Metode Pengumpulan Data Jadwal Penelitian

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data sekunder atau data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara yaitu internet melalui situs Bursa Efek Indonesia dengan melihat laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahunnya baik dalam media cetak maupun data yang di download dari internet melalui www.idx.co.id. 3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel 3.5.1 Variabel penelitian

1. Variabel bebas independent variable

Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2008 : 59. Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Likuiditas Likuiditas yang diukur dengan rasio lancar Current Ratio X 1 merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio likuiditas dapatdiukur dengan rumus sebagai berikut : CR = Aktiva Lancar Hutang lancar x 100 b. Manajemen modal kerja yang diukur dengan rasio perputaran modal kerja X 2 yaitu rasio yang menunjukkan banyaknya penjualan yang Universitas Sumatera Utara dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Perputaran modal kerjadapat diukur dengan rumus sebagai berikut : WCT = Penjualan aktiva lancar − hutang lancar c. Manajemen modal kerja yang diukur dengan rasio perputaran persediaan X 3 mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan. Rasio ini dihitung sebagai berikut : ITO = Harga pokok penjualan persediaan rata − rata

2. Variabel terikat dependent variable

“Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas “Sugiono, 2008 : 59. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah profitabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio Return On Asset ROA. Rasio ini dihitung sebagai berikut: Return On Asset = Laba bersih setelah pajak Total Asset

3.5.2. Defenisi operasional variabel

Operasional variabel penelitian ini dapat dilihat secara lebih lengkap pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara TABEL 3.2 Definisi operasional Nama variabel Defenisi Operasional Parameter Yang Digunakan Skala Likuiditas Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang pada saat ditagih CR = Aktiva Lancar Hutang lancar x100 Rasio Perputaran Modal kerja Rasio untuk memperlihatkan adanya efisiensi modal kerja dalam pencapaian penjualan WCT = Penjualan a. lancar − h. lancar Rasio Perputaran persediaan Perputaran persediaan adalah merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh Perusahaan. ITO = Harga pokok penjualan persediaan rata − rata Rasio Profitabilitas ROA Rasio profititaabilas adalah rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. ROA = laba bersih setelah pajak total aktiva Rasio Sumber : diolah Penulis, 2013

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 16. Tahap awal yang dilakukan sebelum Universitas Sumatera Utara melakukan pengujian hipotesis yaitu uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Untuk pengujian hipotesis, dilakukan analisis uji t dan uji F.

3.6.1. Pengujian asumsi klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

1. Uji normalitas

“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal” Ghozali, 2006 : 110. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Histogram atau pola distribusi data normal dapat digunakan untuk melihat normalitas data. Uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu: a. jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi data tidak normal, b. jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi data normal. Menurut Ghozali 2006 : 112, pada prinsipnya normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan : Universitas Sumatera Utara 1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arahgaris diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Erlina dan Mulyani 2007 : 107, menyatakan “Multikolinearitas merupakan kondisi dimana terjadi korelasi antar variabel - variabel independen suatu penelitian atau dengan kata lain bersifat ortogonal”. Variabel - variabel independen yang bersifat ortogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi di antara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel independen, maka konsekuensinya adalah: a koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir b nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian dilakukan dengan nilai VIF Variance Inflation Factor dari model penelitian, jika nilai VIF di atas 2 maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian. Di samping itu, Universitas Sumatera Utara “suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9” Ghozali, 2005 : 91. Menurut Ghozali 2005, “cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas yaitu: 1. mengeluarkan salah satu atau lebih variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi dari model regresi dan indentifikasi variabel independen lainnya untuk membantu prediksi 2. menggabungkan data cross section dan time series pooling data 3. menambah data penelitian”.

3. Uji heteroskedastisitas

Menurut Situmorang et al. 2009 : 63, “Heteroskedastisitas dapat dikatakan sebagai suatu situasi dimana dalam sebuah grup terdapat varians yang tidak sama diantara sesama anggota grup tersebut”. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual diantara pengamatan tersebut tetap, maka disebut homokedastisitas. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja Universitas Sumatera Utara 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Menurut Situmorang, et.al. 2009 : 76, ada dua cara perbaikan heteroskedastisitas, yaitu : 1. Bila varians �2� diketahui, maka metode yang digunakan adalah dengan cara kuadrat terkecil tertimbang yang meminimumkan pentingnya observasi yang penting dengan memberikan bobot pada observasi tadi secara proporsional dengan kebalikan dari variansnya. 2. Bila varians �2� tidak diketahui, dimana pengetahuan mengenai �2� biasanya merupakan hal yang jarang dimiliki. Sebagai akibatnya, orang biasanya membuat suatu asumsi yang masuk akal mentransformasikan data atau membuat gangguan disturbance data yang telah ditransformasikan bersifat homokesdastisitas. Misal model persamaannya: Y = b0 + b1x1 + b2x2, ditransformasikan menjadi: LogY = b0 + b1logx1 + b2logx2.

4. Uji autokorelasi

“Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya” Ghozali, 2006 : 95. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan dalam time series. Ada beberapa cara untuk menguji adanya autokorelasi seperti metode grafik, uji LM, Uji Runs dan lain-lain. Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first autocorelation dan mensyaratkan Universitas Sumatera Utara adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel dependen. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: 1 angka D-Wdi bawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2 angka D-Wdi antara-2 sampai+2 berarti tidak ada autokorelasi 3 angka D-Wdi atas +2 berarti ada autokorelasi negatif Menurut Situmorang et al.2009 : 78, Autokorelasi dapat di definisikan sebagai suatu keadaan dimana adanya korelasi diantara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu time series atau ruang cross section. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul dikarenakan residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dideteksi dengan uji Durbin- Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi.

3.7 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi berganda, uji sgnifikansi t-test serta uji signifikansi f-test. Menurut Rochaety 2007 : 107 “ …dengan uji hipotesis kita memusatkan perhatian pada peluang kita membuat keputusan yang salah. Hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan Universitas Sumatera Utara informasi yang terkandung dalam sampel tetapi menggambarkan keadaan populasi”.

3.7.1 Analisis regresi berganda

Menurut Rochaety 2007 : 142 “regresi berganda bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas”. Model persamaannya adalah sebagai berikut : Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = variabel dependen yaitu profitabilitas a = intercept koefisien yang menyatakan perubahan rata-rata variabel dependen untuk setiap variabel independen sebesar satu atau yang disebut konstanta. b 1 , b 2 , b 3 = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka terjadi kenaikan pada variabel dependen dan bila b - maka akan terjadi penurunan pada variabel. X 1 = likuiditas yang diukur dengan rasio lancar current ratio X 2 = manajemen modal kerja yang ukur dengan mengunakan rasio perputaran modal kerja X 3 = manajemen modal kerja yang diukur dengan perputaran persediaan e = error Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Uji signifikansi parsial t-test

Menurut Ghozali 2006 : 84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji t merupakan suatu cara untuk mengukur apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam pengujian ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkan t hitung dengan t tabel yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: Jika t-hitung t- tabel untuk α = 5 Ho diterima Jika t-hitung t-tabel unt uk α = 5 Ha ditolak

3.7.3 Uji signifikasi simultan F-test

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen yaitu likuiditas, perputaran modal kerja dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas secara simultan. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel α 5 Universitas Sumatera Utara Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel α 5

3.8 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian yang telah dirancang oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Jadwal Penelitian No Tahapan Penelitian September 2013 Oktober 2013 November 2013 Keterangan 1 Pengajuan proposal skripsi  1 minggu 2 Bimbingan proposal skripsi  2 minggu 3 Pengumpulan data  1 minggu 4 Pengolahan data  1 minggu 5 Bimbingan skripsi  1 minggu 6 Penyelesaian penulisan laporan penelitian  2 minggu Sumber : diolah penulis, 2013 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2009 - 2012. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 9 perusahaan, sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 36 9 x 4 sampel. Daftar perusahaan yang telah ditentukan dapat dilihat pada lampiran. 4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan sampel dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Menurut Ghozali 2006 : 78, “statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range dan kemencengan distribusi”. Statistik deskriptif akan dijelaskan dalam tabel berikut ini Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 36 -42,050 47,740 -,04056 13,511621 CR 36 41,03 225,30 112,0600 56,54518 WCT 36 -917,96 442,67 -1,5039 200,28488 ITO 36 1,20 12,19 5,4383 3,10433 Valid N listwise 36 Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2013 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 64 93

Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 86

Pengaruh Manajemen Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 82 86

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 114

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 27

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

PENGARUH MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2012

0 0 14