Balita yang naik berat badannya a. Pengertian Balita Bawah Garis Merah a. Pengertian

42

g. Langkah Kegiatan

1 Penemuan kasus gangguan jiwa berdasarkan klasifikasi ICD-X; 2 Pelayanan kasus gangguan jiwa; 3 Pelatihan; 4 Pencatatan dan pelaporan; 5 Kunjungan rumah; 6 Monitoring dan evaluasi. G Pemantauan Pertumbuhan Balita

1. Balita yang naik berat badannya a. Pengertian

Balita yang naik berat badannya N adalah balita yang ditimbang 2 dua bulan berturut-turut naik berat badannya dan mengikuti garis pertumbuhan pada KMS.

b. Definisi Operasional

Balita yang naik berat badannya N adalah Balita yang ditimbang D di posyandu maupun di luar posyandu yang berat badannya naik di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

c. Cara PerhitunganRumus

1 Rumus Jumlah balita yang ditimbang di posyandu maupun diluar posyandu yang berat badannya naik N Balita yang naik = berat badannya Jumlah balita yang ditimbang di posyandu maupun diluar posyandu D x 100 2 Pembilang Jumlah balita yang ditimbang di posyandu maupun di luar posyandu yang berat badannya naik di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. 3 Penyebut Jumlah balita yang ditimbang di posyandu maupun di luar posyandu di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu yang sama. 4 UkuranKonstanta Persentase 43 5 Contoh Perhitungan Jumlah balita yang naik berat badannya N= 45. Jumlah balita yang ditimbang seluruhnya D= 62. Persentase balita yang naik berat badannya : 45 x 100 = 72,5 . 62

d. Sumber Data

R1 Gizi, LB3-SIMPUS

e. Rujukan

1 Pedoman UPGK; 2 Pedoman pengisian KMS; 3 Pedoman pemantauan pertumbuhan balita.

f. Target

ƒ Target 2005: 60 ƒ Target 2010: 80

g. Langkah Kegiatan

1 Pengadaan dan pemeliharaan sarana terdiri dari alat timbang, pengadaan daftar tilik, formulir rujukan, R1 Gizi, LB3-SIMPUS; 2 Perencanaan logistik, pelaksanaan kegiatan dan pengambilan laporan; 3 Pelaksanaan pemantauan pertumbuhan di posyandu dan di luar posyandu; 4 Bimbingan teknis.

2. Balita Bawah Garis Merah a. Pengertian

Balita Bawah Garis Merah BGM adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS.

b. Definisi Operasional

Balita Bawah Garis Merah BGM adalah balita BGM yang ditemukan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. 44

c. Cara PerhitunganRumus

1 Rumus Jumlah balita BGM Balita bawah garis merah = Jumlah seluruh balita yang ditimbang D x 100 2 Pembilang Jumlah balita BGM di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. 3 Penyebut Jumlah seluruh balita yang ditimbang di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. 4 UkuranKonstanta Persentase 5 Contoh Perhitungan Jumlah balita BGM = 4 anak. Jumlah seluruh balita yang ditimbang = 62 anak. Persentase balita bawah garis merah : 4 x 100 = 6,4 62

d. Sumber Data

R1 Gizi, LB3-SIMPUS

e. Rujukan

1 Pedoman UPGK; 2 Pedoman pengisian KMS; 3 Pedoman pemantauan pertumbuhan balita;

f. Target

ƒ Target 2005: 8 ƒ Target 2010: 5

g. Langkah Kegiatan

1 Pengadaan dan pemeliharaan alat ukur berat badan dan KMS, pengadaan daftar tilik dan formulir rujukan; 2 Perencanaan penyiapan logistik; 3 Pelacakan BGM melalui pemantauan pertumbuhan di posyandu dan di luar posyandu; 4 Bimbingan teknis. H Pelayanan Gizi 45

1. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun. a. Pengertian