Analisis Data HASIL PENELITIAN 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

5.1.4. Analisis Data

Analisis data penelitian didahului dengan uji normalitas data menggunakan uji Saphiro-Wilk. Hasil uji Saphiro-Wilk menunjukkan bahwa semua kelompok memiliki p0.05 yang berarti data berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Levene Statistic dan diperoleh p=0.226 yang menunjukkan bahwa data yang didapatkan adalah homogen p0.05, maka dilakukan uji parametrik One-Way ANOVA. Berdasarkan hasil analisis dengan One-Way ANOVA diperoleh hasil signifikan sebesar p=0.0001 p0.05, artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata ketebalan epitel pada kelompok kontrol dan perlakuan. Kemudian dilakukan uji Post Hoc untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan antara ketebalan epitel pada tiap kelompok perlakuan. Uji Post Hoc yang digunakan adalah uii LSD Least Significance Difference Test. Hasil dikatakan signifikan atau terdapat perbedaan bermakna bila nilai p0.05. Hasil uji Post Hoc LSD dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Perbandingan tingkat ketebalan reepitelisasi Uji Post Hoc LSD Perlakuan Signifikasi Antar Kelompok Kontrol H1 vs Perlakuan H1 Kontrol H4 vs Perlakuan H4 Kontrol H21 vs Perlakuan H21 p = 0.066 p = 0.470 p = 0.0001 Dalam Kelompok Kontrol H1 vs Kontrol H4 Kontrol H1 vs Kontrol H21 Kontrol H4 vs Kontrol H21 Perlakuan H1 vs Perlakuan H4 Perlakuan H1 vs Perlakuan H21 Perlakuan H4 vs Perlakuan H21 p = 0.313 p = 0.0001 p = 0.0001 p = 0.002 p = 0.0001 p = 0.0001 Signifikan : terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik p0.05 Universitas Sumatera Utara Pada uji Post Hoc terdapat perbedaan bermakna tingkat ketebalan reepitelisasi pada kelompok kontrol dan perlakuan hari ke-21 p=0.0001, tetapi pada hari ke-1 dan ke-4 tidak terdapat perbedaan bermakna dengan p=0.066 dan p=0.470. Sehingga dapat diartikan bahwa dengan memberikan propolis secara topikal pada hari ke-4 hingga hari ke-21 fase proliferasi dapat meningkatkan ketebalan reepitelisasi epidermis dibandingkan dengan pemberian placebo. Perbandingan di dalam masing-masing kelompok menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pertumbuhan lapisan epitel yang signifikan setiap harinya, kecuali pada kelompok kontrol H1 dan H4. Pada kelompok kontrol H4, terdapat peningkatan ketebalan epitel dibandingkan kelompok kontrol H1 Tabel 5.1, tetapi tidak bermakna secara statistik p=0.313. Hal ini menunjukkan bahwa proses reepitelisasi berlangsung lebih lambat pada kelompok kontrol yang tidak diberi propolis.

5.2. PEMBAHASAN