Kesimpulan Definisi dan Penyebab Obesitas

Bab VI Kesimpulan Dan Saran

6.1 Kesimpulan

1. Intensitas menonton televisi pada anak di SD Harapan Medan terlalu jauh perbedaannya antara kategori ringan 14 jamminggu yaitu 24 dan kategori berat 17 jamminggu sebanyak 60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 100 orang anak Sekolah Dasar tersebut, sebahagian anak intensitas menontonnya cenderung ke arah ideal rata-rata 2 jamhari dan ada yang melebihi ideal. 2. Kegiatan ngemil anak saat menonton televisi, sebahagian besar berada pada kategori selalu mengkonsumsi snack yaitu 75. Hal ini dapat disimpulkan bahwa cukup tinggi keinginan anak untuk mengkonsumsi snack saat menonton televisi. Terdapat juga jumlah yang cukup yang tidak begitu besar anak membeli makanan di luar rumah dalam frekuensi yang tinggi 3 kali yaitu 2. Dapat disimpulkan, bahwa keinginan anak untuk membeli makanan di luar rumah cukup tinggi, hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh iklan makanan yang ada di televisi. 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas menonton televisi dengan kegiatan ngemil pada anak di SD Harapan Medan dengan p = 0,042 p 0,05. Universitas Sumatera Utara

6.2 Saran

1. Kepada pihak sekolah, harus melakukan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah UKS agar meningkatkan penyuluhan kepada siswa terutama mengenai gizi seimbang, sehingga pengetahuannya tentang makanan yang dianjurkan lebih baik dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kepada orang tua, diharapkan agar lebih meningkatkan perhatian kepada anak-anak, salah satunya tentang pengaturan jadwal menonton televisi. Hal ini disebabkan media televisi saat ini menyajikan acara-acara menarik, seperti fim kartun dan iklan makanan, sehingga dapat meningkatkan intensitas menonton dari anak-anak. 3. Kepada siswa, diharapkan agar lebih dapat mengatur waktu antara menonton televisi dengan kegiatan lainnya, seperti olahraga, kursus dan mengerjakan pekerjaan rumah. Di samping itu dianjurkan agar mengganti kebiasaan mengkonsumsi snack yang berenergi dan berlemak tinggi dengan makanan yang mengandung energi rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. 4. Bagi pengelola televisi, jasa periklanan dan produsen makanan diharapkan dalam mengelola periklanannya agar lebih selektif dan sebaiknya jangan hanya mempertimbangkan rasa makanan saja, tetapi kalau dapat nilai gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut perlu diperhatikan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi dan Penyebab Obesitas

Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang berlebihan.Obesitas disebabkan adanya keseimbangan energi positif, sebagai akibat ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktivitas fisik,gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi Nugraha, 2009. Me nurut Solihin Pujiadi “obesitas merupakan keadaan patologik dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh.” Definisi obesitas dikaitkan dengan adanya ketidakseimbangan antar porsi badan, dimana berat badan melebihi ukuran persentase tertentu Hartadi, C, dkk, 1988. Dari sudut ilmu gizi, definisi obesitas yang baik adalah bila tercakup pengertian terjadinya penimbunan trigliserida yang berlebihan dan terdapat di seluruh tubuh Rahmat, 1981. Menurut Rusla n Djamil, “obesitas adalah kelebihan lemak badan”. Selain itu obesitas dapat disebabkan karena ketidakseimbangan energi, yaitu pemasukan energi yang lebih besar dari yang dibutuhkan tubuh. Universitas Sumatera Utara Dari beberapa pengertian obesitas di atas dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa obesitas merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh adanya penimbunan lemak yang berlebihan dalam jaringan lemak di bawah kulit dan dalam organ tubuh.

2.1.1 Faktor genetik

Parental fatness merupakan faktor genetik yang berperanan besar.Bila kedua orang tua obesitas, 80 anaknya menjadi obesitas.Bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40 dan bila kedua orang tua tidak obesitas, prevalensi menjadi 14 Mustofa, 2010.

2.1.2 Faktor lingkungan a. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas fisik rendah maka kemungkinan terjadinya obesitas akan meningkat. Misalnya pada anak seperti berkurangnya lapangan tempat bermain serta tersedianya hiburan dalam bentuk game elektonik atau playstation dan tontonan televise Nugraha, 2009. Kurangnya aktivitas fisik inilah yang menjadi penyebab obesitas karena kurangnya pembakaran lemak dan sedikitnya energi yang dipergunakan Mustofa, 2010.

b. Gaya hidup