Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan APD Saat Bekerja Pada Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI Kepada Yth.
Bapak/Ibu selaku responden Di tempat.
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,
Nama : Lasna Khadijah Naibaho
NIM : 121000009
Akan mengadakan penellitian tentang “Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja pada petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016”. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan saya gunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.
Atas perhatian dan ketersediaan serta kerjasama yang baik dari Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
(2)
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SAAT BEKERJA PADA PETANI KELAPA
SAWIT DI DUSUN BINASARI ,KEC. ANGKOLA SELATAN KAB. TAPANULI SELATAN TAHUN 2016
No. Responden : Tanggal Wawancara :
I. DATA UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama :
Umur : Tahun
Pendidikan :
Masa Kerja : Bulan Pengetahuan Tenaga Kerja
Petunjuk : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan, bapak/ibu diminta memberikan jawaban pada pilihan yang dianggap benar, dengan memberikan tanda silang (X).
1. Menurut saudara, apakah pengertian alat pelindung diri (APD)…?
a. Alat yang dipakai untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya dan penyakit akibat kerja
b. Alat yang dipakai untuk aksesoris dalam bekerja c. Alat yang dipakai untuk mempermudah pekerjaan
2. Darimana saudara tahu tentang alat pelindung diri (APD)…?\ a. Dari sesama petani
b. Dari pemilik kebun
(3)
3. Menurut saudara bagaimana alat pelindung diri (APD) yang baik..?
a. Alat pelindung diri yang aman, nyaman, melindungi pekerja saat bekerja dan selalu dipakai dalam melakukan pekerjaan
b. Alat pelindung diri yang bagus
c. Alat pelindung diri (APD) yang cantik dan menarik
4. Menurut saudara, mengapa saudara harus menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja..?
a. Supaya aman dalam melakukan pekerjaan, dan terhindar dari bahaya yang mungkin terjadi selama melakukan pekerjaan
b. Untuk melindungi diri pada saat kondisi dan cuaca tidak bagus c. Ikut-ikutan dengan teman yang memakai alat pelindung diri (APD) 5. Kapan alat pelindung diri (APD) harus dipakai..?
a. Selama melakukan pekerjaan b. Sesuai kondisi kerja
c. Kadang-kadang
6. Menurut saudara, faktor resiko bahaya apa yang dapat terjadi pada saat melakukan pekerjaan..?
a. Tertusuk patahan kayu, tertimpa buah kelapa sawit, terhirup pestisida saat pemupukan atau penyemprotan, terjatuh
b. Tertimpa buah kelapa sawit
c. Terkena cuaca buruk, seperti panas dan hujan
7. Menurut saudara, manfaat apa yang saudara peroleh dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)..?
(4)
a. Untuk menghindari diri dari faktor resiko bahaya selama melakukan pekerjaan
b. Terhindar dari cuaca buruk
c. Supaya terlihat peduli terhadap keselamatan diri selama bekerja
8. Menurut saudara, hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Alat Pelindung Diri (APD)..?
a. Sesuai dengan bahaya yang dihadapi b. Terbuat dari material yang bagus c. Cocok bagi semua orang
9. menurut saudara, bagaimana pemilihan jenis alat pelindung diri (APD) yang tepat dalam bekerja..?
a. APD yang digunakan harus dalam keadaan baik dan sesuai dengan APD petani kelapa sawit
b. APD yang digunakan harus dalam keadaan baru c. APD yang digunakan cocok dengan semua pekerjaan
10.Alat pelindung diri (APD) apakah yang wajib selalu dipakai pada saat bekerja..?
a. Topi, pakaian pelindung badan, sepatu boot, masker, sarung tangan. b. Topi, sepatu boot, pakaian pelindung badan
(5)
Sikap Tenaga Kerja
Petunjuk : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan, bapak/ibu diminta memberikan jawaban pada pilihan yang dianggap benar, dengan memberikan tanda cheklist (√ ).
Penilaian dilakukan sebagai berikut: S : Setuju
TS : Tidak setuju
No Pernyataan S TS
1 Dalam melakukan pekerjaan, saya tidak harus memakai Alat Pelindung
2 Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) dapat mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3
Memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan saja 4 Kondisi Alat Pelindung Diri yang dipakai tidak
berpengaruh bagi pemakainya
5 Pekerja perlu mengetahui potensi bahaya apa saja yang dapat terjadi selama melakukan pekerjaan
6 Dalam memakai Alat Pelindung Diri (APD) tidak harus sesuai dengan prosedur
7 Menggunakan Alat Pelindung Diri membuat saya nyaman dalam bekerja
8 Alat Pelindung Diri seperti masker tidak selalu digunakan saat melakukan penyemprotan
9
Alat Pelindung Diri hanya digunakan pada saat tertentu 10 Semua Alat pelindung Diri (APD) yang digunakan tidak
(6)
Lembar Observasi Untuk Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani Kelapa Sawit
Jenis Pekerjaan
Pemakaian APD
Ket Pakaian
pelindung
Sarung
Tangan Helm/topi
Sepatu
Boot Masker
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1.Pembibitan
2.Pemeliharaan Tanaman 3.Pemupukan
dan
Penyemprotan Hama
(7)
(8)
(9)
MASTER DATA
No Karakteristik
Umur Kat umur Pendidikan Masa kerja Kat masa kerja
1 45 2 1 5 1
2 51 2 3 15 2
3 18 1 1 0.3 1
4 23 1 2 1.5 1
5 45 2 2 10 1
6 45 2 2 5 1
7 23 1 1 2 1
8 26 1 1 6 1
9 29 1 3 14 2
10 17 1 2 0.3 1
11 24 1 2 6 1
12 46 2 1 12 2
13 32 1 2 0.4 1
14 35 1 2 2 1
15 28 1 1 0.4 1
16 21 1 2 3 1
17 48 2 4 9 1
18 40 1 1 5 1
19 39 1 1 5 1
20 43 2 3 8 1
21 44 2 3 11 2
22 44 2 1 12 2
23 47 2 2 7 1
24 37 1 1 8 1
(10)
Variabel Independen
Pengetahuan Sikap
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Ptot pkat s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 stot Skat 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 16 2 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 3 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 6 2 3 3 2 2 2 1 3 1 1 2 20 2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 4 1 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 26 3 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4 1 3 3 2 3 2 3 3 1 1 2 23 3 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 4 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 1 15 2 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 2 1 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 26 3 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 1 1 3 2 3 1 2 3 1 1 2 19 2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 26 3 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 2 1 3 3 2 3 1 2 1 1 1 18 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 3 2 3 1 2 1 3 3 22 3 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 26 3 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 1 1 3 3 2 1 1 2 1 1 1 16 2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 1 3 3 2 3 1 2 1 1 2 19 2 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 14 2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 3 3 2 2 2 2 3 1 1 2 21 3 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 24 3 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 6 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 26 3 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 2 23 3 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 1 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 26 3 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 2 3 3 3 3 1 3 3 1 1 2 23 3 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 1 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 23 3 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 24 3 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 2 23 3 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 1 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 25 3 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 5 2
(11)
No.
Penggunaan APD (dependen)
Pembibitan Pemeliharaan Pemupukan Panen
apdtot Apdkat pp st sb pp St Sb pp st sb ms pp st hl sb
1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4 1
2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1
3 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9 1
4 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1
5 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9 1
6 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 5 1
7 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1
8 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 8 1
9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
10 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 8 1
11 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 8 1
12 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1
13 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 8 1
14 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 1
15 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 8 1
16 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
22 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
24 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1
(12)
LAMPIRAN OUTPUT
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur (Tahun)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ≤ 40 tahun 15 60.0 60.0 60.0
> 40 tahun 10 40.0 40.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 10 40.0 40.0 40.0
SMP 10 40.0 40.0 80.0
SMA 4 16.0 16.0 96.0
PerguruanTinggi 1 4.0 4.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja MasaKerja (tahun)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ≤ 10 20 80.0 80.0 80.0
> 10 5 20.0 20.0 100.0
(13)
HASIL ANALISIS UNIVARIAT Distribusi Pengetahuan
KategoriPengetahuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 8 32.0 32.0 32.0
Baik 17 68.0 68.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Distribusi Sikap
KategoriSikap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 18 72.0 72.0 72.0
Setuju 7 28.0 28.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Distribusi Penggunaan APD
Kategori Tindakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Lengkap 20 80.0 80.0 80.0
Lengkap 5 20.0 20.0 100.0
(14)
Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Umur
Umur (Tahun) * Kategori Pengetahuan Crosstabulation Kategori Pengetahuan
Total Cukup Baik
Umur (Tahun) ≤ 40 tahun Count 6 9 15
% within Umur
(Tahun) 40.0% 60.0% 100.0%
> 40 tahun Count 2 8 10
% within Umur
(Tahun) 20.0% 80.0% 100.0%
Total Count 8 17 25
% within Umur
(Tahun) 32.0% 68.0% 100.0%
Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan * Kategori Pengetahuan Crosstabulation Kategori Pengetahuan
Total Cukup Baik
Pendidikan SD Count 4 6 10
% within Pendidikan 40.0% 60.0% 100.0%
SMP Count 4 6 10
% within Pendidikan 40.0% 60.0% 100.0%
SMA Count 0 4 4
% within Pendidikan .0% 100.0% 100.0%
Perguruan Tinggi Count 0 1 1
% within Pendidikan .0% 100.0% 100.0%
Total Count 8 17 25
(15)
Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Lama Kerja
Masa Kerja (tahun) * Kategori Pengetahuan Crosstabulation Kategori Pengetahuan
Total Cukup Baik
Masa Kerja (tahun) ≤ 10 Count 8 12 20
% within Masa Kerja
(tahun) 40.0% 60.0% 100.0%
> 10 Count 0 5 5
% within Masa Kerja
(tahun) .0% 100.0% 100.0%
Total Count 8 17 25
% within Masa Kerja
(tahun) 32.0% 68.0% 100.0%
Distribusi Sikap Berdasarkan Umur
Umur (Tahun) * Kategori Sikap Crosstabulation Kategori Sikap
Total Tidak Setuju Setuju
Umur (Tahun) ≤ 40 tahun Count 12 3 15
% within Umur
(Tahun) 80.0% 20.0% 100.0%
> 40 tahun Count 6 4 10
% within Umur
(Tahun) 60.0% 40.0% 100.0%
Total Count 18 7 25
% within Umur
(16)
Distribusi Sikap Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan * Kategori Sikap Crosstabulation Kategori Sikap
Total Tidak Setuju Setuju
Pendidikan SD Count 9 1 10
% within Pendidikan 90.0% 10.0% 100.0%
SMP Count 8 2 10
% within Pendidikan 80.0% 20.0% 100.0%
SMA Count 1 3 4
% within Pendidikan 25.0% 75.0% 100.0%
Perguruan Tinggi Count 0 1 1
% within Pendidikan .0% 100.0% 100.0%
Total Count 18 7 25
% within Pendidikan 72.0% 28.0% 100.0%
Distribusi Sikap Berdasarkan Lama Kerja
MasaKerja (tahun) * Kategori Sikap Crosstabulation Kategori Sikap
Total Tidak Setuju Setuju
Masa Kerja (tahun) ≤10 Count 15 5 20
% within Masa Kerja
(tahun) 75.0% 25.0% 100.0%
> 10 Count 3 2 5
% within Masa Kerja
(tahun) 60.0% 40.0% 100.0%
Total Count 18 7 25
% within Masa Kerja
(17)
Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan
Pembibitan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TidakLengkap 18 72.0 72.0 72.0
Lengkap 7 28.0 28.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
PemeliharaanTanaman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TidakLengkap 19 76.0 76.0 76.0
Lengkap 6 24.0 24.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Pemupukan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TidakLengkap 15 60.0 60.0 60.0
Lengkap 10 40.0 40.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Panen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TidakLengkap 11 44.0 44.0 44.0
Lengkap 14 56.0 56.0 100.0
(18)
Distribusi Penggunaan APD Berdasarkan Umur
Umur (Tahun) * Kategori Tindakan Crosstabulation Kategori Tindakan
Total Tidak Lengkap Lengkap
Umur (Tahun) ≤40 tahun Count 13 2 15
% within Umur
(Tahun) 86.7% 13.3% 100.0%
> 40 tahun Count 7 3 10
% within Umur
(Tahun) 70.0% 30.0% 100.0%
Total Count 20 5 25
% within Umur
(Tahun) 80.0% 20.0% 100.0%
Distribusi Penggunaan APD Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan * Kategori Tindakan Crosstabulation Kategori Tindakan
Total Tidak Lengkap Lengkap
Pendidikan SD Count 9 1 10
% within Pendidikan 90.0% 10.0% 100.0%
SMP Count 8 2 10
% within Pendidikan 80.0% 20.0% 100.0%
SMA Count 3 1 4
% within Pendidikan 75.0% 25.0% 100.0%
Perguruan Tinggi Count 0 1 1
% within Pendidikan .0% 100.0% 100.0%
Total Count 20 5 25
(19)
Distribusi Penggunaan APD Berdasarkan Lama Kerja
Masa Kerja (tahun) * Kategori Tindakan Crosstabulation Kategori Tindakan
Total Tidak Lengkap Lengkap
Masa Kerja (tahun) ≤10 Count 15 5 20
% within Masa Kerja
(tahun) 75.0% 25.0% 100.0%
> 10 Count 5 0 5
% within Masa Kerja
(tahun) 100.0% .0% 100.0%
Total Count 20 5 25
% within Masa Kerja
(20)
HASIL ANALISIS BIVARIAT
Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan APD
Crosstab
Kategori Tindakan
Total Tidak Lengkap Lengkap
Kategori Pengetahuan Cukup Count 8 0 8
Expected Count 6.4 1.6 8.0
% within Kategori
Pengetahuan 100.0% .0% 100.0%
% within Kategori
Tindakan 40.0% .0% 32.0%
Baik Count 12 5 17
Expected Count 13.6 3.4 17.0
% within Kategori
Pengetahuan 70.6% 29.4% 100.0%
% within Kategori
Tindakan 60.0% 100.0% 68.0%
Total Count 20 5 25
Expected Count 20.0 5.0 25.0
% within Kategori
Pengetahuan 80.0% 20.0% 100.0%
% within Kategori
(21)
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probabilit
y
Pearson Chi-Square 2.941a 1 .086 .140 .116
Continuity Correctionb 1.390 1 .238
Likelihood Ratio 4.423 1 .035 .140 .116
Fisher's Exact Test .140 .116
Linear-by-Linear
Association 2.824
c
1 .093 .140 .116 .116
N of Valid Cases 25
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.60. b. Computed only for a 2x2 table
(22)
Hubungan Sikap Dengan Penggunaan APD
Crosstab
Kategori Tindakan
Total Tidak Lengkap Lengkap
Kategori Sikap Tidak Setuju Count 18 0 18
Expected Count 14.4 3.6 18.0
% within Kategori Sikap 100.0% .0% 100.0% % within Kategori
Tindakan 90.0% .0% 72.0%
Setuju Count 2 5 7
Expected Count 5.6 1.4 7.0
% within Kategori Sikap 28.6% 71.4% 100.0% % within Kategori
Tindakan 10.0% 100.0% 28.0%
Total Count 20 5 25
Expected Count 20.0 5.0 25.0
% within Kategori Sikap 80.0% 20.0% 100.0% % within Kategori
(23)
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Pearson Chi-Square 16.071a 1 .000 .000 .000
Continuity Correctionb 11.917 1 .001
Likelihood Ratio 16.644 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
Association 15.429
c
1 .000 .000 .000 .000
N of Valid Cases 25
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.40. b. Computed only for a 2x2 table
(24)
Distribusi Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan APD Lengkap KategoriPengetahuan * KategoriSikapCrosstabulation
KategoriSikap
Total Setuju
KategoriPengetahuan Baik Count 5 5
Expected Count 5.0 5.0
% within
KategoriPengetahuan 100.0% 100.0% % within KategoriSikap 100.0% 100.0%
% of Total 100.0% 100.0%
Distribusi Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan APD Tidak Lengkap
KategoriPengetahuan * KategoriSikapCrosstabulation KategoriSikap
Total TidakSetuju Setuju
KategoriPengetahuan Baik Count 10 2 12
Expected Count 10.8 1.2 12.0
% within
KategoriPengetahuan 83.3% 16.7% 100.0% % within KategoriSikap 55.6% 100.0% 60.0%
% of Total 50.0% 10.0% 60.0%
Cukup Count 8 0 8
Expected Count 7.2 .8 8.0
% within
KategoriPengetahuan 100.0% .0% 100.0% % within KategoriSikap 44.4% .0% 40.0%
% of Total 40.0% .0% 40.0%
Total Count 18 2 20
Expected Count 18.0 2.0 20.0
% within
KategoriPengetahuan 90.0% 10.0% 100.0% % within KategoriSikap 100.0% 100.0% 100.0%
(25)
HASIL ANALISIS MULTIVARIAT
Pengaruh Sikap Terhadap Penggunaan APD
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95.0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Step 1a X 3.750 1.326 7.993 1 .005 42.500 3.159 571.818
Constant -.916 .837 1.199 1 .273 .400 a. Variable(s) entered on step 1: x.
p = 1
1+�—(−0,916 +3,750 . �����)
ket: e = fungsi eksponen (kebalikan dari logaritma natural), nilai konstan = 2,71828
Variabel Prediktor Proporsi Persentase
Sikap 0 0,28 28%
(26)
Lampiran Dokumentasi Penelitian Gambar 1
Keterangan : Pada gambar 1 terlihat petani kelapa sawit sedang memanen TBS (Tandan Buah Segar), mereka tidak menggunakan APD dengan lengkap yang seharusnya digunakan dalam proses panen.
Gambar 2
Keterangan : Terlihat pada gambar 2 sebelah kiri, sekelompok ibu-ibu sedang membersihakan sekitar tanaman kelapa sawit, mereka menggunakan peralatan sederhana, dan tidak memakai APD, sedangkan pada gambar sebelah kanan seorang bapak petani sawit juga sedang membersihkan tanaman kelapa sawit, dan dia menggunakan APD saat melakukan pekerjaannya.
(27)
Gambar 3
Keterangan : Pada gambar 3 terlihat seorang petani kelapa sawit yang selesai melakukan pekerjaan pembibitan, pada saat melakukan pekerjaan, petani tersebut hanya mengenakan sepatu karet.
Gambar 4
Keterangan : terlihat pada gambar 4, seorang petani sedang memupuk tanaman kelapa sawit dengan menggunakan tangan tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
(28)
63
DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2009. Peran sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan.
Chepkener, A. 2013. Knowledge, Attitude and Practice of Eye Safety Among Jua Kali Industry Workers In Nairobi, Kenya. Tesis. Nairobi: Faculty of Medicine, Department of Ophthalmology, University of Nairobi. (Online), (http:// erepository.uonbi.ac.ke/bitstream/handle) (diakses 28 Maret 2016). Dahlan, M. S., 2013. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Cetakan Ketiga.
Salemba Medika, Jakarta.
Ghani, M. A., 2003. Sumber Daya Manusia Perkebunan Dalam Perspektif. Cetakan Pertama. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Hadi, M. M., 2004. Teknik Berkebun Kelapa Sawit. Cetakan Pertama. Penerbit Adicita Karya Nusa, Yogyakarta.
Hadiguna, R. A., 2009. Manajemen Pabrik. Cetakan Pertama. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Khamdani, F., 2009. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pestisida Semprot Pada Petani di Desa Angkatan Kidul Pati Tahun 2009. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UNNES. Semarang. http://ib.unnes.ac.id/123/1/6094 (Diakses 18 Februari 2016).
Mangoensoekarjo, S., dan Semangun. H, 2008. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Cetakan Ketiga. Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Moeljosoedarmo, S., 2008. Higiene Industri. Penerbit FKUI, Jakarta.
Murti, B., 1996. Penerapan Metode Statistic Non-Parametrik Dalam Ilmu-Ilmu Kesehatan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmojo, S., 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Cetakan
Pertama. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Nurdin, M.R., 2002. Kesehatan Kerja Perkebunan. Staf Pengajar FKM USU, Medan.
(29)
64
Perkembangan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara, 2014. Seri Analisa Pembangunan Daerah. Desember 2014.
Ridley, J., 2006. Ikhtisar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Riduwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Cetakan Ketiga. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Riyanto, N., 2012. Perlindungan Atas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Pekerja di Perkebunan Kelapa Sawit. Skripsi Fakultas Hukum, Program Kekhususan Hukum Ekonomi dan Bisnis Universitas Atmajaya Yogyakarta. http://e-journal.uajy.ac.id/1006 (diakses 16 Januari 2016). Rorimpandey, M., Kawatu, K., dan Wongkar. D, 2014. Hubungan Antara
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung
Diri Pada Pekerja Pengelasan DI Bengkel Las Kota
Manado.http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/JURNAL-Meilany-Rorimpandey.pdf ( diakses 28 Maret 2016).
Saili, I., dan Purwadio. H, 2012. Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
Sawah Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Di Wilayah Kabupaten Siak –
Riau. Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Vol. 1, No. 1: 1-3. http://digilib.its.ac.id/.../ITS-paper-26802-3607100027-Paer.pdf (diakses 16 Februari 2016).
Santoso, G., 2004. Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Cetakan Pertama. Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Shobib, M.N., Yuantari,MG.C., dan Suwandi.M, 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Praktik Pemakaian (APD) Alat Pelindung Diri Pada Petani Pengguna Pestisida Di Desa Curut Kec.
Penawangan Kab. Grobongan Tahun 2013.
http://eprints.dinus.ac.id/6513/1/jurnal_12524.pdf (diakses 19 Januari 2016).
Sihombing, F.D., 2014. Faktor-Faktor Mempengaruhi Pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD) Pada Pekerja “Stimulasi” Di Unit Penderasan PT Socfin
Indonesia Tanah Bersih Tahun 2014. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Medan. http://www.repository.usu.ac.id/ (diakses 5 Desember 2015).
Sinaga, D. M., dan Hendarto. M, 2012. Analisis Kebijakan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Provinsi Sumatera Utara. Diponegoro Journal Of Economics Vol. 1, No. 2: 1-13. http://eprints.undip.ac.id/35984 (diakses 18 Februari 2016).
(30)
65
Siti, 2011. Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Di Desa Batang Pane II Kecamatan Padang Bolak (1982-2000). Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Departemen SejarahUSU.Medan.http://wwwrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ pdf (diakses 18 Februari 2016).
Suma’mur, 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Penerbit
PT. Sagung Seto, Jakarta.
Sumantri, A., 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Pertama. Penerbit Kencana, Jakarta.
Undang – undang No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
(31)
27
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik, dengan desain penelitian cross sectional study. Secara analitik dimaksudkan untuk melihat apakah ada pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi
Penelitian ini dilakukan di perkebunan kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan.
Alasan :
1. Masih banyak petani kelapa sawit yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja.
2. Belum pernah dilakukannya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian APD pada petani kelapa sawit tersebut.
3. Adanya kemudahan dan dukungan dari pihak pemilik kebun dan para petani untuk melakukan penelitian mengenai Alat Pelindung Diri.
3.2.2 Waktu Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015- April 2016. 3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan petani yang bekerja dalam mengurus tanaman kelapa sawit, mulai dari merawat, menanam, membersihkan
(32)
28
lahan sekitar pohon kelapa sawit, pemeliharaan tanaman kelapa sawit, pemupukan, penyemprotan hama, panen, di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan sebanyak 25 orang.
3.3.2.Sampel
Sampel penelitian adalah seluruh populasi (total sampling) pada petani kelapa sawit yang bekerja di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan yaitu sebanyak 25 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari Peneliti mengobservasi langsung ke lapangan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap yang merupakan modifikasi dari kuesioner penelitian Sihombing (2014) menggunakan teori Notoatmodjo metode penelitian kesehatan kepada para petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini diperoleh peneliti dari pemilik kebun dan kepala dusun yang ada di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independen Variabel)
(33)
29
1. Pengetahuan 2. Sikap
b. Variabel Terikat (Dependen Variabel)
Adapun yang menjadi variabel terikat (Dependen Variabel) dari judul ini adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
3.5.2 Defenisi Operasional Variabel
1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah dipakai atau tidaknya alat perlindungan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai petani kelapa sawit seperti : topi, pelindung badan, sarung tangan, sepatu boot, dan masker.
2. Pengetahuan adalah pemahaman responden mengenai Alat Pelindung Diri (APD) yang mereka butuhkan dalam bekerja.
3. Sikap adalah tanggapan dari responden mengenai Alat Pelindung Diri (APD) untuk mencegah kecelakaan kerja saat melakukan pekerjaan. 3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Pengetahuan
Pengetahuan pada petani kelapa sawit diukur melalui 10 pertanyaan dengan memilih jawaban yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut (Riduwan, 2002):
a. Jawaban a bernilai : 3 b. Jawaban b bernilai : 2 c. Jawaban c bernilai : 1
(34)
30
Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 30 dan skor terendah adalah 10. Skala pengukuran pengetahuan dalam hal ini dibagi dalam 3 kategori sebagai berikut :
1. Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar dari seluruh pertanyaan dengan skor nilai 21-30.
2. Cukup apabila subjek mampu menjawab dengan benar dari seluruh pertanyaan dengan skor nilai 11-20.
3. Kurang Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar dari seluruh pertanyaan dengan skor nilai1-10.
3.6.2 Sikap
Menurut Allport (1954) sikap itu terdiri dari 3 komponen, yakni :
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek. Dalam kuesioner penelitian mengenai sikap yang termasuk dalam komponen ini adalah pertanyaan no 2,4 dan10.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek. Dalam kuesioner penelitian mengenai sikap yang termasuk dalam komponen ini adalah pertanyaan no 1,5,6 dan 8.
c. Kecenderungan untuk bertindak ( tend to behave). Dalam kuesioner penelitian mengenai sikap yang termasuk dalam komponen ini adalah pertanyaan no 3,7dan 9.
Sikap para petani diukur melalui 10 pertanyaan dengan memilih jawaban yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut (Riduwan, 2002) :
(35)
31
a. Setuju : 1 b. Tidak Setuju : 0
2. Untuk Pertanyaan Negatif (pertanyaan 1,4,6,8,10 ) diberi nilai : a. Setuju : 0
b. Tidak Setuju : 1
Skala pengukuran sikap dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :
1. Setuju apabila subjek mampu menjawab dengan benar ≥50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 5-10.
2. Tidak setuju apabila subjek mampu menjawab dengan benar <50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 1-4 .
Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah adalah 0. 3.6.3 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan APD diukur melalui jenis-jenis APD yang digunakan petani kelapa sawit sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Variabel ini dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori yaitu “Lengkap” jika responden menjawab “Ya” pada semua pertanyaan pada setiap jenis pekerjaan . Kemudian untuk kategori “Tidak Lengkap” jika responden menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan pada setiap jenis pekerjaan.
1. Pembibitan
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan adalah : sarung tangan, pakaian pelindung, dan sepatu boot.
(36)
32
2. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan adalah : sarung tangan, pakaian pelindung, sepatu boot.
3. Pemupukan dan penyemprotan hama.
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan adalah : Masker, Sarung tangan, pakaian pelindung, dan sepatu boot.
4. Panen
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan adalah :Sarung tangan, pakaian pelindung, sepatu boot, dan topi/helm.
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Analisis Univariat
Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi dari variabel yang diteliti, baik untuk variabel bebas maupun variabel terikat.
3.7.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan hubungan variabel bebas dan variabel terikat melalui uji statistik non parametrik Chi-Square, karena jenis datanya kategorik (Nominal/Ordinal) Jika P value < 0,05 maka perhitungan secara statistik menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji pasti fisher (exact fisher) merupakan alternatif yang bisa dipakai untuk
(37)
33
ukuran sampel kecil. dikarenakan ada dua cell atau lebih yang berisi harapan (expected) kurang dari 5, sehingga uji Kai Kuadrat tidak boleh digunakan.
3.7.3 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan besar dan eratnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, serta melihat variabel mana yang paling dominan. Uji statistik yang digunakan pada analisis multivariat ini adalah uji regresi logistik berganda karena data penelitian ini jenis kategorik dan lebih dari satu variabel yang diuji (Sumantri,2013).
(38)
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Berdirinya Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan
Pada tanggal 06 September 1996 telah diresmikan pembukaan lahan persawahan atau pertanian oleh serikat islam ranting siais oleh Bapak Bupati Kepala Daerah TK II Tapanuli Selatan. Berdasarkan data atau peta maupun peninjauan langsung ke lokasi oleh staf camat Siais, diperoleh bahwa lahan yang dimohonkan berada di sekitar daerah Paraupan dengan keadaan tanah basah dan sangat cocok untuk pembukaan lahan persawahan. Luas daerah tersebut ± 1200 Ha yang dikelilingi oleh anak-anak sungai, jarak dari Ibukota Kecamatan berkisar ± 39 Km.
Dusun tersebut diberi nama Dusun Binasari (Binaan Serikat Islam) merupakan desa yang berada di wilayah Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan. Luas Dusun Binasari tersebut 1200Ha, dimana wilayah ini sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sesuai dengan pengakuan dari Pemda Tapsel atas adanya Dusun Binasari yang direalisasikan dengan peresmian Desa Persiapan Binasari dan peletakan Batu pertama Masjid Al –Hijrah Kec. Siais pada tanggal 17 September 1998. Yang diresmikan oleh Bupati Tapanuli Selatan Drs. Soaloon Siregar yang diwakili Asisten I Drs.Syrifuddin Siregar, juga dihadiri oleh DPRD Tapsel, Muspika Siais, Ormas. Adapun luas areal saat itu dicanangkan 1.200 Ha untuk lahan persawahan, di luar lahan
(39)
35
pemukiman dan lahan usaha pertanian lainnya. Selanjutnya secara resmi dikukuhkan kembali menjadi Dusun Binasari pada Tahun 2002 oleh Bupati Tapanuli Selatan atas nama Camat Siais Drs. Abdul Hamid Nst. Kesiapan status Dusun Binasari untuk ditingkatkan statusnya menjadi Desa Binasari semakin nyata dengan berdirinya sekolah yayasan Fathan Mubina. Berdirinya yayasan ini berdasarkan atas permintaan masyarakat sekitar, karena belum ada sekolah yang berdiri di sekitar dusun tersebut, karena anak-anak mereka perlu mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, ada pemerhati yang peduli akan pendidikan anak-anak tersebut sehingga didirikan yayasan tersebut. Sejak tahun 2001 sekolah tersebut sudah aktif, dan secara resmi sudah mendapat izin operasional dari Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan pada tahun 2002.
Pada tahun 2004, sebuah perusahan bernama PT OPM (Ondop Perkasa Makmur) datang ke sekitar wilayah Dusun Binasari dengan tujuan untuk membuat suatu budidaya perkebunan kelapa sawit. Sebagian Lahan perkebunan kelapa sawit tersebut, mengambil alih lahan pertanian masyarakat sekitar, sehingga lahan masyarakat tersisa ±250 Ha. Pada tahun 2005 PT OPM (Ondop Perkasa Makmur) sudah mulai menjalankan budidaya perkebunan kelapa sawit. Masyarakat yang lahannya diambil alih, menjadi petani buruh harian lepas di perusahaan tersebut. Di atas lahan yang tersisa ±250 Ha, masyarakat tinggal dan mengelola lahan yang tersisa dengan berkebun dan bertani.
(40)
36
4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat berdasarkan umur, pendidikan dan masa kerja responden.
4.2.1 Distribusi Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur
Distribusi petani kelapa sawit berdasarkan umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Petani Kelapa Sawit Berdasakan Umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa petani kelapa sawit yang berumur ≤40 tahun sebanyak 15 orang (60%) dan yang berumur >40 tahun sebanyak orang 10 orang (40%).
4.2.2 Distribusi Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan
Distribusi petani kelapa sawit berdasarkan umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.2.
No Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 1.
2.
≤40 >40
15 10
60 40
(41)
37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Petani Kelapa Sawit Berdasakan Pendidikan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa petani kelapa sawit yang berpendidikan terakhir terakhir SD sebanyak 10 orang ( 40%), berpendidikan terakhir SLTP sebanyak 10 orang ( 40%), berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 4 orang ( 16%), dan yang berpendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 1 orang (4%).
4.2.3 Distribusi Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja
Distribusi petani kelapa sawit berdasarkan masa kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Petani Kelapa Sawit Berdasakan Masa Kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
No Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%) 1. 2. 3. 4. SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi 10 10 4 1 40 40 16 4
Jumlah 25 100
No Masa Kerja (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 1. 2. ≤10 >10 20 5 80 20
(42)
38
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa petani kelapa sawit yang masa kerja nya ≤10 sebanyak 20 orang ( 80%), dan petani kelapa sawit yang masa kerja nya >10 sebanyak 5 orang (20%).
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Analisis Univariat 4.3.1 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit
Distribusi pengetahuan petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa petani kelapa sawit yang pengetahuannya baik sebanyak 17 orang (68%), petani kelapa sawit yang pengetahuannya cukup sebanyak 8 orang ( 32%), dan petani kelapa sawit yang pengetahuannya kurang baik tidak ada (0%).
4.3.1.1 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur Distribusi pengetahuan petani kelapa sawit berdasarkan umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
No Pengetahuan Jumlah (orang) Persentase (%)
1. 2. 3.
Baik Cukup Kurang
17 8 0
68 32 0
(43)
39
Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan umur ≤40 tahun yang pengetahuannya baik sebanyak 9 orang (60%), petani kelapa sawit yang pengetahuaannya cukup sebanyak 6 orang (40%), dan petani kelapa sawit dengan umur >40 tahun yang pengetahuannya baik sebanyak 8 orang (80%), petani kelapa sawit yang pengetahuaannya cukup sebanyak 2 orang (20%).
4.3.1.2 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan Distribusi pengetahuan petani kelapa sawit berdasarkan pendidikan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Umur (tahun)
Pengetahuan
Jumlah
Baik Cukup
F % F % F %
≤40 >40
9 8
60 80
6 2
40 20
15 10
100 100
(44)
40
Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan pendidikan terakhir SD yang pengetahuaannya baik sebanyak 6 orang (60%), petani kelapa sawit yang pengetahuannya cukup sebanyak 4 orang (40%), petani kelapa sawit pendidikan terakhir SLTP yang pengetahuaannya baik sebanyak 6 orang (60%), petani kelapa sawit yang pengetahuannya cukup sebanyak 4 orang (40%), petani kelapa sawit pendidikan terakhir SLTA yang pengetahuaanya baik sebanyak 4 orang (100%), petani kelapa sawit yang pengetahuannya cukup tidak ada (0%), dan petani kelapa sawit yang pendidikan terakhir perguruan tinggi yang pengetahuannya baik sebanyak 1 orang (100%), petani kelapa sawit yang pengetahuaanya cukup tidak ada (0%).
4.3.1.3 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa kerja Distribusi pengetahuan petani kelapa sawit berdasarkan masa kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Pendidikan
Pengetahuan
Jumlah
Baik Cukup
F % F % F %
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi 6 6 4 1 60 60 100 100 4 4 0 0 40 40 0 0 10 10 4 1 100 100 100 100
(45)
41
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan masa kerja ≤10 tahun yang pengetahuannya baik sebanyak 12 orang (60%), petani kelapa sawit yang pengetahuaannya cukup sebanyak 8 orang (40%), dan petani kelapa sawit dengan masa kerja >10 tahun yang pengetahuannya baik sebanyak 5 orang (100%), petani kelapa sawit yang pengetahuaannya cukup tidak ada (0%). 4.3.2 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit
Distribusi pengetahuan petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Masa Kerja (tahun)
Pengetahuan
Jumlah
Baik Cukup
F % F % F %
≤10 >10 12 5 60 100 8 0 40 0 20 5 100 100
Jumlah 17 8 25 100
No Sikap Jumlah (orang) Persentase (%)
1. 2. Setuju Tidak Setuju 7 18 28 72
(46)
42
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa petani kelapa sawit dengan sikap setuju sebanyak 7 orang (28%), dan petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 18 orang ( 72%).
4.3.2.1 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur
Distribusi sikap petani kelapa sawit berdasarkan umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan umur ≤40 tahun dengan sikap setuju sebanyak 3 orang (20%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 12 orang (80%), dan petani kelapa sawit dengan umur >40 tahun dengan sikap setuju sebanyak 4 orang (40%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 6 orang (60%).
4.3.2.2 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan
Distribusi sikap petani kelapa sawit berdasarkan pendidikan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Umur (tahun)
Sikap
Jumlah Setuju Tidak Setuju
F % F % F %
≤40 >40 3 4 20 40 12 6 80 60 15 10 100 100
(47)
43
Tabel 4.10 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan pendidikan terakhir SD dengan sikap setuju sebanyak 1 orang (10%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 9 orang (90%), petani kelapa sawit pendidikan terakhir SLTP dengan sikap setuju sebanyak 2 orang (20%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 8 orang (80%), petani kelapa sawit pendidikan terakhir SLTA dengan sikap setuju sebanyak 3 orang (75%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 1 orang (25%), dan petani kelapa sawit yang pendidikan terakhir perguruan tinggi dengan sikap setuju sebanyak 1 orang (100%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju tidak ada (0%).
4.3.2.3 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja
Distribusi sikap petani kelapa sawit berdasarkan masa kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Pendidikan
Sikap
Jumlah Setuju Tidak Setuju
F % F % F %
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi 1 2 3 1 10 20 75 100 9 8 1 0 90 80 25 0 10 10 4 1 100 100 100 100
(48)
44
Tabel 4.11 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan masa kerja ≤ 10 tahun dengan sikap setuju sebanyak 5 orang (25%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 15 orang (75%), dan petani kelapa sawit dengan masa kerja >10 tahun dengan sikap setuju sebanyak 2 orang (40%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju sebanyak 3 orang (60%).
4.3.3 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan
Distribusi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) petani kelapa sawit berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.12.
Masa Kerja (tahun)
Sikap
Jumlah Setuju Tidak Setuju
F % F % F %
≤10 >10
5 2
25 40
15 3
75 60
20 5
100 100
(49)
45
Tabel 4.12 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit jenis pekerjaan pembibitan yang menggunakan APD lengkap sebanyak 7 orang (28%), yang menggunakan APD tidak lengkap sebanyak 18 orang (72%), petani kelapa sawit jenis pekerjaan pemeliharaan tanaman yang menggunakan APD lengkap sebanyak 6 orang (24%), yang menggunakan APD tidak lengkap sebanyak 19 orang (76%), petani kelapa sawit jenis pekerjaan pemupukan yang menggunakan APD lengkap sebanyak 10 orang (40%), yang menggunakan APD tidak lengkap sebanyak 15 orang (60%), dan petani kelapa sawit jenis pekerjaan panen yang menggunakan APD lengkap sebanyak 14 orang (56%), yang menggunakan APD tidak lengkap sebanyak 11 orang (44%).
4.3.4 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit
Distribusi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.13.
No Jenis Pekerjaan
Penggunaan APD
Jumlah Lengkap Tidak Lengkap
F % F % F %
1. 2. 3. 4. Pembibitan Pemeliharaan Tanaman Pemupukan Panen 7 6 10 14 28 24 40 56 18 19 15 11 72 76 60 44 25 25 25 25 100 100 100 100
(50)
46
Tabel 4.13 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 5 orang (20%), dan petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 20 orang (80%).
4.3.4.1 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur
Distribusi penggunaan APD petani kelapa sawit berdasarkan umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
No Penggunaan APD F %
1. 2. Lengkap Tidak Lengkap 5 20 20 80
Jumlah 25 100
Umur (tahun)
Penggunaan APD
Jumlah Lengkap Tidak Lengkap
F % F % F %
≤40 >40 2 3 13,3 30 13 7 86,7 70 15 10 100 100
(51)
47
Dari tabel 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan umur ≤40 tahun yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 2 orang (13,3%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 13 orang (86,7%), dan petani kelapa sawit dengan umur >40 tahun yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 3 orang (30%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 7 orang (70%).
4.3.4.2 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan
Distribusi Penggunaan APD petani kelapa sawit berdasarkan pendidikan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Dari tabel 4.15 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan pendidikan terakhir SD yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 1 orang (10%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung
Pendidikan
Penggunaan APD
Jumlah Lengkap Tidak Lengkap
F % F % F %
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi 1 2 1 1 10 20 25 100 9 8 3 0 90 80 75 0 10 10 4 1 100 100 100 100
(52)
48
Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 9 orang (90%), petani kelapa sawit pendidikan terakhir SLTP yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 2 orang (20%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 8 orang (80%), petani kelapa sawit pendidikan terakhir SLTA yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 1 orang (25%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 3 orang (75%), dan petani kelapa sawit yang pendidikan terakhir perguruan tinggi yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 1 orang (100%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap tidak ada (0%).
4.3.4.3 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja
Distribusi Penggunaan APD petani kelapa sawit berdasarkan masa kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Masa Kerja (tahun)
Penggunaan APD
Jumlah Lengkap Tidak Lengkap
F % F % F %
≤10 >10 5 0 25 0 15 5 75 100 20 5 100 100
(53)
49
Dari tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa petani kelapa sawit dengan masa kerja ≤ 10 tahun yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebanyak 5 orang (25%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 15 orang (75%), dan petani kelapa sawit dengan masa kerja >10 tahun yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap tidak ada (0%), petani kelapa sawit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebanyak 5 orang (100%).
4.4 Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan APD dengan menggunakan uji chi square dapat dilihat pada tabel berikut :
4.4.1 Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, dapat diperoleh petani kelapa sawit yang berpengetahuan baik terhadap penggunaan APD lengkap sebanyak 5 orang (29,4%) , petani kelapa sawit yang berpengetahuan baik terhadap penggunaan
Pengetahuan
Penggunaan APD
Jumlah Sig.
P Lengkap Tidak Lengkap
F % F % F %
Baik Cukup 5 0 29,4 0 12 8 70,6 100 17 8 100 100 0,140
(54)
50
APD tidak lengkap sebanyak 12 orang ( 70,6%), dan petani kelapa sawit yang berpengetahuan cukup terhadap penggunaan APD lengkap tidak ada (0%), petani kelapa sawit yang berpengetahuan cukup terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 8 orang (100%).
Pada hasil uji chi square antara pengetahuan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat diketahui nilai p = 0,140 dimana
p > 0,05, artinya H0 di terima sehingga tidak ada hubungan pengetahuan
responden dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
4.4.2 Hubungan Sikap Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Tabel 4.18 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, dapat diperoleh petani kelapa sawit dengan sikap setuju terhadap penggunaan APD lengkap sebanyak 5 orang (71,4%), petani kelapa sawit dengan sikap setuju terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 2 orang (28,6%), dan petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju terhadap penggunaan APD lengkap tidak ada (0%), petani kelapa sawit dengan
Sikap
Penggunaan APD
Jumlah Sig. P Lengkap Tidak Lengkap
F % F % F %
Setuju Tidak Setuju 5 0 71,4 0 2 18 28,6 100 7 18 100
100 0,0001
(55)
51
sikap tidak setuju terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 18 orang (100%).
Pada hasil uji chi square antara sikap dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat diketahui nilai p = 0,0001 dimana
p<0,05, artinya H0 di tolak sehingga ada hubungan sikap responden dengan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
4.4.3 Pengetahuan dan Sikap Petani Kelapa Sawit Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap
Tabel 4.19 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Petani Kelapa Sawit dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, dapat diperoleh petani kelapa sawit yang pengetahuan baik dan sikap setuju dengan penggunaan APD lengkap sebanyak 5 orang (100%), petani kelapa sawit yang pengetahuan baik dan sikap tidak setuju dengan penggunaan APD lengkap tidak ada (0%), dan petani kelapa sawit yang pengetahuan cukup dan sikap setuju dengan penggunaan APD lengkap tidak ada
Pengetahuan
Sikap
Jumlah Setuju Tidak Setuju
F % F % F %
Baik Cukup 5 0 100 0 0 0 0 0 5 0 100 100
(56)
52
(0%), petani kelapa sawit yang pengetahuan cukup dan sikap tidak setuju dengan penggunaan APD lengkap tidak ada (0%).
4.4.4 Pengetahuan dan Sikap Petani Kelapa Sawit dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tidak Lengkap
Tabel 4.20 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Petani Kelapa Sawit dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tidak Lengkap di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, dapat diperoleh petani kelapa sawit yang pengetahuan baik dan sikap setuju dengan penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 2 orang (16,7%), petani kelapa sawit yang pengetahuan baik dan sikap tidak setuju dengan penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 10 orang(83,3%), dan petani kelapa sawit yang pengetahuan cukup dan sikap setuju dengan penggunaan APD tidak lengkap tidak ada (0%), petani kelapa sawit yang pengetahuan cukup dan sikap tidak setuju dengan penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 8 orang (100%).
Pengetahuan
Sikap
Jumlah Setuju Tidak Setuju
F % F % F %
Baik Cukup
2 0
16,7 0
10 8
83,3 100
12 8
100 100
(57)
53
4.5 Hasil Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil bivariat diatas, dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan dan sikap memenuhi syarat untuk dilakukan uji multivariat, karena nilai p value untuk pengetahuan dan sikap < 0,25. Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Karena kedua variabel memenuhi syarat untuk dilakukan uji multivariat. Tetapi setelah dilakukan pengujian melalui metode Backward, variabel pengetahuan mempunyai korelasi parsial terkecil dengan variabel dependent dan tidak memenuhi kriteria kemaknaan statistik tertentu sehingga dikeluarkan dari model dan variabel sikap yang memenuhi uji statistik tersebut, sehingga diperoleh hasil seperti tabel berikut :
Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Sikap Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani Kelapa Sawit di di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
Variabel B Sig (OR) EXP B 95% CI
Sikap 3,750 0,005 42,500
3,159 – 571,818
Konstanta -,916 0,273 0,400
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa nilai p = 0.005 < α = 0.05, artinya H0 ditolak menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sikap responden terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Sedangkan nilai Odds Ratio atau Exp (B) = 42,5 artinya petani kelapa sawit yang memiliki sikap tidak setuju 42,5 kali tidak memakai APD dengan lengkap.
Sehingga dapat dibuat model perhitungan nilai probabilitas responden menggunakan APD tidak lengkap
(58)
54
p =
1
1+
�
—(−0,916 +3,750 � ����� )Keterangan: e adalah fungsi eksponen (kebalikan dari logaritma natural), nilai konstan = 2,71828.
Tabel 4.22 Probabilitas Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani Kelapa Sawit di di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
Variabel Prediktor Proporsi Persentase
Sikap 0 0,28 28%
Sikap 1 0,94 94%
Keterangan : Sikap (0) : Setuju Sikap (1) : Tidak Setuju
Berdasarkan tabel 4.22 di atas, menjelaskan bahwa jika petani kelapa sawit memiliki sikap setuju (0), maka nilai probabilitas petani kelapa sawit menggunakan APD tidak lengkap sebesar 28%, sebaliknya jika petani kelapa sawit memiliki sikap tidak setuju (1), maka nilai probabilitas petani kelapa sawit menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sebesar 94%.
(59)
55
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 25 petani kelapa sawit, diperoleh bahwa petani kelapa sawit yang berpengetahuan baik terhadap penggunaan APD lengkap sebanyak 5 orang (29,4%) , petani kelapa sawit yang berpengetahuan baik terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 12 orang ( 70,6%), dan petani kelapa sawit yang berpengetahuan cukup terhadap penggunaan APD lengkap tidak ada (0%), petani kelapa sawit yang berpengetahuan cukup terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 8 orang (100%).
Berdasarkan hasil uji chi square yang dilakukan terhadap hubungan pengetahuan petani kelapa sawit dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), diperoleh nilai p = 0,140 dimana p > 0,05, artinya H0 di terima sehingga tidak ada hubungan pengetahuan responden dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Untuk itu, variabel pengetahuan tidak dapat dilanjutkan ke uji multivariat,
(60)
56
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sihombing (2014), terdapat pengaruh yang bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Tetapi, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Shobib,dkk (2009), bahwa tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Jika dilihat dari pendidikan terakhir responden, dari 25 orang responden rata-rata berpendidikan terakhir SD, dan SLTP, hanya sebagian kecil yang berpendidikan terakhir SLTA dan Perguruan tinggi. Tetapi, jika dilihat dari hasil jawaban responden terlihat bahwa mereka mempunyai pengetahuan yang cukup baik mengenai Alat Pelindung Diri (APD), baik pengertian mengenai APD, fungsi APD, jenis-jenis APD bahkan bahaya yang ditimbulkan jika tidak menggunakan APD. Namun jika dikaitkan dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), hampir seluruhnya petani kelapa sawit tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pekerjaan. Hal ini bisa terjadi dikarenakan petani kelapa sawit tidak terlalu perduli dengan keselamatan dan kesehatan mereka saat melakukan pekerjaan, karena mereka mengganggap bahwa Alat Pelindung Diri (APD) yang mereka gunakan saat bekerja hanya memperlambat pekerjaan mereka dan membuat mereka tidak nyaman dalam bekerja, kurangnya fasilitas juga berpengaruh sehingga mereka tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap dan responden lebih mementingkan kenyamanan mereka saat bekerja dibandingkan dengan keselamatan mereka. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya sosialisasi
(61)
57
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di dusun-dusun, karena kurangnya akses yang memadai untuk melakukan sosialisasi khususnya di daerah tersebut.
5.2 Pengaruh Sikap Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 25 petani kelapa sawit, diperoleh petani kelapa sawit dengan sikap setuju terhadap penggunaan APD lengkap sebanyak 5 orang (71,4%), petani kelapa sawit dengan sikap setuju terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 2 orang (28,6%), dan petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju terhadap penggunaan APD lengkap tidak ada (0%), petani kelapa sawit dengan sikap tidak setuju terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 18 orang (100%).
Berdasarkan hasil uji chi square yang dilakukan terhadap hubungan sikap petani kelapa sawit dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), diperoleh nilai p = 0,0001 dimana p<0,05, artinya H0 di tolak sehingga ada hubungan sikap responden dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Untuk itu Variabel sikap dapat dilanjutkan dengan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik, karena hanya ada satu variabel yang berhubungan yaitu sikap.
Berdasarkan hasil uji regresi logistik, diperoleh bahwa nilai sig p= 0,005 < α = 0.05, artinya H0 ditolak menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel sikap responden terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Sedangkan nilai Odds Ratio atau Exp (B) = 42,5 artinya petani
(62)
58
kelapa sawit yang memiliki sikap tidak setuju 42,5 kali tidak memakai APD dengan lengkap daripada petani kelapa sawit yang memiliki sikap setuju.
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo,2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Khamdani (2009), dan sejalan dengan penelitian Rorimpandey,dkk (2014) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang bermakna variabel sikap dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani. Hasil penelitian Chepkener (2013) juga menyatakan bahwa kalangan pekerja Jua Kali memiliki sikap buruk terhadap keselamatan mata, Sehingga sikap pekerja tersebut memiliki pengaruh terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Karena, suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas (Notoatmodjo,2012).
Kecenderungan petani kelapa sawit tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap secara umum disebabkan oleh ketidaknyamanan petani saat bekerja, kebiasaan setempat juga mempengaruhi petani untuk tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja, tidak tersedianya fasilitas yang baik di daerah tersebut, serta kurangnya kepeduliaan petani terhadap keselamatan dan kesehatan mereka, sehingga diperoleh fakta di lapangan pengetahuan petani kelapa sawit tergolong baik mengenai APD, hanya saja mereka tidak menyikapinya dengan baik karena alasan-alasan tertentu.
(63)
59
5.3 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
5.3.1 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 diperoleh bahwa petani kelapa sawit yang memiliki pengetahuan baik dan sikap setuju dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap sebanyak 5 orang (100%), perilaku ini sesuai karena seseorang yang mengetahui stimulus atau objek yang diberikan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya yang diharapkan ia akan melaksanakan apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Begitu juga dengan petani kelapa sawit yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai Alat Pelindung Diri (APD) serta menyikapi nya dengan baik, sehingga mereka akan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap pada saat melakukan pekerjaan.
5.3.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tidak Lengkap
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 diperoleh bahwa petani kelapa sawit yang memiliki pengetahuan baik dan sikap setuju tetapi tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap sebanyak 2 orang (16,7%), perilaku ini tidak sesuai karena seharusnya memiliki pengetahuan yang baik dan sikap setuju terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri
(64)
60
(APD) mencerminkan perilaku yang sesuai, yakni seharusnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap. Petani yang yang memiliki pengetahuan baik dengan sikap tidak setuju dan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap sebanyak 10 orang (83,3%), dan Petani yang yang memiliki pengetahuan cukup dengan sikap tidak setuju dan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap sebanyak 8 orang (100%).
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif juga mempunyai berbagai tingkatan untuk melihat tingkat pengetahuan seseorang. Sehingga, seseorang yang tahu dan memahami tentang suatu objek tertentu belum tentu tingkat pengetahuannya sampai pada tingkat tertinggi. Begitu juga dengan sikap, sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Sikap juga memiliki berbagai tingkatan, bisa saja pengetahuan seseorang sudah baik mengenai Alat Pelindung Diri (APD), tetapi tingkatan sikap nya belum sampai ke tingkat menghargai dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan atau perbuatan nyata diperlukan juga faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan dari pihak yang berperan penting atau tokoh masyarakat yang di segani masyarakat di dusun tersebut.
(65)
61
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada petani kelapa sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari 25 responden yang diteliti, terdapat sebagian besar petani kelapa sawit mempunyai pengetahuan yang baik mengenai Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 17 orang (68%), sedangkan dilihat dari sikapnya, sebagian besar sikap petani kelapa sawit tidak setuju mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap sebanyak 18 orang (72%).
2. Berdasarkan analisis bivariat melalui uji Chi Square diketahui variabel pengetahuan tidak mempunyai pengaruh yang bermakna dengan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada petani kelapa sawit dengan nilai p = 0,140 dimana p > α = 0,05.
3. Berdasarkan analisis bivariat melalui uji Chi Square diketahui variabel sikap mempunyai Hubungan yang bermakna dengan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada petani kelapa sawit dengan nilai p= 0.0001 dimana p < α = 0,05.
4. Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda, karena kedua variabel memenuhi syarat untuk uji multivariat dengan nilai p value < 0,25 dan di uji dengan metode Backward sehingga diperoleh
(66)
62
variabel sikap yang memenuhi persyaratan uji dan berpengaruh dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu dengan nilai p= 0,005 < α = 0.05, nilai Odds Ratio atau Exp (B) = 42,5 artinya petani kelapa sawit yang memiliki sikap tidak setuju 42,5 kali tidak memakai APD dengan lengkap daripada petani kelapa sawit yang memiliki sikap setuju.
6.2 Saran
1. Memberikan sosialisasi kepada petani kelapa sawit untuk meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap saat melakukan pekerjaan.
2. Untuk organisasi kelompok tani yang ada di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan untuk meningkatkan kembali perkumpulan-perkumpulan petani dan menyediakan suatu fasilitas yang sederhana seperti koperasi kelompok tani terkait dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan saat melakukan pekerjaan, ini bisa dilakukan karena jarak dusun yang cukup jauh dari pusat kota dan dengan adanya fasilitas tersebut, masyarakat lebih mudah mendapatkan APD yang mereka butuhkan saat melakukan pekerjaan.
3. Untuk tokoh masyarakat yang ada di dusun Binasari tersebut, harus lebih berperan aktif untuk mengawasi masyarakat petani yang ada di dusun tersebut untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap dan memberikan perilaku contoh untuk merubah sikap petani tersebut, agar fasilitas yang diadakan dari kelompok tani bisa terlaksana dengan baik.
(67)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan kerja ditujukan kepada lingkungan, mesin, peralatan kerja, perlengkapan kerja, dan terutama faktor manusia. Lingkungan harus memenuhi syarat lingkungan yang aman serta memenuhi persyaratan keselamatan, kondisi tempat kerja yamg memenuhi syarat keselamatan, dan perancanaan sepenuhnya yang memenuhi syarat keselamatan. Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, serta cukup dilengkapi alat pelindung ( Suma’mur, 2009).
Menurut Santoso (2004), kecelakaan kerja dapat dicegah dengan memperhatikan 4 faktor, yakni faktor:
1. Lingkungan 2. Manusia 3. Peralatan
4. Bahaya ( hal-hal yang membahayakan).
2.2 Pengendalian Faktor Bahaya di Lingkungan Kerja
Moeljosoedarmo (2008), ada beberapa cara pengendalian terhadap bahaya di lingkungan kerja yang dapat diterapkan ialah :
1. Pengendalian secara teknis, ada beberapa pengendalian secara teknis yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Pengendalian langsung kepada sumbernya b. Pengendalian kepada lingkungan kerja
(68)
9
c. Pengendalian langsung kepada tenaga kerja 2. Pengendalian secara administratif
3. Alat-alat pelindung diri
2.2.1 Pengendalian Secara Teknis Langsung Kepada Sumbernya
Apabila kita telah mempertimbangkan untuk melakukan suatu tindakan pencegahan terhadap timbulnya atau terjadinya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh karena bahan-bahan kimia berbahaya. Pada prinsipnya pertama-tama adalah mengurangi atau membatasi jumlah bahan kimia berbahaya yang ada di lingkungan kerja sesuai dengan jenis dan kebutuhan untuk proses produksi pada saat itu. Ada beberapa cara yang tepat untuk menekan jumlah bahan-bahan berbahaya, yaitu dengan subsitusi bahan berbahaya dengan bahan yang tidak atau kurang berbahaya.Cara ini adalah tindakan yang paling baik untuk menghentikan penggunaan bahan kimia berbahaya ( Moeljosoedarmo,2008).
2.2.1.1 Pengendalian Lingkungan Keja
Menurut Moeljosoedarmo (2008), ada beberapa cara pengendalian kepada lingkungan kerja, yaitu:
1. Ketata rumahtanggaan
2. Ventilasi keluar ( aliran udara keluar)
2.2.1.2 Pengendalian Langsung Kepada Tenaga Kerja
Pengendalian langsung kepada tenaga kerja berupa pengendian bahaya yang dilakukan dengan memberikan peringatan, instruksi, tanda, label yang akan membuat pekerja waspada akan adanya bahaya dilokasi tersebut. penting bagi pekerja mengetahui dan memperhatikan tanda-tanda peringatan yang ada dilokasi
(1)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur di Dusun Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 .... 36 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan di
Dusun Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 .... 37 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja di
Dusun Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 .... 37 Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari Kec.
Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 38 Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur di
Dusun Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 .... 39 Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan
di Dusun Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 40 Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa
Kerja di Dusun Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 41 Tabel 4.8 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari Kec.
Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 41 Tabel 4.9 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur di Dusun
Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 42 Tabel 4.10 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Pendidikan di
Dusun Binasari Kec. Angkola Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 .... 43 Tabel 4.11 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Masa Kerja di
(2)
ix
Tabel 4.14 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Umur di Dusun Binasari Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 46 Tabel 4.15 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa
Sawit Berdasarkan Pendidikan di Dusun Binasari Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 47 Tabel 4.16 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petani Kelapa
Sawit Berdasarkan Masa Kerja di Dusun Binasari Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 48 Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Petani Kelapa Sawit dengan Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) di Dusun Binasari Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 49 Tabel 4.18 Distribusi Sikap Petani Kelapa Sawit dengan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) di Dusun Binasari Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 50 Tabel 4.19 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Petani Kelapa Sawit dengan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 51 Tabel 4.20 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Petani Kelapa Sawit dengan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tidak Lengkap di Dusun Binasari, Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 52 Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Sikap Terhadap
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 53 Tabel 4.22 Probabilitas Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petani
Kelapa Sawit di Dusun Binasari Kec. Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016 ... 54
(3)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan ... 18 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 26
(4)
xi DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden ... 66
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ... 67
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 72
Lampiran 4. Surat Balasan Pelaksanaan Penelitian ... 73
Lampiran 5. Master Data ... 74
Lampiran 6. Output Data Hasil Penelitian ... 77
Lampiran 7. Dokumentasi Lapangan ... 88
(5)
DAFTAR ISTILAH
Singkatan : Singkatan dari
ILO : International Labour Organization K3 : Keselamatan dan Kwesehatan Kerja SDM : Sumber Daya Manusia
APD : Alat Pelindung Diri TBS : Tandan Buah Segar PIR : Perkebunan Inti Rakyat MCK : Mandi Cuci Kakus OPM : Ondop Perkasa Makmur
(6)
xiii DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Lasna Khadijah Naibaho Tempat Lahir : Padangsidimpuan Tanggal Lahir : 20 oktober 1994 Suku Bangsa : Batak Toba
Agama : Islam
Nama Ayah : Ruslan Oloan Naibaho Suku Bangsa Ayah : Batak Toba
Nama Ibu : Sangkot Lubis Suku Bangsa Ibu : Batak Mandailing
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1999 – 2000 : TK. Kartika Padangsidimpuan 2. Tahun 2000 – 2006 : SD. Negeri 12 Padangsidimpuan 3. Tahun 2006 – 2009 : MTs.N Model Padangsidimpuan 4. Tahun 2009 – 2012 : MAN 2 Model Padangsidimpuan 5. Tahun 2012 – sekarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU