan value supply chain. 2. Peningkatan Nilai Tambah Industri Mineral dan Pertambangan Berkelanjutan a. Peningkatan nilai tambahhilirisasi yaitu melalui a Peningkatkan keterpaduan pengembangan industri, b Penerapan insentif fiskal dan non fiskal untuk mendorong investasi pengembangan industri pengolahan dan pemurnian dalam negeri, dan c Peningkatkan kepastian hukum pengusahaan pertambangan, terutama terkait kewajiban pengolahan dan pemurnian di dalam negeri; b. Penanganan Pertambangan Tanpa Izin PETI dan penerapan pertambangan berkelanjutan, yaitu melalui a Penegakan standar pertambangan berkelanjutan, b Pembinaan dan pendampingan pada operasi penambangan skala kecil dan bantuan teknologi untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan peningkatan hasil tambang, c Pengelolaan dan peningkatan jumlah inspektur tambang di provinsi pasca berlakunya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan d Penegakan keharusan pengelolaan limbah dan area pasca tambang 3. Peningkatan Ketahanan Masyarakat terhadap Bencana di Pesisir dan Laut serta Kerjasama Antar Regional dan Internasional dalam Konservasi Laut a. Pengelolaan jasa kelautan dalam rangka pengembangan ekonomi; b. Revitalisasi masyarakat adat, tradisional dan lokal di pulau-pulau kecil; c. Perluasan lingkup kerjasama kelautan di tingkat regional dan global, antara lain melalui pengelolaan Large Marine Ecosystem, termasuk Coral Triangle InitiativeCTI, Mangrove for the Future MFF, Arafura and Timor Seas Ecosystem Action ATSEA, dan Marine Biodiversity; dan d. Penguatan kerjasama pengelolaan laut antar daerah, seperti Teluk Tomini, Teluk Bone, dan Selat Karimata. 4. Peningkatan Konservasi, Pengelolaan DAS serta Pelestarian dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati a. Konservasi hutan dan tata kelola hutan, melalui: 1 Pembentukan dan operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH; dan 2 Peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan hutan konservasi di tingkat tapak; b. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS, melalui: 1 Pemulihan dan perlindungan mata air di 15 DAS prioritas dan rawan bencana; 2 Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan berbasis DAS; dan 3 Perbaikan koordinasi dan pemahaman para pihak dalam upaya peningkatan kualitas RTRW berbasis DAS. - V.73 - c. Pelestarian dan pemanfaatan ekonomi keanekaragaman hayati, melalui: 1 Peningkatan kelestarian lingkungan hidup; 2 Peningkatan kualitas dan kuantitas Kehati dengan melakukan perlindungan spesies, ekosistem dan genetik; dan 3 Pengembangan dan penerapan kebijakan pelestarian keanekaragaman hayati baik secara in-situ dan eks-situ. d. Perlindungan dan pengamanan ekosistem hutan, sumberdaya spesies, serta sumberdaya genetik, melalui: 1 Pembentukan pusat penelitian terintegrasi tentang keanekaragaman hayati di dalam taman nasional, dan KPHK; 2 Peningkatan kerja sama kemitraan dengan pihak ketiga dalam pengelolaan penangkaran eks-situ tanaman dan satwa liar, serta penyelamatan 20 satwa dan tumbuhan langka; 3 Peningkatan pelestarian keanekaragaman hayati di luar kawasan hutan; dan 4 Peningkatan inventarisasi keanekaragaman hayati baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. 5. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup serta Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Kebencanaan a. Perbaikan kualitas lingkungan hidup diarahkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menyeluruh di setiap sektor pembangunan dan daerah yang tercermin pada meningkatnya kualitas air, udara, dan lahanhutan, yang didukung oleh kapasitas pengelolaan lingkungan yang kuat, antara lain mencakup: 1 Kelembagaan; 2 Sumberdaya manusia; 3 Penegakan hukum lingkungan; dan 4 Kesadaran masyarakat. Sehingga terwujud pembangunan yang ramah lingkungan serta kehidupan masyarakat dalam lingkungan yang bersih dan sehat. b. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, melalui: 1 Penurunan beban pencemaran air, udara, dan lahan; 2 Pengendalian pencemaran pesisir dan laut; 3 Pengolahan sampah melalui bank sampah dan pusat daur ulang sampah; 4 Penerapan Extended Producer Responsibility EPR; dan 5 Pemanfaatan sampah untuk sumber energi. c. Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Kebencanaan, melalui: 1 Peningkatan pengelolaan sistem data dan informasi penanganan perubahan iklim; 2 Peningkatan ketersediaan data untuk monitoring gempabumi dan tsunami; dan 3 Peningkatan kecepatan waktu diseminasi informasi iklim dan kebencanaan. d. Peningkatan kecepatan dan akurasi data dan informasi MKG yang mudah diakses dan berkesinambungan, melalui: 1 Meningkatkan kualitas data dan informasi melalui instalasi peralatan otomatisdigital; 2 Meningkatkan akurasi dan kecepatan penyampaian informasi yang mendukung kelancaran dan keselamatan penerbangan dan maritim, serta mendukung ketahanan pangan dan energi; 3 Memperkuat database MKG yang terintegrasi dan memperluas jaringan diseminasi informasi MKG; 4 Menambah kerapatan jaringan peralatan dan sensor peralatan MKG; dan 5 Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia pengelola data dan informasi MKG. - V.74 - BAB 6 KAIDAH PELAKSANAAN Penutup Kaidah Pelaksanaan Pembangunan Bidang Prioritas Pembangunan Nasional Kerangka Ekonomi Makro, Arah Pengembangan Wilayah, Dan Pendanaan Pembangunan Pendahuluan Tema dan Sasaran Pembangunan

BAB 6 KAIDAH PELAKSANAAN