53 Bawang Bu Ani juga membuka usaha pembuatan keripik dirumahnya sendiri,
beberapa tahun dijalani oleh Mbak Indah, lebih dari 3 tahun. Mbak Indah mendapatkan modal yang cukup untuk membeli bahan dan alat pembuatan kue
untuk melengkapi usaha keripiknya dengan menambah kompor gas dan wajan dan beberapa alat dan bahan untuk meningkatan ini searah dengan dikatakan
Abraham Maslow 1908 peningkatan atau penambahan kekayaan baik asset
maupun barang berharga yang memiliki nilai atau manfaat lebih peningkatan ini juga berimbang dengan penambahan modal baik penghasilan yang didapat melalui
Kue Bawang Bu Ani maupu usaha jahitannya penambahan ini juga sependapat
dengan teori Milton Friedmen 1980 pendapatan permanen konsumsi yang
relatif tetap yang dipertahankan sepanjang hidup dengan kata lain penambahan pengembangan usaha yang didapat modal dari hasil bekerja pada Kue Bawang Bu
Ani dan pengetahuan yang lebih mendalam dari penelitian yang diberikan oleh usaha Kue Bawang Bu Ani mengenai cara mencetak bentuk keripik pisang dan
singkong memantapkan Mbak Indah mempunyai harapan lebih dalam menjalankan usahanya dan ketika investasi seperti kehidupan yang layak serta
pemasukan yang tetap dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan baik pribdai maupun usaha Mbak Indah terpenuhi.
4.4 Hubungan Teori Yang Ada Dengan Hasil Wawancara
Hubungan teori yang dipakai didalam penelitian ini memakai beberapa
teori seperti Mudrajad Kuncoro dalam buku Jamika, 2004: 62 dikatakan
industri kecil dan rumah tangga memiliki peranan yang cukup besar dalam sektor manufaktur diliat dari sisi jumlah unit usaha dan daya serapnya terhadap tenaga
Universitas Sumatera Utara
54 kerja, namun lemah dalam menyumbang nilai tambah. Hubungan teori Mudrajad
Kuncoro mengenai home industry mengenai pada penelitian Kue Bawang Bu Ani dimana didalam penelitian Kue Bawang Bu Ani jelas ingin diungkap bagaimana
home industry dalam mengurangi pengangguran dan menambah nilai tambah para pelaku home industry yang berkaitan langsung dengan kegiatan home industry
karena setelah mereka masuk keluar dari home industry yang dulunya mereka menjadi tenaga kerja home industry tersebut mereka mendapat pembekalan cara
membangun usaha yang mandiri dan memiliki ketrampilan yang nantinya dapat dikembangkan.
Dapat juga dikatakan teori yang Maslow berkaitan dengan hasil analisi data yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dari hasil penelitian melalui
hasil bahwa teori Maslow sebagai pedoman umum bagi pemilik, karena konsepnya relatif dan bahkan merupakan penjelasan mutlak tentang semua
perilaku manusia yaitu kebutuhan fisilogis, kebutuhan kemanan dan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri
bagi karyawan. Teori karyawan pada home industry Kue Bawang Bu Ani adalah pemenuhan kebutuan yaitu kebutuhan fisilogis yakni sandang, papan dan pangan,
keselamatan dna kesehatan, dan kebutuhan sosial hubungan atasan dan bawahan walaupun menurut karyawan yang menyebabkan rendahnya motivasi karena
rendahnya insentif, tidak adanya pengakuan dan penghargaan dan aktualisasi diri perusahaan terhadap karyawan.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisis penelitian mengenai home industry dalam peningkatan pendapatan maka dapat disimpulkan bahwa.
1. Usaha Kue Bawang Bu Ani sangat berperan penting dalam memberikan
kontribusi peningkatan pendapatan bagi karyawan Kue Bawang Bu Ani. 2.
Berdasarkan fakta dan sejarah perusahaan yang terkenal tidak terlepas dari usaha kecil mereka terdahulu dan home industry Kue Bawang Bu Ani
memiliki peluang besar menjadi perusahaan yang besar terkenal yang ada pada saat ini.
3. Home industry berperan besar dalam peningkatan dengan pemerataan
pendapatn masyarakat, karena home industry tidak sulit untuk mengawali usaha cukup dengan tenaga kerja hanya beberapa orang individu dan modal
investasi yang tidak terlalu besar bahkan dibilang kecil. 4.
Hingga saat ini, peran pemerintah dalam menumbuhkan home industry belum begitu dirasakan oleh masyarakat luas.
Universitas Sumatera Utara
56
5.2 Saran