2.2.2 Pengertian Modal Kerja
Masalah modal kerja merupakan masalah yang tiada akhir. Selama perusahaan masih beroperasi, modal selalu diperlukan untuk membiayai
kegiatan perusahaan sehari-hari serta untuk menjaga kontinuitas perusahaan. Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston 2001 : 150 dalam
bukunya yang berjudul “Fundamentals Of Financial Management” dan diterjemahkan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo dengan judul
bukunya “Manajemen Keuangan” menyatakan bahwa: “Modal kerja working Capital
adalah aktiva lancar yang digunakan dalam operasi.” Menurut Sawir 2003 : 143 “Besarnya modal kerja sebuah perusahaan
berhubungan dengan berbagai aktivitas operasional dan finansial perusahaan”.
Disimpulkan bahwa modal kerja merupakan seluruh investasi perusahaan ke dalam aktiva lancar yang meliputi persediaan, piutang, kas,
dan surat-surat berharga dimana seluruh investasi diharapkan kembali ke dalam perusahaan dalam waktu paling lama satu tahun
.
Mengenai pengertian modal kerja terdapat beberapa konsep yaitu Riyanto, 1995 : 57-58
a Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva
yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimulai dari yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu
yang pendek. Dengan demikian, modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari aktiva lancar, atau sering disebut juga sebagai modal
kerja kotor gross working capital.
Universitas Sumatera Utara
b Konsep Kualitatif
Dalam konsep ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang yang harus segera dibayar.
Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar itu harus disediakan untuk memenuhi kewajiban financial yang harus segera dibayar dimana
bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membayar operasi perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karena itu modal kerja
menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membayar operasi perusahaan mampu
mengganggu likuiditasnya yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar.
c Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan
dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan dalam satu periode
accounting current income bukan periode berikutnya future income. Dari pengertian tersebut maka terdapat sejumlah dana yang tidak
menghasilkan current income atau jika menghasilkan current ratio yang tidak sesuai dengan misi perusahaan yaitu non working capital,
sehingga besarnya modal kerja adalah:
1 Besarnya kas 2 Besarnya persediaan
3 Besarnya piutang dikurangi bersarnya laba 4 Besarnya sebagian dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap besarnya
adalah sejumlah dana yang berfungsi untuk menghasilkan current income tahun yang bersangkutan
Apabila sumber modal kerja lebih besar daripada penggunaannya, berarti terdapat kenaikan modal kerja, sebaliknya apabila penggunaan lebih
besar daripada sumber, berarti penurunan modal kerja. Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah :
a. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham.
b. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
Universitas Sumatera Utara
c. Ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan.
2. Pembayaran utang-utang jangka panjang. 3. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan modal kerja terkadang tidaklah selalu tersedia
seperti yang diinginkan. Terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung pada berbagai faktor. Pihak manajemen harus sesegera mungkin
memperhatikan faktor-faktor kebijakan dalam upaya pemenuhan modal kerja seperti, sifat umum atau tipe perusahaan, tingkat perputaran persediaan dan
piutang, business cycle, waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang, syarat-syarat pembelian dan penjualan, tingkat resiko,
credit rating dari perusahaan dan lainnya. Berdasarkan pengertian - pengertian yang telah dikemukakan, maka
dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan dana yang diinvestasikan dalam aset lancar yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasinya
untuk menghasilkan pendapatan sesuai tujuan utama didirikannya perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Pengertian manajemen modal kerja