23
2.3 Intellectual Capital IC
Dalam penelitiannya, Hendrawan menyatakan bahwa Terdapat berbagai definisi tentang intellectual capital dalam berbagai literatur. Diantaranya adalah
definisi yang dikemukakan oleh Bukh et.,al 2005, Intellectual Capital merupakan berbagai sumber daya pengetahuan dalam bentuk karyawan,
pelanggan, proses atau teknologi yang dapat digunakan dalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan.
Intellectual capital tidak memiliki definisi secara pasti. Beberapa mengartikan secara berbeda karena konsep mengenai Intellectual Capital sangat
luas dan sering terbagi menjadi beberapa kategori. Dalam penelitian Widyaningrum 2014, Edvinsson menyatakan bahwa Intellectual Capital
merupakan pengalaman terapan, teknologi organisasional, hubungan pelanggan, keahlian yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan.
Organization for Economic Co-Operation and Development OECD dalam Adeline 2012 mendeskripsikan Intellectual Capital sebagai nilai ekonomi
dari dua kategori aktiva tidak berwujud perusahaan: organizational structural capital dan human capital. Structural capital meliputi proprietary software dan
systems, distribution network, dan supply chains. Human capital mencakup human resources dalam organisasi dari luar organisasi seperti pelanggan dan
supplier. OECD menganggap Intellectual Capital sebagai bagian dari intangible asset.
Lebih lanjut, Hendrawan 2014 menyebutkan bahwa Bontis et.,al 2000 menyatakan secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari
Universitas Sumatera Utara
24
IC, yaitu: human capital HC, structural capital SC, dan customer capital CC. Menurut Bontis et.,al2000, secara sederhana HC merepresentasikan
individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan oleh karyawannya. HC merupakan kombinasi dari genetic inheritance; education;
experience, and attitude tentang kehidupan dan bisnis. Selanjutnya, Bontis et.,al 2000 menyebutkan bahwa SC meliputi seluruh non-human storehouses of
knowledge dalam organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah database, organisational charts, process manuals, strategies, routines dan segala hal yang
membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya. Sedangkan, tema utama dari CC adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels
dan customer relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui jalannya bisnis Bontis et.,al, 2000.
Dari beberapa definisi intellectual capital, terdapat kesamaan pokok pikiran yaitu intellectual capital merupakan berbagai sumber daya pengetahuan,
pengalaman, dan keahlian yang berkaitan dengan keahlian karyawan, hubungan baik dengan pelanggan, dan kapasitas teknologi informasi milik perusahaan yang
secara signifikan berkontribusi dalam proses penciptaan nilai sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif competitive advantage bagi perusahaan.
Karakteristik Intellectual Capital IC Menurut Sangkala 2006 dalam Soetedjo et.,al 2014 , Intellectual
Capital umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut:Non Rivalreus, Increasing Return, Non Additive.
Universitas Sumatera Utara
25
Komponen Intellectual Capital IC Banyak peneliti yang mengungkapkan berbagai pendapatnya mengenai
komponen dari IC. Pada umumnya peneliti menyatakan bahwa intellectual capital terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :
1 Human Capital HC
Human capital mencakup seperangkat kemampuan, sifat dan sikap dari karyawan suatu perusahaan Choong, 2008. Human capital
merupakan lifeblood dalam intellectual capital. Human capital merupakan sumber innovation dan improvement, karena di dalamnya
terdapat pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan perusahaan. Human capital dapat meningkat jika perusahaan
dapat memanfaatkan dan mengembangkan pengetahuan, kompentensi dan keterampilan karyawannya secara efisien. Oleh karena itu, human
capital merupakan sumber daya kunci yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga perusahaan mampu bersaing
dan bertahan di lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan memiliki karyawan yang berkeahlian dan berketerampilan, maka dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut. Meningkatnya kinerja perusahaan juga akan
meningkatkan persepsi pasar. 2 Structural Capital SC
Structural capital adalah bentuk intellectual capital yang paling kompleks Choong, 2008. Menurut Choong 2008, yang termasuk di
Universitas Sumatera Utara
26
dalam structural capital adalah kebudayaan perusahaan, inovasi dan proses bisnis perusahaan. Structural capital merupakan kemampuan
organisasi dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan struktur yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual
yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, dan
filosofi manajemen Kuryanto, 2008. 3
Relational Capital RC atau Customer Capital CC Relational capital mencakup hubungan baik antara perusahaan
dengan seluruh stakeholder Choong, 2008. Relational capital merupakan hubungan harmonis association network yang dimiliki oleh
perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok, pelanggan dan juga pemerintah dan masyarakat. Relational capital dapat
muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan Kuryanto,2008.
Peran Intellectual Capital IC Intellectual capital berperan penting dalam kegiatan bisnis perusahaan,
hal tersebut dikarenakan intellectual capital memiliki beberapa kelebihan Sangkala, 2006, yaitu:
1 Memberikan pandangan menyeluruh mengenai perusahaan, karena tujuan utamanya adalah menciptakan suatu kerangka kerja yang dapat
Universitas Sumatera Utara
27
menjelaskan seluruh sumber daya perusahaan dan bagaimana sumber daya tersebut berinteraksi untuk menciptakan nilai
2 Memberi dasar pengembangan pemahaman akan sifat dasar sumber daya dalam tindakan. Intellectual capital merupakan sumber daya yang
memiliki perbedaan karakteristik bila dibandingkan dengan sumber daya fisik, yang menyebabkan adanya perbedaan dalam proses penciptaan
nilai, 3 Menyediakan suatu bahasa yang sama mengenai intangible asset,
memfasilitasi pemahaman mengenai sumbangannnya terhadap penciptaan nilai di dalam dan antar perusahaan serta pada stakeholders
4 Berfokus pada nilai, bukan pada biaya. Perspektif intellectual capital memiliki potensi untuk menciptakan nilai bagi perusahaan atau
melakukan transformasi sebagai suatu tujuan, tanpa memperdulikan asal atau sumber daya tersebut, sehingga perspektif ini melengkapi kerangka
kerja akuntansi, 5 Lebih bersifat praktek daripada konseptual.Intellectual capital
memberikan dukungan berupa konsep, alat-alat dan kerangka kerja yang telah dikembangkan dalam suatu proses iterative antara masyarakat
praktisi dan akademisi, serta menggambarkan dengan jelas suatu pendekatan peneliti yang berorientasi pada praktek.
Pengukuran Intellectual Capital IC Intellectual capital dianggap sebagai aset tak berwujud, dan tentu akan
sulit untuk mengukur modal ini. Terdapat metode yang dikembangkan oleh Pulic
Universitas Sumatera Utara
28
Adeline, 2012 yang disebut sebagai Value Added Intellectual Capital VAIC. Metode ini bertujuan untuk menyajikan informasi tentang value creation efficency
dari aset berwujud tangible assets dan aset tak berwujud intangible assets yang dimiliki oleh perusahaan. VAIC merupakan alat untuk mengukur kinerja
intellectual capital perusahaan. Perhitungan dilakukan terhadap 3 komponen intellectual capital yang telah dijelaskan di atas, sebagai berikut:
1 Value Added of Capital Employed VACA Value Added of Capital Employed VACA adalah indikator
untuk VA yang diciptakan oleh satu unit physical capital. Pulic Adeline, 2012 mengasumsikan bahwa satu unit dari capital employed
menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain. Dengan demikian, pemanfaatan intellectual capital yang lebih baik
merupakan bagian dari IC perusahaan. 2 Value Added Human Capital VAHU
Value Added Human Capital VAHU menunjukkan berapa banyak Value Added dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja. Hubungan antara Value Added dengan Human Capital
mengindikasikan kemampuan Human Capital untuk
menciptakan nilai di dalam perusahaan. 3 Structural Capital Value Added StVA
Structural Capital Value Added StVA menunjukkan kontribusi structural capital dalam penciptaan nilai. StVA mengukur jumlah
structural capital yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari
Universitas Sumatera Utara
29
value added dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan structural capital dalam penciptaan nilai. Pengukuran dari intellectual capital yang
paling sering digunakan dalam penelitian yaitu dari Pulic yang menggunakan VAIC. VAIC merupakan pengukuran yang membutuhkan
informasi mengenai capital employed, human capital dan structural capital.
2.4 Good Corporate Governance GCG