4.5 Hasil Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil bivariat diatas, dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan dan sikap memenuhi syarat untuk dilakukan uji multivariat, karena
nilai p value untuk pengetahuan dan sikap 0,25. Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Karena kedua variabel memenuhi
syarat untuk dilakukan uji multivariat. Tetapi setelah dilakukan pengujian melalui metode Backward, variabel pengetahuan mempunyai korelasi parsial terkecil
dengan variabel dependent dan tidak memenuhi kriteria kemaknaan statistik tertentu sehingga dikeluarkan dari model dan variabel sikap yang memenuhi uji
statistik tersebut, sehingga diperoleh hasil seperti tabel berikut :
Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Sikap Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Petani Kelapa
Sawit di di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
Variabel B
Sig OR EXP B
95 CI
Sikap
3,750 0,005
42,500 3,159
– 571,818
Konstanta
-,916 0,273
0,400
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa nilai p = 0.005 α =
0.05, artinya H ditolak menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sikap responden
terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri APD. Sedangkan nilai Odds Ratio atau Exp B = 42,5 artinya petani kelapa sawit yang memiliki sikap tidak setuju
42,5 kali tidak memakai APD dengan lengkap. Sehingga dapat dibuat model perhitungan nilai probabilitas responden
menggunakan APD tidak lengkap
Universitas Sumatera Utara
p =
1 1+
�
—−0,916 +3,750 � �����
Keterangan: e adalah fungsi eksponen kebalikan dari logaritma natural, nilai konstan = 2,71828.
Tabel 4.22 Probabilitas Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Petani Kelapa Sawit di di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab.
Tapanuli Selatan Tahun 2016.
Variabel Prediktor
Proporsi Persentase
Sikap 0,28
28 Sikap
1 0,94
94 Keterangan :
Sikap 0 : Setuju Sikap 1 : Tidak Setuju
Berdasarkan tabel 4.22 di atas, menjelaskan bahwa jika petani kelapa sawit memiliki sikap setuju 0, maka nilai probabilitas petani kelapa sawit
menggunakan APD tidak lengkap sebesar 28, sebaliknya jika petani kelapa sawit memiliki sikap tidak setuju 1, maka nilai probabilitas petani kelapa sawit
menggunakan Alat Pelindung Diri APD tidak lengkap sebesar 94.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri
APD Pada Petani Kelapa Sawit di Dusun Binasari, Kec.Angkola Selatan Kab. Tapanuli Selatan Tahun 2016.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Notoatmodjo, 2012. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 25 petani kelapa sawit, diperoleh
bahwa petani kelapa sawit yang berpengetahuan baik terhadap penggunaan APD lengkap sebanyak 5 orang 29,4 , petani kelapa sawit yang berpengetahuan baik
terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 12 orang 70,6, dan petani kelapa sawit yang berpengetahuan cukup terhadap penggunaan APD lengkap
tidak ada 0, petani kelapa sawit yang berpengetahuan cukup terhadap penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 8 orang 100.
Berdasarkan hasil uji chi square yang dilakukan terhadap hubungan pengetahuan petani kelapa sawit dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD,
diperoleh nilai p = 0,140 dimana p 0,05, artinya H di terima sehingga tidak ada
hubungan pengetahuan responden dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD. Untuk itu, variabel pengetahuan tidak dapat dilanjutkan ke uji multivariat,
karena nilai p 0,05, sehingga variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara