71 3 Monitoring dan Evaluasi;
Monitoring dilaksanakan oleh petugas dinas kesehatan kabupaten untuk melakukan pemantauan dan bimbingan teknis dalam dua hal
yaitu : - tatalaksana kasuspelayanan yang diberikan kepada setiap balita
ISPA yang berobat ke Puskesmas. - manajemen, yang meliputi pencatatan dan pelaporan sampai
analisa sebagai bahan perencanaan, pelaksanaan intervensi dan evaluasi dalam P2 ISPA disuatu wilayah puskesmas.
4 Promosipenyuluhan; 5 Kemitraan.
O. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS
1. Klien yang mendapatkan Penanganan HIV-AIDS a. Pengertian
1 AIDS adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh karena
menurunnya system kekebalan tubuh. 2
HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh yang lama kelamaan akan mengakibatkan AIDS.
3 Penderita HIVAIDS adalah penderita yang mempunyai gejala
untuk keperluan Survailans sebagai berikut : a Dewasa 12 tahun, apabila :
Test HIV + dan ditemukan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.
Ditemukan Sarkoma Kaposi atau Pneumonia pneumocystis carinii.
b Anak-anak 12 tahun, apabila : Jika umur 18 bulan, test HIV + dan ditemukan 2 gejala
mayor dan 2 gejala minor Jika umur 18 bulan test HIV + dan ditemukan 2 gejala
mayor dan 2 gejala minor dengan ibu yang HIV + a. Tatalaksana HIVAIDS dimaksud :
ii. Voluntary Counseling Testing VCT adalah kegiatan test konseling secara sukarela
iii. Perawatan orang sakit dengan HIVAIDS i. Pengobatan Anti Retro Viral ARV
ii. Pengobatan infeksi Opurtunistik iii. Rujukan kasus spesifik
72
b. Definisi Operasional Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS adalah klien yang
mendapat penanganan HIVAIDS sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
c. Cara PerhitunganRumus 1 Rumus
Jumlah klien yang mendapatkan penanganan HIVAIDS
Klien yang mendapatkan = penanganan HIVAIDS
Jumlah seluruh klien HIVAIDS yang datang ke sarana kesehatan
x 100
2 Pembilang
Jumlah Klien yang mendapatkan penanganan HIVAIDS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
3 Penyebut
Jumlah seluruh klien HIVAIDS yang datang ke sarana kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.
4 UkuranKonstanta
Persentase
5 Contoh Perhitungan
Di Rumah Sakit A di Kabupaten X jumlah ODHA yang mendapat penanganan HIVAIDS secara standar yakni meliputi Voluntary
Counseling Testing VCT, Perawatan orang sakit dengan HIVAIDS, Pengobatan Anti Retro Viral ARV, Pengobatan infeksi
Opurtunistik, Rujukan kasus specifik bila Rumah sakit tersebut tidak mampu menanganinya sebanyak 30 orang.
Sedangkan jumlah seluruh ODHA yang datang ke Rumah Sakit tersebut sebanya 30 orang.
Jadi persentase Klien yang mendapat penangan HIVAIDS adalah: 30 x 100 = 100
30 d. Sumber Data
Laporan Khusus Rumah SakitDinkes KabupatenKota.
e. Rujukan
1 Pedoman Nasional Perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA;
2 Pedoman pengobatan ARV; 3 Renstra Penangulangan HIVAIDS tahun 2003– 2007;
73 4 Buku Survailans HIVAIDS.
f. Target
Target 2005 : 100 Target 2010 : 100
g. Langkah Kegiatan
1 Pengobatan dan Perawatan ODHA; Advokasi kebijakan kepada stake holder tentang ketersediaan
obat ARV dan infeksi Opurtunistik. Pelatihan petugas kesehatan tentang tatalaksana serta
konseling HIVAIDS Mengembangkan klinis VCT.
Mengembangkan sentra-sentra pengobatan dan laboratorium yang terintegrasi dengan sistem pelayanan
Memberikan pengobatan preventif kepada bumil dengan HIV untuk pencegahan penularan dari ibu ke bayi PMTCT
Menyediakan ARU dan infeksi Operturistik OI. 2
Peningkatan Gaya Hidup Sehat; 3 Peningkatan SDM;
Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan petugas kesehatan.
2. Infeksi menular seksual yang diobati a. Pengertian