39
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian. Untuk melihat data statistik secara umum, peneliti
menggunakan descriptive untuk variabel yang diukur dengan skala rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal.
Penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kriteria sampel dan
prosedur penyampelan yang telah dilakukan diperoleh 14 perusahaan dengan 56 sampel dalam tahun pengamatan 2009-2012. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan. Berikut ini ditampilkan data statistik dari seluruh sampel yang telah
terpilih.
TABEL 4.1 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation GCAO
56 1
.27 .447
ADTR 56
1 .11
.312 DER
56 -4.4100
60.2200 3.772679E0 9.4059462 LN_SIZE
56 8.03
18.18 13.6430
2.74109 PRIOR
56 1
.32 .471
Valid N listwise
56 Sumber : Hasil Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
40
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut yaitu: a. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 14 perusahaan dengan 56 unit
analisis yaitu 56 sampel dikali N empat tahun penelitian. Dengan 2 variabel yang memiliki skala rasio yaitu, debt to equity ratio DER
sebagai variabel independen kedua X2, dan ukuran perusahaan SIZE sebagai variabel independen ketiga X3.
b. Variabel independen kedua, yaitu debt to equity ratio DER memiliki nilai minimum sebesar -4.4100 dan nilai maksimum 60.2200 dengan rata-
rata adalah 3.772679E0. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai DER positif. Nilai
standar deviasi sebesar 9.4059462 menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memiliki nilai DER yang bersifat ekstrim.
c. Variabel independen ketiga, yaitu ukuran perusahaan SIZE memiliki nilai minimum sebesar 8.03 dan maksimum sebesar 18.18 dengan nilai
rata-rata 13.6430. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai SIZE positif. Nilai standar deviasi
sebesar 2.74109 menunjukkan bahwa tidak ada data yang bersifat ekstrim.
Tabel 4.2 Statistics
GCAO ADTR
PRIOR N
Valid 56
56 56
Missing Sumber: Hasil Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
41
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa jumlah data yang valid sah untuk diproses adala 56 buah sedangkan data yang hilang missing adalah
nol, artinya semua data telah diproses
.
Tabel 4.3 Kualitas Audit ADTR
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 0
50 89.3
89.3 89.3
1 6
10.7 10.7
100.0 Total
56 100.0
100.0 Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen pertama yaitu kualitas audit merupakan variabel nominal yang menggunakan
variabel dummy, dimana perusahaan yang diaudit oleh KAP berafiliasi dengan big four diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang diaudit oleh KAP tidak
berafiliasi dengan Big Four non big four dibei kode “0”, memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Perusahaan yang diaudit oleh KAP berafiliasi
dengan big four sebanyak 6 perusahaan atau 10,7 sedangkan yang diaudit oleh KAP tidak berafiliasi dengan big four KAP non big four sebanyak 50
perusahaan atau 89,3.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.4 Opini Audit Tahun Sebelumnya PRIOR
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 0
38 67.9
67.9 67.9
1 18
32.1 32.1
100.0 Total
56 100.0
100.0 Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen keempat, yaitu opini audit tahun sebelumnya merupakan skala nominal yang
menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit going concern GCAO pada tahun sebelumnya diberi kode “1” sedangkan
perusahaan yang menerima opini audit non going concern NGCAO tahun sebelumnya diberi kode “0”, memiliki nilai valid karena semua data diproses.
Perusahaan yang menerima opini audit going concern tahun sebelumnya sebanyak 18 perusahaan atau 32,1 sedangkan yang tahun sebelumnya menerima opini
audit non going concern sebanyak 38 perusahaan atau 67,9.
Tabel 4.5 Opini Audit Going Concern GCAO
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 0
41 73.2
73.2 73.2
1 15
26.8 26.8
100.0 Total
56 100.0
100.0 Sumber: Hasil Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
43
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu opini audit going concern GCAO, merupakan skala nominal yang menggunakan
variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit going concern diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang menerima opini audit non going
concern diberi kode “0”, memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang menerima opini audit going concern sebanyak 15 perusahaan
atau 26,8 sedangkan perusahaan yang menerima opini audit non going concern sebanyak 41 perusahaan atau 73,2.
4.2 Pengujian Data