59
K. Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa KLB dan Gizi buruk
1. Desakelurahan mengalami KLB yang ditangani 24 jam 3 Pengertian
Desa kelurahan mengalami KLB bila terjadi peningkatan kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit karantina atau
keracunan makanan. KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa kelurahan dalam waktu tertentu.
a. Ditangani adalah mencakup penyelidikan dan penanggulangan
KLB. b. Pengertian kurang dari 24 jam adalah sejak laporan W1 diterima
sampai penyelidikan dilakukan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga berupa fax atau telepon.
i. Penyelidikan KLB: rangkaian kegiatan berdasarkan cara-cara epidemiologi untuk memastikan adanya suatu KLB, mengetahui
gambaran penyebaran KLB dan mengetahui sumber dan cara- cara penanggulangannnya.
ii. Penanggulangan KLB: Upaya untuk menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan Penderita, pencegahan
peningkatan, perluasan dan menghentikan suatu KLB.
b. Definisi Operasional Desakelurahan mengalami KLB yang ditangani adalah Kejadian
Luar Biasa KLB yang ditangani 24 jam pada suatu desakelurahan di satu wilayah kerja dalam periodekurun waktu
tertentu.
c. Cara PerhitunganRumus 1 Rumus
Jumlah kejadian Luar Biasa KLB yang ditangani 24 jam
Desakelurahan mengalami KLB yang =
ditangani 24 jam Jumlah KLB yang terjadi
x 100
Catatan : Bila dalam 1 desakelurahan terjadi lebih dari 1 kali KLB pada suatu
60 periode, maka jumlah desakelurahan yang mengalami KLB dihitung
sesuai dengan frekuensi KLB yang terjadi di desakelurahan tersebut, dan ikut dimasukan dalam penghitungan pembilang
maupun penyebut.
2 Pembilang
Jumlah kejadian Luar Biasa KLB yang ditangani 24 jam pada satu wilayah dalam periode kurun waktu tertentu.
3 Penyebut
Jumlah Kejadian Luar biasa KLB yang terjadi pada satu wilayah dalam periodekurun waktu yang sama.
4 UkuranKonstanta
Persentase
5 Contoh Perhitungan
Kel De
sa J
a n
P e
b M
a r
D s
t D
e S
Frek. KLB
Jml KLB Ditangani
24 jam Jml Desa
Kelurahan Mengalami
KLB
keterangan
A x
x x
- -
3 3
3 Jml desakel me-
ngalami KLB dihi tung 3 krn KLB di
desakel A terjadi 3 kali pd thn
tersebut.
B -
- -
- -
Tdk dihitung, krn tdk terjadi KLB.
C -
x -
- -
1 1
Jml desakel me- ngalami KLB dihi-
tung 1 krn KLB di desakel A terjadi
1 kali pd thn tersebut
D -
- x
- x
2 1
2 Jml desakel me-
ngalami KLB dihi tung 2 krn KLB di
desakel A terjadi 2 kali pd thn
tersebut.
61
E x
x x
- x
4 2
4 Jml desakel me-
ngalami KLB dihi tung 4 krn KLB di
desakel A terjadi 4 kali pd thn
tersebut
Jml 2
3 3
2 10
6 10
Keterangan: x : terjadi KLB
- : tidak terjadi KLB
Hasil perhitungan pencapaian target berdasarkan indikator di
Kabupaten X tahun 2005 adalah 6 : 10 x 100 = 60
d. Sumber Data
1 Laporan KLB 24 jam W1; 2 Laporan hasil penyelidikan dan penanggulangan KLB;
3 Masyarakat dan media massa.
e. Rujukan
1 UU nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular; 2 PP No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan wabah penyakit
menular; 3
Kepmenkes 1116MenkesSKVIII2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
4 Kepmenkes No.1479MenkesSKX2003, tentang Surveilans
Terpadu Penyakit.
f. Target
Target 2005: 70 Target 2010: 100
g. Langkah Kegiatan
1 Pemastian KLB; untuk memastikan adanya KLB bisa melakukan komunikasi cepat
dan dilakukan kunjungan lokasi yang diinformasikan adanya KLB, dengan menyamakan kondisinya dengan kriteria KLB. Atau
melakukan hubungan telepon dengan kontak person yang ada di lapangan dimana informasi KLB tadi didapat. Apakah perlu
dilakukan investigasi dari yang lebih atas atau tidak atau cukup
62 oleh Puskesmas setempat. Mengirim W1 dan laporan sementara
kondisi KLB. 2 Investigasi;
Investigasi ini diperlukan untuk memastikan apakah betul telah terjadi KLB yang dimaksud Sebelum investigasi dilakukan
diperlukan konfirmasi ke lokasi melalui hubungan cepat.
3 Penanggulangan; Pada kegiatan penanggulangan diperlukan dukungan semua fihak
pemda, teknis dan keahlian . hal ini tujuannya agar KLB tidak menjadi lebih berat atau korban lebih banyak lagi, KLB dapat
dihentikan dst. Kegiatan yang dilakukan mengidentifkasi semua faktor resiko terjadinya KLB tersebut.
4 Pemutusan mata rantai penularan; Kegiatan ini untuk menghentikan KLB, dengan memutus mata
rantai penularan misalnya kalau pada KLB DBD dengan melakukan 3M, Fogging , penyuluhan dsb.
5 Pengamatan pasca KLB. Dengan memantau vektor, atau kemungkinan kasus bertambah,
pemantauan pasca KLB ini biasanya dua periode masa inkubasi penyakit yang bersangkutan.
2. Kecamatan Bebas Rawan Gizi a. Pengertian