5.3 Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Petani Kelapa Sawit di
Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
5.3.1 Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Lengkap
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
diperoleh bahwa petani kelapa sawit yang memiliki pengetahuan baik dan sikap setuju dengan menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan lengkap sebanyak
5 orang 100, perilaku ini sesuai karena seseorang yang mengetahui stimulus atau objek yang diberikan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat
terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya yang diharapkan ia akan melaksanakan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Begitu juga
dengan petani kelapa sawit yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai Alat Pelindung Diri APD serta menyikapi nya dengan baik, sehingga mereka akan
menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan lengkap pada saat melakukan pekerjaan.
5.3.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Tidak Lengkap
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
diperoleh bahwa petani kelapa sawit yang memiliki pengetahuan baik dan sikap setuju tetapi tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan lengkap
sebanyak 2 orang 16,7, perilaku ini tidak sesuai karena seharusnya memiliki pengetahuan yang baik dan sikap setuju terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri
Universitas Sumatera Utara
APD mencerminkan perilaku yang sesuai, yakni seharusnya menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan lengkap. Petani yang yang memiliki pengetahuan
baik dengan sikap tidak setuju dan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan lengkap sebanyak 10 orang 83,3, dan Petani yang yang memiliki
pengetahuan cukup dengan sikap tidak setuju dan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan lengkap sebanyak 8 orang 100.
Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif juga mempunyai berbagai tingkatan untuk melihat tingkat pengetahuan
seseorang. Sehingga, seseorang yang tahu dan memahami tentang suatu objek tertentu belum tentu tingkat pengetahuannya sampai pada tingkat tertinggi. Begitu
juga dengan sikap, sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Sikap juga memiliki berbagai tingkatan, bisa saja pengetahuan seseorang sudah baik
mengenai Alat Pelindung Diri APD, tetapi tingkatan sikap nya belum sampai ke tingkat menghargai dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
sikap menjadi suatu tindakan atau perbuatan nyata diperlukan juga faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.
Di samping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan dari pihak yang berperan penting atau tokoh masyarakat yang di segani masyarakat di dusun
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN