Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Total Populasi e = Error Tolerance Toleransi galat sebesar 10 Maka didapat besar sampel penelitian sebagai berikut : n = 102 1020,1 2 + 1 = 50,49 = 51 petani Tabel 3. Sampel Penelitian Kelompok Tani Jumlah Anggota Kelompok Tani Jumlah Sampel 1. Kata Ersada 27 14 2. Sangap Encari 28 17 3. Juma Deleng 47 20 Total 102 51

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden di daerah penelitian, dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder diperoleh dari lembaga instansi yang terkait, literatur, buku dan media lain yang sesuai dengan penelitian ini. n = N 1 + Ne² Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah pertama, dianalisis dengan menggunakan model CIPP conteks, input, process, product. Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam yang melihat kearah empat dimensi yaitu dimensi konteks, dimensi input, dimensi proses dan dimensi produk. Keunikan pada model ini adalah pada setiap tipe evaluasi atau kinerja terkait pada perangkat pengambil keputusan yang menyangkut perencanaan program.Evaluasi CIPP sangat komprehensif karena belum terlihat secara visual tetapi sudah dapat dievaluasi. Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi Stufflebeam melihat tujuan evaluasi sebagai: 1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternative. 2. Membantu audience untuk menilai dan mengembangkan manfaat program pendidikan atau obyek. 3. Membantu pengembangan kebijakan dan program. Model CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem. Secara garis besar evaluasi model CIPP mencakup empat macam keputusan: 1. Perencanaan keputusan yang mempengaruhi pemilihan tujuan umum dan tujuan khusus 2. Keputusan pembentukan atau structuring 3.Keputusan implementasi 4. Keputusan yang telah disusun ulang yang menentukan suatu program perlu diteruskan, diteruskan dengan modifikasi, dan atau diberhentikan secara total atas dasar kriteria yang ada. Universitas Sumatera Utara Tujuan model CIPP adalah untuk membantu administer didalam membuat keputusan. 1. Context Evaluation to serve planning decision. Konteks ini membantu merencankan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program. 2. Input Evalution, structuring decision. Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang akan diambil. 3. Process Evaluation, to serve implementing decision. Evaluasi proses untuk membantu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan terjawab, prosedur dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki. Process merupakan pelaksanaan beragam kegi atan dan mekanisme kerja program bagi pencapaian tujuan. 4. Product Evaluation , to serve recycling decision. Digunakan untuk mengukur kuantitas dan kualitas hasil pelaksanaan program yang hasilnya dibandingkan dengan obyektif dari program. Hasil evaluasi digunakan untuk mengambil keputusan apakah program diteruskan, dihentikan atau diubah. Evaluasi produk juga digunakan untuk merencanakan program berikutnya. Dengan adanya produk dapat meningkatkan kemampuan daa keterampilan petani. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Indikator Kinerja Kelompok Tani No. Model CIPP Indikator Kinerja 1 Conteks 1. Perencanaan dalam pengembangan sarana produksi yang mendukung menunjang usahatani 2. Kemampuan merencanakan peningkatan kuantitas dan kualitas usaha tani 3. Kemampuan perencanaan memupuk modal dan memanfaatkan pendapatan dan fasilitas secara rasional 4. Perencanaan kegiatan kemitraan dengan perusahaan pertanian lain. 2. Input 1. Pengenalan informasi baru dalam menarik partisipasi petani dalam mengikuti kegiaatan 2. Pelatihan oleh penyuluh dalam meningkatkan kerjasama antara sesama kelompok tani 3. Penguatan modal petani kecil dari sumber permodalan 4. Petani bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan penyuluh 3. Process 1. Petani mengikuti semua pelatihan dengan baik sehingga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan 2. Petani menerapkan informasi dan ide baru pada usaha tani yang didapat dalam kegiatan kelompok tani 3. Petani menerima bantuan modal dari sumber permodalan. 4. Frekuensi dan kinerja kelompok tani dalam memberikan pembinaan kepada anggota kelompok tani 4. Product 1. Peningkatan produksi usaha tani anggota kelompok setelah diberikan penyuluhan oleh penyuluh 2. Peningkatan pendapatan usaha tani setelah mengikuti kegiatan kelompok tani 3. Peningkatan keterampilan pemahaman petani terhadap metode berbudidaya yang diberikan selama penyuluhan. 4. Peningkatan kemitraan anggota kelompok tani dengan perusahaan pertanian lainnya. Sumber : Diolah berdasarkan teori yang dibangun Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Skor Penilaian Kinerja Kelompok Tani No. Model CIPP Jumlah Indikator Skor Rentang 1. Conteks 4 1 – 3 4– 12 2. Input 4 1 – 3 4– 12 3. Process 4 1 – 3 4– 12 4. Product 4 1 – 3 4– 12 Total 16 16 – 48 Sumber : Diolah berdasarkan teori yang dibangun Hasil penelitian menghasilkan skor, dari skor tersebut akan ditentukan bagaimana evaluasi kinerja kelompok tani di desa Sempajaya .Skor kinerja yang diharapkan harapan berada diantara rentang 16- 48, dimana panjang kelas dapat dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. Range adalah jarak selisih antara data terbesar dan terkecil Subgiono, 2007. Keterangan : • 38 – 48 = Kinerja Baik • 27 – 37 = Kinerja Kurang Baik • 16 – 26 = Kinerja Tidak Baik Untuk jawaban yang diskoring dari penilaian kinerja tersebut dapat ditentukan dengan : • Pertanyaan dijawab A, maka : Skor 3 • Pertanyaan dijawab B, maka : Skor 2 • Pertanyaan dijawab C, maka : Skor 1 Untuk identifikasi masalah kedua yaitu mengetahui pendapatan petani sampel setiap anggota masing-masing kelompok tani. Pendapatan petani didapat dari total Universitas Sumatera Utara penerimaan petani dari usaha tani yang diusahakan dikurang dengan biaya produksi usaha tani dan akan diskoring berdasarkan rentang pendapatan tertinggi dan terendah dibagi 3 jumlah kelas. Pendapatan akan dikategorikan dengan pendapatan petani tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengidentifikasi masalah ketiga dalam menganalisis hubungan kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani menggunakan metode Uji Chi Sqaure Berganda dengan alat bantu SPSS. Chi square berganda ini digunakan untuk menguji apakah suatu variable berhubungan atau tidak dengan pendapatan petani. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Chi Square dapat dilakukan dengan melihat output data olahan SPPS. Dalam pengambilan keputusan dapat berpedoman pada dua hal yaitu dengan membandingkan nilai Asymp Sig dengan batas kritis yakni 0,05 . • Ho diterima jika nilai signifikasi ≥ 0.05 Tidak ada hubungan variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani • H1 diterima jika nilai signifikansi 0.05 Ada hubungan variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani • H1 diterima jika t hitung t tabel • Ho diterima jika t hitung t tabel Menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: • 0,00 - 0,199 = sangat rendah • 0,20 - 0,399 = rendah • 0,40 - 0,599 = sedang • 0,60 - 0,799 = kuat • 0,80 - 1,000 = sangat kuat Universitas Sumatera Utara Petani dengan penilaian kinerja kelompok tani dengan kriteria kinerja baik diberi angka “3” , kinerja kelompok tani kurang baik diberi angka “ 2” dan petani dengan penilaian kriteria kinerja tidak baik diberi angka “1”. Pendapatan petani dengan kriteria pendapatan tinggi akan diberi angka “3”, pendapatan petani sedang akan diberi angka “2” dan pendapatan petani dengan criteria rendah diberi angka “1”. Data yang diperoleh berdasarkan pengkategorian masing- masing variabel akan di run dengan bantuan alat SPSS. 3.5 Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1 Definisi