Proses Analisis Faktor IV Interpretasi Faktor Faktor Pertama

46 faktor 3 sebesar 0,806 Korelai kuat, sedangkan korela dengan faktor 1, 2, dan 4 masing-masing 0,139, 0,112, dan -0,178 korelasi lemah.

3.9 Proses Analisis Faktor IV Interpretasi Faktor Faktor Pertama

Faktor pertama hasil rotasi faktor didukung oleh 3 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X 4 , X 10 , dan X 11 Bobot masing-masing variabel pendukung faktor pertama tersebut sesuai tabel beriku ini. Tabel 3.15 Bobot Variabel Pendukung Faktor Pertama Variabel Pendukung Nama Variabel Bobot Variabel X4 Perjodohan yang dilakukan orang tua memiliki pengaruh besar dalam terjadinya pernikahan di usia muda. 0,795 X10 Latar belakang adat istiadat merupakan salah satu pendorong untuk melakukan pernikahan di usia muda 0,749 X11 Semakin gencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan kian terbuka terhadap seks sehingga menarik perhatian remaja untuk lebih memilih cepat menikah diusia muda 0,809 Dari tabel diatas variabel X 11 mempunyai bobot terbesar yaitu 0,809. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor pertama cukup layak diberi nama Faktor Media MassaInternet. Faktor ini adalah faktor yang paling kuat yang mendasari keputusan remaja menikah keputusan remaja menikah diusia muda dengan variansi sebesar 24,225 serta melibatkan 3 variabel. Faktor Kedua Faktor kedua hasil rotasi faktor didukung oleh 3 variabel. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor kedua tersebut sesuai tabel berikut: Tabel 3.16 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedua Variabel Pendukung Nama Variabel Bobot Variabel X 7 Dampak dari pergaulan bebas Married By Accident berpengaruh tinggi untuk melakukan pernikahan dini 0,812 Universitas Sumatera Utara 47 X 8 Rendahnya tingkat pendidikan penegtahuan orang tua dan anak menyebabkan adanya kecenderungan mengawinkan anaknya yang masih dibawah umur. 0,398 X 9 Bilatemansebayasudahbanyakmenikahmakadoronganunt ukmenikahbertambahbesartanpamempertimbangkanusia 0,718 Dari tabel diatas, variabel X 7 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,812. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kedua cukup layak diberi nama sebagai Faktor Pergaulan Bebas. Faktor ini adalah faktor terkuat kedua yang mendasari penelitian terhadap keputusan remaja menikah di usia muda dengan variance sebesar 16,525 serta melibatkan 3 buah variabel. Faktor Ketiga Faktor ketiga yang rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Masing-masing variabel pendukung faktor ketiga sesuai tabel berikut ini: Tabel 3.17 Bobot Variabel Pendukung faktor Ketiga Variabel Pendukung Nama Variabel Bobot Variabel X1 Pernikahan dini merupakan sebuah cara untuk bertahan secara ekonomi. 0,806 X2 Pernikahan di usa muda merupakan motif untuk memperoleh atau memenuhi kebutuhan biologis atau pencegah perilaku seks pra-nikah. 0,666 Dari tabel diatas variabel X 1 mempunyai bobot terbesar yaitu 0,806. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kedua cukup layak diberi nama sebagai faktor ekonomi. Faktor ini adalah faktor terkuat keempat yang mendasari penilaian terhadap keputusan remaja menikah di usia muda dengan variance sebesar 12,722 serta melibatkan 2 buah variabel. Faktor Keempat Faktor keempat hasil rotasi didukung 2 variabel. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor kedua tersebut sesuai tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 3.18Bobot Variabel Pendukung Faktor Kempat Variabel Pendukung Nama Variabel Bobot Variabel X3 Pernikahan pada umumnya dilakukan karena saling mencintai, rasa takut kehilangan pasangan dan merasa siap untuk menikah. 0,774 X6 Rasa keinginan untuk segera mendapatkan tambahan anggota keluarga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pernikahan usia muda. 0,405 Dari tabel diatas variabel X 3 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,774. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor keempat cukup layak diberi nama sebagai faktor rasa takut kehilangan. Universitas Sumatera Utara 49

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisa, maka hasil penelitian dengan 91 responden dan 11 variabel pernyataan penelitian mengambil kesimpulan: 1. Terdapat 4 faktor hasil ekstraksi yang berpengaruh terdapat keputusan remaja menikah di usia muda. Hal ini digambarkan dari varainsi kumulatif sebesar 64,02. 2. Keempat faktor tersebut adalah Faktor Media massa 24,225, faktor Pergaulan bebas 16, 526, Faktor Ekonomi 12,722, dan Faktor Rasa takut kehilangan 10,546. 3. Faktor Media Masa ternyata merupakan faktor dominan yang menjadi pengaruh terkuat dalam pengambilan keputusan remaja usia menikah di usia muda.

4.2 Saran

Menurut hasil penelitian diatas ada dua hal yang disampaikan sebagai saran, yaitu: 1. Intervensi terhadap orang tua remaja perlu dilakukan, kegiatan sekolah dan keterpaparan informasi tentang kesehatan reproduksi dapat menjadi salah satu alternatif untuk menunda pernikahan dini. Peningkatan usia minimal untuk menikah diharapkan meminimalisir tingkat pernikahan usia muda di indonesia. 2. Dalam analisis faktor, terdapat beberapa metode untukmengestimasi bobot faktor, yaitu analisis komponen utama, metode maximum likelihood, dan common faktor analysis. Terdapat juga beberapa metode rotasi ortogonal, yaitu, varimax, equimax, dan quartimax. Bagi pembaca yang berminat menerapkan analisis faktor dengan metode lain yang belum diterapkan dalam penulisan skripsi ini Universitas Sumatera Utara