Modifikasi Model ANALISIS MODEL STRUKTURAL

Tabel IV.10 menjelaskan hasil goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan. Dalam pengujian ini nilai Chi-Square menghasilkan tingkat signifikansi ≥ 0,05 mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara matriks kovarian data dan matriks kovarian yang diestimasi. Nilai Chi-Square pada penelitian ini sebesar 170.380 dengan probabilitas 0.273 menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan baik. Normed Chi-Square CMINDF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai Chi-Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness-of-fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMINDF pada model ini adalah 1.065 menunjukkan bahwa model penelitian ini fit. Goodness-of-fit index – GFI mencermikan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan. Dengan tingkat penerimaaan yang direkomendasikan GFI ³ 0.90, model memiliki nilai GFI sebesar 0.924 sehingga dapat dikatakan memiliki tingkat kesesuaian model yang baik. Adjusted goodness-of-fit index – AGFI sebagai pengembangan indeks dari GFI, merupakan indeks yang telah disesuaikan dengan rasio degree of freedom model yang diusulkan dengan degree of freedom dari null model. Dengan nilai penerimaan yang direkomendasikan AGFI ³ 0.90, model memiliki nilai AGFI sebesar 0.900 sehingga dapat dikatakan memiliki tingkat kesesuaian yang marginal. Comparative Fit Index CFI adalah indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Dengan memperhatikan nilai yang direkomendasikan ³ 0.90, maka nilai CFI sebesar 0.991 menunjukkan bahwa model ini memiliki kesesuaian yang baik. The Root Mean Square Error of Approximation RMSEA adalah indeks yang digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-Square dalam sampel yang besar. Nilai penerimaan yang direkomendasikan £ 0.08, maka nilai RMSEA sebesar 0.018 menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik Tucker Lewis Index TLI merupakan alternatif incremental fit index yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI merupakan indeks kesesuaian model yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. Nilai yang direkomendasikan ³ 0.90, dapat disimpulkan bahwa model menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik dengan nilai TLI sebesar 0.989. Normed Fit Index – NFI, membandingkan proposed model dan null model. Dengan nilai penerimaan yang direkomendasikan NFI ≥ 0.872 menunjukkan model ini memiliki nilai fit yang marginal. Dari keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

E. ANALISIS UJI HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN 1. Uji Hipotesis

Setelah kriteria goodness-of-fit model struktural yang diestimasi dapat dipenuhi, selanjutnya analisis terhadap hubungan-hubungan struktural model pengujian hipotesis dapat dilakukan. Hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukkan oleh nilai regression weight. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai C.R z-hitung lebih besar dari atau sama dengan nilai z-tabel z- hitung ³ z-tabel. Kemudian, dengan melihat standardized structural path coefficients dari setiap hipotesis terutama pada kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah dihipotesiskan sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ratio-nya juga memenuhi persyaratan maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji terbukti. Nilai z tabel untuk masing-masing tingkat signifikansi adalah: 1 = 2.56 5 = 1.96 10 = 1.645 Tabel IV.11 Regression Weights Estimate S.E. C.R. P Pengetahuan tentang Produk --- Word of Mouth .262 .091 2.880 .004 Pengetahuan tentang Produk --- Social Norms .349 .088 3.954 Impulse Buying Intention --- Excitement .357 .135 2.642 .008 Impulse Buying Intention --- Esteem .477 .180 2.650 .008 Impulse Buying Intention --- Pengetahuan tentang Produk .648 .127 5.092 Impulse Buying Behavior --- Excitement .396 .133 2.966 .003 Impulse Buying Behavior --- Pengetahuan tentang Produk .316 .136 2.326 .020 Impulse Buying Behavior --- Esteem -.079 .170 -.467 .641 Impulse Buying Behavior --- Impulse Buying Intention -.004 .116 -.037 .970 Ket: signifikan pada tingkat 1, signifikan pada tingkat 5, signifikan pada tingkat 10 a. Impulse buying intention secara signifikan tidak memediasi pengaruh impulse buying behavior dan variabel antisedennya. Berdasarkan hasil analisa model struktural yang menguji hubungan antara impulse buying behavior dengan impulse buying intention pada tabel IV.11 didapatkan hasil nilai C.R sebesar -0.037 dengan nilai S.E sebesar 0.116. Karena nilai C.R lebih kecil dari ± 1.645 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara impulse buying behavior dengan impulse buying intention. Dengan demikian menunjukkan Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa, impulse buying intention tidak signifikan memediasi pengaruh impulse buying behavior dan variabel antisedennya terbukti pada studi ini. Hasil studi ini mendukung pernyataan yang disampaikan oleh Hodge 2004 bahwasanya impulse buying behavior bersifat sukarela, dan juga spontan, tidak bisa diantisipasi, dan tidak terencana. Menurut Savitrie 2008, perilaku pembelian fashion mengarah pada pembelian impulsif impulse buying yang tejadi secara spontan ketika konsumen sangat menyukai suatu produk. Sehingga dapat dikatakan bahwa impulse buying intention tidak memediasi hubungan antara impulse buying behavior dan variabel antisedennya. Perilaku responden dalam melakukan pembelian fashion mengarah pada pembelian impulsif yang terjadi secara spontan dan tidak terencana. Dalam hal ini responden mudah tertarik membeli produk fashion ketika ada koleksi terbaru di Matahari departement store.

b. Consumer excitement berpengaruh signifikan terhadap impulse

buying intention. Berdasarkan hasil analisa model struktural yang menguji pengaruh excitement terhadap impulse buying intention yang dapat