Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat lebih banyak petani anggota kelompok tani Kata Ersada yang mempunyai pendapatan tinggi yaitu 6 petani.dibandingkan
kelompok tani Sangap Encari yang hanya 4 petani dan Juma Deleng hanya 2 petani. Pada kelompok tani Juma Deleng lebih banyak anggota petani yang
mempunyai pendapatan rendah yaitu ada 11 petani dibandingkan kelompok tani Kata Ersada hanya 3 petani dan Sangap Encari terdapat 2 petani pendapatan
rendah.
5.4 Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Petani dengan Alat Bantu SPSS
Tabel 17.Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Petani
dengan Alat Bantu SPSS Kategori Pendapatan Petani
Total
Kategori Kinerja
Kelompok Tani
Tinggi Sedang Rendah Baik Kata Ersada 6 petani
42,8 5 petani
35,7 3 petani
21,5 14 petani
Kurang Baik Sangap Encari
4 petani 23,5
11 petani 64,7
2 petani 11,8
17 petani Tidak Baik
Juma Deleng 2 petani
10 7 petani
35 11 petani
55 20 petani
Total 12
petani 23
petani 16
petani 51 petani
Sumber : Lampiran 31 Berdasarkan hasil diatas dilihat bahwa kinerja kelompok tani yang kurang baik
adalah kelompok tani Juma Deleng yang hanya memiliki 2 petani dengan pendapatan tinggi, 7 petani dengan pendapatan sedang dan 11 petani dengan
pendapatan rendah. Kinerja kelompok tani kurang baik adalah kelompok tani Sangap Encari yang memiliki 4 petani dengan pendapatan tinggi, 11 petani
dengan pendapatan sedang dan 3 petani dengan pendapatan rendah . Kinerja kelompok tani baik adalah Kata Ersada yang memiliki 6 petani dengan
Universitas Sumatera Utara
pendapatan tinggi, 5 petani dengan pendapatan sedang, 3 petani dengan pendapatan rendah. Semakin baik kinerja kelompok tani maka petani yang
menjadi anggotanya akan memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang menjadi anggota kelompok tani yang kurang baik. Secara
keseluruhan hal ini membuktikan bahwa semakin baik kinerja kelompok tani nya semakin tinggi pula pendapatan petani.
Kelompok tani yang baik atau tergolong aktif memiliki pendapatan yang tinggi dikarenakan aktivitas usahatani yang lebih baik didapat dari kegiatan kelompok
tani seperti penyuluhan dan bantuan sarana produksi yang dapat membantu dalam pengurangan biaya produksi dan peningkatan produktivitas usahatani yang pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan keluarganya.
Tabel 18.NilaiChi-Square Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Petani
Value Df
Asymp.Sig. 2-sided
Pearson Chi-Square 12.037
4 .017
Likelihood Ratio 11.974
4 .018
Linear-by-Linear Association
7.210 1
.007
N of Valid Cases 51
Sumber : Data primer diolah Berdasarkan tabel Uji Chi Square diatas didapat nilai signifikansinya sebesar
0.017 lebih kecil dari α = 0,05 dan dari output diatas diperoleh nilai Chi Square sebesar 12, 037 lebih besar dari tabel Chi-
Square dengan α sebesar 0,05 dan df = 4 didapat dari jumlah kolom – 1 jumlah baris -1 sebesar 9,488.
Hal ini berarti H1 diterima dengan nilai signifikansi 0.05 yaitu ada hubungan variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19. Tingkat Keeratan Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Petani
Value Approx.Sig
Nominal by Contingency Coefficient .437
.017 Nominal N of Valid Cases
51 Sumber : Data primer diolah
Dari output diatas kita dapat melihat output contingency coefficient nya. Adapun nilai koefisien kontingensinya adalah sebesar 0.437, artinya keeratan hubungan
kinerja kelompok tani dan pendapatan usahatani petani adalah sebesar 43,7 dan keeratan hubungannya tergolong sedang.
Secara keseluruhan kegiatan kelompok tani dirasakan dapat meningkatkan produksi dari usaha tani dan pendapatan usahatani petani yang tergabung dalam
kelompok tani. Petani yang mengikuti kegiatan kelompok tani sudah tahu akan manfaat dan tujuan kelompok tani. Petani bisa menerima dan mau mengadopsi
teknologi baru serta sudah punya inisiatif untuk memajukan kelompok nya. Sehingga petani yang bergabung dalam kelompok tani dengan lebih aktif akan
mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota.
Kelompok tani sebagai wadahasarana untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama anggota kelompok. Sudah tentu tujuan akhir dari kelompok tani adalah
meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan pendapatan para anggota. Petani anggota kelompok tani Kata Ersada memiliki pendapatan usahatani yang tinggi
dikarenakan kegiatan kelompok tani nya aktif dan petani bersemangat dan bersedia mengadaposi informasi yang didapatkan selama kegiatan kelompok tani
dilakukan dan adanya bantuan pupuk bersubsidi yang mengurangi biaya produksi anggota kelompok tani.
Universitas Sumatera Utara
Adapun beberapa faktor yang membuat kinerja kelompok tani tidak baik berasal dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal bisa dikaitakan dengan adanya
tradisi yang tidak sesuai dengan prinsip pembinaan dan pengembangan kelompok tani, kinerja pemerintah yang kurang dalama mengawasi pelaporan kinerja
kelompok tani secara rutin dan berkala yang membuat kinerja kelompok taninya menjadi top-down, yang sebelumnya kinerjanya baik akan menjadi semakin tidak
baik. Faktor internal sendiri berasal dari dalam yaitu dari diri petani yang menjadi anggota kelompok tani yang kurang memiliki rasa tanggung jawab, semangat dan
kebersamaan untuk meningkatkan pendapatan usahataninya, kurangnya kinerja penyuluh sebagai motivator dan fasilitator untuk dapat merangkul dan
meyakinkan petani bahwa penting menjadi anggota kelompok tani, sebagai fasilitator kurang dalam pengorganisasian penyediaan kebutuhan anggota
kelompok tani. Seperti diketahui banyak jenis peran penyuluh dalam membantu petani untuk
mencapai tujuannya yaitu meningkatkan pendapatan usahatani petani, yaitu sebagai fasilitator, motivator, organisator, inisiator, penghubung, penasehat, agen
perubahan.Diharapkan penyuluh dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan guna menunjang meningkatnya pendapatan petani dan tingkat adopsi petani yang
tinggi dan menambah wawasan petani.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan