2.2.2.2. Bedasarkan Kedalaman Kerusakan Jaringan Luka
Klasifikasi luka bakar berdasarkan kerusakan jaringan luka Moenadjat, 2009, antara lain:
a. Luka bakar derajat I
Kerusakan jaringan terbatas pada bagian permukaan superfisial yaitu epidermis, sehingga dermal-epidermal junction tetap utuh. Kulit kering,
hiperemik memberikan efloresensi berupa eritema. Terdapat nyeri karena ujung- ujung saraf sensorik teriritasi. Tidak ada masalah klinis yang berarti dan
penyembuhan luka bakar regenerasi epitel terjadi secara spontan dalam waktu 5- 7 hari.
b. Luka bakar derajat II partial thickness burn
Kerusakan meliputi seluruh ketebalan epidermis dan sebagian superfisial dermis. Menimbulkan reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi. Luka bakar
derajat II dibedakan menjadi dua, yaitu dangkal dan dalam. Pada luka bakar derajat II dangkal Superficial partial thickness burn,
terdapat kerusakan mengenai epidermis dan sepertiga bagian superfisial dermis. Hal ini menyebabkan dermal-epidermal junction mengalami kerusakan, sehingga
terjadi epidermolisis yang diikuti terbentuknya lepuh bula, blister. Lepuh ini merupakan karakteristik luka bakar derajat dua dangkal. Bila epidermis terlepas
terkelupas, terlihat dasar luka kemerahan kadang pucatedematus, dam
eksudatif. Penyembuhan terjadi secara spontan, umumnya memerlukan waktu antara 10-14 hari.
Pada luka bakar derajat II dalam Deep partian thickness burn, terdapat kerusakan mengenai dua pertiga bagian superfisial dermis. Sehingga apendises
kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea terkena. Sering dijumpai eskar tipis di permukaan harus dibedakan eskar pada luka bakar derajat
III. Penyembuhan biasanya memerlukan waktu lebih dari dua minggu.
Universitas Sumatera Utara
c. Luka bakar derajat III Full thickness burn
Kerusakan meliputi seluruh bagian kulit dan lapisan yang lebih dalam. Kulit yang terbakar tampak lebih putih atau pucat karena terbentuk eskar jaringan
yang mengalami kerusakan akibat trauma termis. Terjadi kerusakan kematian pada ujung-ujung saraf sensoris sehingga penderita hilang sensasi dan tidak
merasakan nyeri. Proses penyembuhan memerlukan waktu yang lama.
a derajat I b derajat II
c derajat III
Gambar 2.2. Klasifikasi luka bakar berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan
Sumber: University of Virginia Health System, 2015.
2.2.3. Komplikasi