19
2.2 Audit Internal
Sawyer et.,al 2005 mengemukakan bahwa auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka
secara efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha. Auditor internal di seluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara berbeda,
tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen senior. Akibatnya, sulit mendefinisikan berbagai aktivitas yang dilakukan auditor.
Selanjutnya, dalam Sawyer et.,al 2005, American Accounting Association mendefinisikan Audit Internal sebagai proses sistematis untuk secara
objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian- kejadian ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan
kriteria yang ditetapkan dan mengomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan. Definisi ini ditujukan untuk menggambarkan proses yang
dilakukan di semua jenis audit; tetapi istilah “tindakan dan kejadian ekonomi” mengarah pada aspek keuangan atau akuntansi.
IIA Institute of Internal Audit memperkenalkan SPPIA Standards for The Professional Practice of Internal Auditing yang berisi definisi berikut ini:
Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam
Universitas Sumatera Utara
20
perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Pada tahun 1998, IIA membentuk Kelompok Kerja yang Merumuskan Pedoman Guidance Task Force
– GTF yang ditugaskan untuk
mempertimbangkan perubahan-perubahan yang mungkin dilakukan terhadap Standar dan pedoman lainnya. Salah satu elemen terpenting GTF adalah
mengembangkan suatu definisi baru untuk audit internal yang mampu menangkap esensi modern dari profesi tersebut secara jelas dan ringkas.
Ruang Lingkup Audit Internal Dalam pelaksanaan tugasnya auditor internal mempunyai batasan dan
lingkup yang dilaksanakannya. Menurut Cashin Rahayu, 2012, ruang lingkup audit internal yaitu compliance, verification dan evaluation. Selanjutnya menurut
Tugiman Rahayu, 2012, ruang lingkup audit internal yaitu: 1 Penyampaian hasil pemeriksaan: pemeriksa internal harus melaporkan
hasil-hasil pemeriksaan yang diperoleh dalam kegiatan pemeriksaannya. 2 Tindak lanjut hasil pemeriksaan: pemeriksa internal harus terus
meninjau atau melakukan follow up untuk memastikan bahwa terhadap temuan-temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindak
lanjut yang tepat. Tanggung Jawab Audit Internal
Menurut Sawyers et.,al 2005, pada tahun 1947 IIA menerbitkan Statement of Responsibilities of Internal Auditing Pernyataan Tanggung Jawab
Audit Internal. Hal ini merupakan langkah berani pada waktu itu karena mampu
Universitas Sumatera Utara
21
menunjukkan perhatian auditor internal terhadap operasional perusahaan, meskipun masih ditekankan pada aspek akuntansi dan keuangan. Seiring
berlalunya waktu, penekanan pada akuntansi dihilangkan, dan audit operasional semakin berkembang. Ima pernyataan yang diterbitkan setelah tahun 1947 1957,
1971, 1976, 1981, dan 1990 menunjukkan kemajuan dalam disiplim ilmu yang sedang berkembang.
Satu perubahan penting mendasari perubahan-perubahan selanjutnya. Pernyataan tahun 1947 merupakan satu-satunya pernyataan tanggung jawab audit
internal; namun, pernyataan tahun 1981 dan 1990 diterbitkan setelah penerapan standar dan berperan sebagai pelengkap standar. Pernyataan Tanggung Jawab
Audit Internal yang asli diterbitkan oleh IIA pada tahun 1947. Pernyataan tersebut direvisi tahun 1990, dengan memasukkan konsep-konsep yang telah dibangun
sebelumnya, termasuk perubahan yang diperlukan untuk profesi pada saat itu. Unsur-unsur Audit Internal
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Susanto, disebutkan bahwa menurut Tugiman 2005 terdapat tiga unsur dalam audit internal, yaitu:
1 Memastikan memverifikasi verification
2 Menilai mengevaluasi recommendation
3 Rekomendasi recommendation
Universitas Sumatera Utara
22
Maksud dari penyataan tersebut diatas adalah: 1
Memastikan memverifikasi verification Merupakan suatu aktivitas penilaian dan pemeriksaan atas
kebenaran data dan informasi yang dihasilkan dari suatu sistem akuntansi sehingga dapat dihasilkan laporan akuntansi yang akurat, yaitu cepat dan
dapat dipercaya. Catatan yang telah diverifikasi dapat ditentukan oleh audit internal tertentu apakah terdapat kekurangan dan kelemahan dalam
prosedur pencatatan untuk diajukan saran-saran perbaikan. 2
Menilai mengevaluasi recommendation Merupakan aktivitas penilaian secara menyeluruh atas
pengendalian akuntansi keuangan dari kegiatan menyeluruh berdasarkan kriteria yang sesuai. Hal ini merupakan suatu cara untuk memperoleh
kesimpulan yang menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan perusahaan.
3 Rekomendasi recommendation
Merupakan suatu aktivitas penilaian dan pemeriksaan terhadap ketaatan pelaksanaan dan prosedur operasi, prosedur akuntansi, kebijakan
dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan tindakan korektif kepada manajemen.
Universitas Sumatera Utara
23
2.3 Intellectual Capital IC