Perpuatan modal kerja, dan variabel dependen adalah Profitabilitas ROA yang diukur melalui Current rasio. Hasil penelitian ini adalah modal kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
Maretha 2013
Judul penelitian “Pengaruh manajemen modal kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Industry Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Penelitian ini menggunakan manajemen modal kerja dan Likuiditas sebagai variabel independen dan Profitabilitas ROA sebagai variabel dependen
yang diukur melalui Current Rasio. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Hasil dari penelitian ini adalah Manajemen modal kerja tidak memiliki
pengaruh positif secara parsial terhadap profitabilitas sedangkan Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. Manajemen modal kerja dan likuiditas secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
2.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.5.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah
diketahui dalam suatu masalalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel dependen
dan variabel independen. Kerangka konseptual merupakan sintesa atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan
keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan masalah.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian teori dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
Sumber : diolah penulis, 2013
Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, terlihat bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah hubungan kausatif
sebab akibat. Di mana variabel independen yang telah ditentukan yaitu Rasio Likuiditas X
1
, perputaran modal kerja X
2
, perputaran persediaan X
3
akan mempengaruhi variabel dependen profitabilitas Y. Profitabilitas perusahaan merupakan perbandingan antara laba bersih
dengan aset atau modal yang digunakan untuk menghaslkan laba tersebut. Profitabilitas perusahaan juga dipengaruhi oleh masalah likuiditas. Likuiditas
Manajemen modal kerja Working Capital
Turnover X
2
Profitability ROA Y
1
Likuiditas current ratio
X
1
Manajemen modal kerja Inventory turnover
X
3
H
2
H
3
H
1
H
4
Universitas Sumatera Utara
merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo. Semakin banyak perusahaan menahan
uang kasnya maka semakin likuid perusahaan tersebut dan semakin berkurang pula uang kas yang digunakan oleh perusahaan. Ada saatnya likuiditas akan
dirasakan perusahaan sebagai akibat yang dapat merugikan dan mengurangi kesempatan untuk memperoleh keuntungan.
Djarwanto 2001 : 88 “konsep fungsional, modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan jangka pendek current income yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut”. Antara penjualan
dengan modal kerja terdapat hubungan yang erat. Bila volume penjualan naik, investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkatkan modal kerja.
Pengukuran modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja working capital turnover, perputaran persediaan inventory turnover.
Pengelolaan manajemen modal kerja yang baik dapat dilihat dari efisiensi modal kerja. Pengukuran efisiensi modal kerja umumnya diukur dengan
melihat perputaran modal kerja working capital turnover, jika perputaran modal kerja semakin tinggi maka semakin cepat dana atau kas yang
diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas, hal itu berarti keuntungan perusahaan dapat lebih cepat diterima.
Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency tak
mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo dan bahkan mungkin terpaksa
Universitas Sumatera Utara
harus dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat
keamanan margin safety yang memuaskan. Sementara itu, jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan perusahaan
overlikuid sehingga menimbulkan dana menganggur yang akan
mengakibatkan inefisiensi
perusahaan dan membuang kesempatan
memperoleh laba. Perputaran persediaan mengukur kecepatan rata-rata persediaan
bergerak keluar perusahaan. Semakin cepat persediaan dirubah menjadi barang dagang yang nantinya akan dijual oleh perusahaan maka semakin
cepat pula bagi perusahaan untuk memperoleh laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan semakin baik bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Keadaan perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan bahwa semakin efisien dan efektif perusahaan dalam mengelola persediaannya. Hal
ini juga menunjukkan volume penjualan yang tinggi pada perusahaan dan laba yang diperoleh perusahaan semakin besar dengan mengasumsikan biaya-
biaya yang terjadi. Besarnya laba yang diperoleh perusahaan akan memaksimalkan tingkat pengembalian asset yang diperoleh perusahaan.
2.5.2 Hipotesis penelitian